Aksi pelecehan seksual yang terjadi pada anak usia remaja kembali terjadi. Aksi bejat tersebut dilakukan oleh SP (38), seorang pegawai negeri sipil (PNS) asal Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
Oknum PNS tersebut diketahui telah memerkosa seorang remaja berusia 15 tahun. Dilansir dari beberapa sumber, kejadian yang dialami remaja ini telah dilaporkan pada pihak korban ke Polda Sulut, hal ini sebagaiimana disebutkan oleh Katimsus Maleo Kompol Elly Maramis.
Untuk mengetahui kabar selanjutnya berikut Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber, serta beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk menghindari pelecehan seksual pada remaja.
Editors' Pick
1. Masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku
Freepik
Korban yang diketahui berusia 15 tahun ini masih memiliki hubungan keluarga dengan pelaku.
Pada kasus ini, pelaku melakukan modusnya kepada korban untuk datang ke rumahnya dan berpura-pura meminta tolong dalam membantu menjaga anak pelaku yang masih kecil.
Karena masih memiliki hubungan keluarga, korban pun pergi ke rumah pelaku dengan dijemput langsung di rumahnya tanpa merasa curiga sama sekali.
2. Diberi kopi dan tiba-tiba korban tak sadarkan diri
Freepik/Racool_studio
Tanpa ada kecurigaan sama sekali, sesampai di rumah pelaku, korban kemudian disuguhkan minuman kopi. Setelah meminum kopi yang disuguhkan, korban merasa pusing dan langsung tak sadarkan diri.
Mengejutkannya, korban terbangun dalam kondisi telanjang. Mengetahui hal tersebut, korban pun menangis dan diancam oleh pelaku untuk tidak memberi tahu kepada orang lain
Meski sempat diancam, korban dan keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pihak polisi. Hingga kini, pelaku diketahui sudah ditangkap oleh Tim Maleo Polda Sulut pada Kamis (20/5/2021), dan kasusnya sudah dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum).
3. Tips bagi orangtua untuk hindari anak alami tindak perkosaan
Freepik/freepik
Menanggapi kasus tersebut, orangtua diminta lebih waspada dan memerhatikan anak-anak mereka agar terhindar dari kasus pelecehan seksual. Baik terhadap orang yang tak dikenal, maupun keluarga di lingkungan sekitar.
Berikut beberapa tips yang bisa orangtua lakukan untuk hindari anak alami tindak perkosaan atau pelecehan seksual, yakni:
Sadar akan lingkungan. Saat anak berada di tempat yang sepi atau merasa ada yang mengikutinya, sebaiknya minta anak untuk pura-pura berbicara dengan orang imajiner atau menelepon seseorang. Hal ini akan membuat pelaku menyurutkan aksi jahatnya. Ketahui juga gerak-gerik seseorang yang mencurigakan, bisa dilihat dari tatapannya, maupun cara memperlakukannya.
Memerhatikan gaya berpenampilan. Baik gaya berpakaian maupun gaya rambut, sebaiknya anak perlu lebih memerhatikannya lagi agar tidak mengundang orang untuk berbuat jahat padanya. Meski saat ini banyak tindak pelecehan seksual tanpa memandang fisik, namun tak dipungkiri bahwa masih banyak pelaku kejahatan yang melihat fisik seseorang dari gaya berpaikaian maupun tatanan rambutnya.
Bersikap tegas. Jika anak mama merasa tidak nyaman karena pandangan yang diberikan orang lain padanya. Cobalah untuk menegur orang tersebut bahwa hal itu membuat anak terganggu dan tak nyaman.
Ikuti kata hati. Meski sering melesat, namun terkadang kata hati atau insting seseorang ada benarnya juga, Ma. Jika anak mama merasa tidak nyaman akan sesuatu, cobalah untuk menghindar dan segera pergi meminta bantuan.
Jangan terlalu sibuk dengan gadget. Bagi remaja, gadget menjadi benda penting yang harus ada setiap harinya. Untuk menghindari terjadinya pelecehan seksual, sebaiknya ajak anak untuk memerhatikan penggunaan gadget jika sedang di tempat umum. Jika anak lengah sedikit, maka ini menjadi kesempatan bagi para pelaku tindak kejahatan.
Itulah hal-hal yang bisa Mama dan Papa ajarkan pada anak sejak dini. Meski terlihat sederhana, cara di atas bisa membantu meningkatkan kewaspadaan anak guna terhindar dari pelecehan seksual di tempat umum.
Semoga informasinya dapat membantu dan tetap waspada dalam melindungi anak-anak di rumah ya, Ma, Pa.