Namanya mirip, Cacar Air dan Cacar Api Lebih Bahaya Mana?
Meskipun mirip, keduanya penyakit yang berbeda
20 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan penyakit kulit cacar. Ada beberapa jenis cacar yang dikenal di masyarakat Indonesia, antara lain cacar air dan cacar api. Keduanya sering ditakuti banyak orang karena berpotensi meninggalkan bekas kehitaman di kulit.
Cacar air dan cacar api keduanya disebabkan oleh kuman yang sama, yaitu virus Varicella zoster. Meskipun nama dan virus yang menyebabkannya sama, kedua penyakit ini merupakan hal yang berbeda lho.
Cacar api biasanya timbul jika kamu sudah pernah terkena cacar air. Virus Varicella zoster pertama kali meginfeksi tubuh manusia dan akan menimbulkan penyakit cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut menetap di sel saraf tanpa gejala apapun dan menimbulkan cacar api.
Lantas, seperti apa perbedaan kedua jenis cacar ini dan lebih bahaya mana ya? Yuk, simak jawabanya berikut ini:
Editors' Pick
1. Gejala cacar air
Cacar air merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster yang menyebar melalui udara atau sentuhan kulit. Dengan sentuhan kulit tersebut, cacar air adalah penyakit kulit yang sangat mudah menular.
Jika terjadi sentuhan kulit antara orang sehat dengan orang yang sedang mengalami cacar air, maka virus bisa tertular kepada orang sehat tersebut.
Setelah tertular, biasanya gejala awal yang muncul adalah demam dan bentol yang dimulai dari daerah perut kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Cacar air biasanya sembuh dalam waktu satu minggu, namun proses penyembuhan bekas lukanya akan berlangsung lebih lama.
Gejala cacar air biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang disertai bentol berisi air, bentol tersebutlah yang membuat kulit sangat gatal dan disertai rasa nyeri atau perih. Selain gejala itu, gejala lain yang menyertai cacar air adalah:
- Demam
- Pusing
- Lemas
- Penurunan nafsu makan
- Nyeri tenggorokan
- Ruam yang muncul pada rongga dada dan perut atau wajah kemudian menyebar keseluruh tubuh
2. Gejala cacar api
Cacar air dan cacar api keduanya disebabkan oleh virus yang sama, namun pada cacar api disebabkan juga oleh bakteri S. Aureus atau S. pyogenes. Bakteri ini tertular melalui sentuhan kulit yang kemudian menyebabkan bentol berisi air.
Jika pada cacar air ruam atau bentol muncul di seluruh tubuh, cacar api umumnya muncul hanya di area kulit yang terinfeksi dan letaknya asimetris. Dalam beberapa hari bentol tersebut akan pecah dan meninggalkan bekas luka cacar yang menghilang dalam beberapa hari.
Berbeda dengan cacar air, gejala pertama yang muncul pada cacar api adalah munculnya rasa sakit, nyeri atau perih, bisa berupa rasa panas terbakar, tertusuk. Setelah nyeri yang disertai gatal, biasanya akan muncul ruam yang berubah menjadi luka bentolan berisi air yang gatal dan mirip pada cacar air. Gejala lain yang bisa menyertai adalah:
- Demam
- Sakit kepala
- Lebih sensitif terhadap cahaya
- Nyeri pada tulang, pegal-pegal
- Rasa tidak enak badan