Trik Belanja Cermat dan Hemat agar Masa Depan Keuangan Terjamin
Hilangkan paradigma bahwa belanja itu negatif, yuk!
4 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membahas urusan belanja, tentu diperlukan sikap cermat dan hemat. Sebab jika tidak terkendali, masa depan keuangan keluarga pun bisa mengalami keuangan yang tidak sehat.
Untuk mencapai keuangan keluarga yang sehat, maka pemasukan yang didapat harus lebih besar dari pengeluaran. Namun jika sebaliknya, itu berarti kamu harus membuat catatan khusus agar pengeluaran menjadi lebih efektif.
Agar masa depan keuangan lebih terjamin, terlebih untuk masa depan anak-anak kelak, langkah pertama yang bisa kamu dan pasangan lakukan adalah bijak dalam mengatur pengeluaran belanja bulanan.
Mengatur pengeluaran dalam belanja bukan berarti harus benar-benar memberhentikan kegiatan itu ya! Kebanyakan orang mungkin masih beranggapan bahwa belanja adalah salah satu kegiatan yang membuat keuangan menjadi berantakan, padahal nyatanya tidak demikian.
Ligwina Hananto selaku Lead Financial Trainer QM Financial melalui live streaming Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020 pada Sabtu (3/10/20) dengan judul Trik Belanja Cermat dan Hemat agar Masa Depan Keuangan Terjamin menyebutkan, "Jangan menganggap belanja itu negatif!"
Lantas, seperti apa ya trik belanja dengan hemat dan cermat agar masa depan keuangan lebih terjamin menurut Ligwina? Berikut ini Popmama.com telah menyiapkan rangkuman yang bisa kamu terapkan agar hemat dan cermat dalam belanja. Dicatat yuk!
1. Mulai dengan 4 pilar keuangan
"Kalau kita belajar keuangan, padahal sebenarnya pilarnya itu ada empat, yaitu MBBM," kata Lugwina atau biasa disapa Wina, dalam event Popmama Parenting Academy (POPAC) 2020. MBBM sendiri merupakan singkatan dari Menghasilkan uang, Berbelanja, Berbagi, dan Menabung.
Pada saat berbelanja, banyak orang berpikiran ini adalah kegiatan negatif. Padahal, jika tidak mengetahui cara berbelanja yang baik, maka tidak akan ada pemasukan yang bisa ditabung.
Berikut maksud dari keempat pilar yang dimaksud oleh Wina:
- Menghasilkan uang tidaklah instan atau tumbuh dari pohon, tentu dibutuhkan kerja keras untuk berjuang demi mendapatkan uang yang akan digunakan untuk keperluan keluarga. Sehingga saat mendapatkan uang, kita harus memberikan apresiasi atas kerja keras diri sendiri untuk bisa memenuhi kebutuhan.
- Berbelanja, perlu digaris bawahi bahwa berbelanja adalah perihal mengambil keputusan. Jika kita tidak bisa menentukan keputusan mana yang keperluan dan mana yang keinginan, maka ini yang akan membuat keuangan menjadi tidak sehat.
- Kemudian ada berbagi, ini berarti kamu sudah menunjukkan rasa empati kepada orang disekitar yang membutuhkan. Sisihkan sedikit rezeki yang didapat, sebab dalam rezeki yang kita terima, ada rezeki untuk orang lain yang harus kita keluarkan.
- Lalu menabung menjadi hal terakhir yang dipelajari dalam hal finansial. Jadi, bukan berarti berbelanja adalah hal yang harus diberhentikan, tetapi cobalah belajar berbelanja yang baik dan benar agar keuangan keluarga bisa lebih diatasi.
Editors' Pick
2. Ketahui style berbelanja
Paradigma negatif bahwa belanja itu hal yang boros tentunya harus kita hilangkan terlebih dahulu, sebab kenyataannya berbelanja menjadi suatu kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan.
Namun bukan berarti ini membuat kita dapat dengan mudah menghabiskan uang dengan berbelanja ya! Sama seperti menabung, berbelanja juga merupakan kegiatan belajar yang tak kalah penting dalam finansial.
Ini sejalan dengan yang dijelaskan oleh Wina sebagai berikut, "Kita waktu kecil kan semua diajarin menabung ya, tapi kita jarang ada yang diajarin berbelanja. Maka belajar belanja itu adalah bagian penting saat belajar finansial."
Menurut penjelasnnya, Wina menyebutkan terdapat dua style dalam berbelanja yang perlu diketahui:
- Mengutamakan kualitas, berarti orang tersebut bersedia membayar premium atau bayar berapa pun demi kualitas produk yang diinginkan.
- Mengutamakan kuantitas, berarti orang tersebut akan mempertimbangkan untuk membeli produk yang lebih murah tetapi bisa mendapat kuantitas yang lebih banyak.
Kedua style ini bisa dijadikan cara cermat kita dalam berbelanja, lho! Misalnya ada harga sepatu yang harganya sekitar Rp 200 ribu tetapi hanya bertahan sampai bebrapa bulan, berbeda dengan sepatu kualitas terbaik yang bisa bertahan sampai tiga tahun namun harganya mencapai Rp 1 juta.
Kamu bisa menentukan, jika sepatu seharga Rp 200 ribu maka beberapa bulan setelahnya kamu terpaksa harus membeli lagi. Namun saat kamu membeli sepatu yang seharga Rp 1 juta, kamu tidak perlu membeli lagi sampai tiga tahun ke depan.
Jadi, pendapat bahwa belanja hemat itu adalah belanja yang paling murah adalah tidak benar adanya. Ini tergantung apa yang mau dibelanjakan dan disesuaikan dengan kualitas serta kuantitas yang dibutuhkan.
3. Membuat rekening shopping
Dalam mengatur pos keuangan keluarga, kamu juga bisa membuat rekening shopping agar tidak menganggu pos-pos keuangan lainnya. Adanya rekening shopping ini akan mengurangi keborosan dalam keuangan keluarga.
Terlebih di masa pandemi ini, berbelanja secara online menjadi sebuah kegiatan wajib terbaru yang banyak dilakukan masyarakat. Termasuk para Mama yang sering kali tertarik dengan diskon saat berbelanja.
Adanya rekening shopping tentu akan membantu Mama memisahkan mana pengeluaran untuk kewajiban keluarga, mana pengeluaran untuk lifestyle atau keinginan Mama. Jadi pos-pos keuangan kebutuhan lainnya pun tidak akan teganggu.
Seperti kata Wina, "Kalau udah menyiapkan uangnya tanpa menganggu cicilan utang atau pos-pos lainnya, kenapa tidak?"
4. Pilih yang lebih dibutuhkan oleh keluarga
Wina menyebutkan, "Berbelanja berarti ada dua jenis ya. Ada berbelanja kebutuhan pengeluaran rutin, dan juga ada berbelanja kebutuhan hura-hura tanpa huru-hara."
Maksudnya, silahkan diatur berbelanja dengan bijak. Sebab bukan berarti berbelanja hemat itu tidak boleh bersenang-senang, tetapi mari memilih mana yang memang harus tersedia untuk keluarga dan mana yang untuk kesenangan pribadi.
Berbelanja boleh saja dilakukan, tetapi tetap harus memerhatikan pengeluaran rutin keluarga seperti biaya cicilan, listrik dan air, biaya bahan makanan harian dan pengobatan. Setelah pengeluaran rutin terpenuhi, pengeluaran lifestyle atau kesenangan bisa dilakukan.
Nah, itu dia trik berbelanja cermat dan hemat yang bisa kamu terapkan a la Ligwina Hananto. Secara garis besar, yang bisa kamu lakukan agar berbelanja lebih hemat dan cermat adalah dengan membuat rekening shopping.
Jika kamu sudah menyediakan rekening shopping sendiri, maka pos-pos keuangan lain pun tidak akan terganggu. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk masa depan keuangan keluargamu ya!
Baca juga:
- Tips Mengatasi Masalah Keuangan Keluarga di Tengah Pandemi
- Bingung Mengatur Keuangan? Ini Dia 5 Aplikasi Perencanaan Keuangan
- Selamat! Ini 5 Tanda Kondisi Keuangan Rumah Tangga Sudah Stabil