Mama, Kenali 6 Efek Menopause pada Tubuh Perempuan!
Perempuan mengalami menopause jika selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami haid
22 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menopause adalah bagian normal dari kehidupan perempuan. Dikatakan bahwa perempuan mengalami menopause jika selama 12 bulan berturut-turut tidak mengalami haid. Menopause juga dikenal sebagai mati haid. Usia kebanyakan perempuan saat menopause adalah di usia 40 tahun hingga 50 tahun.
Menopause tidak terjadi secara tiba-tiba lho, Ma. Tapi, melewati proses panjang selama beberapa tahun sebelumnya. Sebelum mati haid, beberapa tanda- tanda menopause pada perempuan seperti siklus haid jadi tidak lancar, bisa lebih lama atau lebih cepat.
Selain itu, beberapa perempuan juga merasakan haidnya jadi lebih berat atau ringan ketimbang biasanya. Menopause bisa terjadi lantaran fungsi indung telur (ovarium) menurun seiring bertambahnya usia.
Penurunan fungsi indung telur ini memengaruhi turunnya produksi hormon kewanitaan yakni estrogen dan progesteron. Penurunan hormon kewanitaan tersebut berdampak pada tubuh.
Berikut Popmama.com berikan informasi mengenai beberapa efek menopause pada tubuh perempuan untuk Mama.
Disimak ya, Ma.
1. Efek menopause pada sistem reproduksi
Menopause atau berhentinya siklus menstruasi juga berarti tubuh berhenti memproduksi sel telur untuk pembuahan. Tanpa pelepasan sel telur yang siap dibuahi setiap bulan, perempuan tidak bisa hamil lagi.
Selain itu, penurunan hormon estrogen juga dapat menyebabkan vagina lebih kering, susah terangsang, dan gairah seksual menurun. Tapi, jangan khawatir, rasa tidak nyaman saat berhubungan seks tersebut bersifat sementara, karena pelumas seks bisa membantu mengatasi masalah ini lho, Ma.
2. Efek menopause pada sistem endokrin
Sistem endokrin termasuk hormon yang bertanggung jawab mengatur organ reproduksi perempuan. Termasuk mengendalikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Berkurangnya hormon estrogen membuat wanita sering merasa panas dan berkeringat, terutama pada malam hari.
Kondisi yang bikin tak nyaman dan terkadang susah tidur ini bisa bertahan selama beberapa tahun setelah menopause lho, Ma. Untuk mengatasi rasa tak nyaman sebagai efek menopause pada sistem endokrin, kamu perlu mengurangi kafein dan minuman panas.
Tak hanya itu, menopause juga bisa membuat tubuh menyimpan lebih banyak energi. Dengan begitu, proses pembakaran kalori dan lemak tidak berjalan optimal. Akibatnya, perempuan yang mengalami menopause rentan mengalami kenaikan berat badan.