Lonjakan Kasus Covid-19 di Pulau Jawa, Jakarta Lebih dari 300 Persen
Dalam 10 hari terakhir, ini data terbaru Covid-19 di Pulau Jawa
12 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 hingga kini masih terus mewabah di Indonesia. Bahkan, jumlahnya pun semakin meningkat di sejumlah wilayah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut, Pulau Jawa saat ini kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19 yang sangat signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Dijelaskan dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/6/2021), Wiku menyebutkan, "DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kenaikan kasus yang paling signifikan di mana dalam 10 hari saja kasusnya meningkat lebih dari 300 persen."
Dilansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya mengenai lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta.
1. Lonjakan kasus yang sangat signifikan di Jakarta
Dalam konferensi pers baru-baru ini, Wiku selaku Satgas Covid-19 menjelaskan bahwa per tanggal 1 Juni 2021, kasus Covid-19 harian di Jakarta mencapai 519 persen.
Angkanya semakin melonjak pada tanggal 10 Juni 2021, yang mana terjadi penambahan 2.091 kasus Covid-19 dalam satu hari.
Editors' Pick
2. Tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 juga alami lonjakan
Meningkatnya kasus baru yang terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa, seperti Jakarta, rupanya juga membuat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan virus covid-19 juga ikut alami lonjakan.
Wiku menyebutkan, "BOR di DKI Jakarta mencapai 62,13 persen."
Guna mengatasi tingginya BOR, Wiku menyebutkan bahwa rumah sakit rujukan Covid-19 akan kembali diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat.
Sementara untuk gejala ringan atau tanpa gejala, ia mengimbau untuk lakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi terpusat dengan terus dipantau penanganannya.
"Untuk menjaga beban rumah sakit dan tenaga kesehatan agar tidak kewalahan," jelasnya.