Kertas Cokelat Pembungkus Makanan Berbahaya, Ini Alternatifnya
Agar lebih aman, coba pakai ini yuk
5 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika membeli makanan di tempat makan, mungkin kita sering menjumpai makanan tersebut kerap dibungkus dengan menggunakan kertas cokelat ataupun plastik transparan.
Dua pembungkus tersebut seperti sudah lumrah digunakan oleh para pedagang makanan, terlebih pedagang makanan rumahan.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa kedua pembungkus tersebut telah dinyatakan pakar toksikologi kimia sebagai pembungkus yang mengandung racun berbahaya, terutama jika terpapar dalam jangka waktu yang lama.
Jika kertas cokelat pembungkus makanan dinyatakan tidak aman, apakah ada kemasan pembungkus lainnya yang lebih aman?
Tenang! Yuk, terlebih dahulu kita ketahui kandungan berbahaya apa yang ada di dalam kertas cokelat dan apa saja sih alternatif kemasan yang lebih aman sebagai pengganti kertas coklat. Disimak baik-baik agar tidak salah ya.
Editors' Pick
1. Bahaya lapisan plastik dalam kertas cokelat
Jika diperhatikan, kertas cokelat pembungkus makanan, biasanya dilapisi oleh lapisan plastik agar makanan tidak mudah bocor. Namun ternyata, lapisan plastik itulah yang berbahaya.
Beberapa dokter ilmu sains mengatakan, dalam plastik pelapis kertas coklat terdapat dua senyawa yang terkandung. Diantaranya yaitu Bisphenol A dan Petalite.
Senyawa petalite itulah yang membuat plastik pelapis kertas cokelat bisa lebih elastis dan tahan lama.
Kedua senyawa tersebut sebenarnya sering ditemukan. Namun, jika digunakan untuk membungkus makanan bersuhu panas, bersifat asam, atau berlemak, akan menjadi bahaya.
Hal ini karena apabila senyawa-senyawa tersebut terlepas dari lapisan plastik, akan membahayakan tubuh manusia yang terpaparnya.
2. Efek bahaya dari pembungkus kertas coklat
Meskipun kedua senyawa tersebut tidak akan terasa langsung pada tubuh, namun dalam jangka panjang tubuh akan merasakan efek dari kertas cokelat tersebut jika rutin digunakan.
Meskipun efek kesehatannya jangka panjang, efek kronisnya ternyata bisa menghambat kesuburuan. Hal ini karena bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia).
Sampai saat ini, memang belum banyak studi yang membuktikan kertas coklat pembungkus makanan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, International Agency Research on Cancer telah memasukkan senyawa-senyawa karsinogenik dalam kategori 2 atau 3.
Kategori tersebut masih dikatakan rendah, jadi kita tetap perlu waspada untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari senyawa berbahaya yang terkandung didalam pembungkus makanan yang dibeli. Hal ini bukan hanya berbahaya pada kertas cokelat, tetapi juga pembungkus plastik lainnya.