Gejala Tersembunyi "Happy Hypoxia" yang Ditemukan pada Pasien Covid-19
Berbeda dengan yang lain, gejala ini sangat "menipu" orang sehat
7 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi virus Covid-19 yang sedang berlangsung menyimpan banyak misteri ya, Ma.
Salah satunya yang baru-baru ini muncul yaitu gejala happy hypoxia. Sejumlah pasien Covid-19 di Indonesia memiliki gejala ini hingga sampai dinyatakan meninggal dunia.
Arti dari happy hypoxia, yang dikutip dari Medical News Today adalah penurunan kadar oksigen dalam darah.
Ketika kadar oksigen darah mulai berkurang, seseorang akan mengalami sesak napas, yang juga disebut dispnea.
Seseorang yang sehat normalnya memiliki saturasi oksigen setidaknya 95 persen ya, Ma.
Namun, dokter melaporkan, ada pasien yang memiliki tingkat persentase oksigen sebesar 70-80 persen. Bahkan, pada kasus yang drastis, di bawah 50 persen.
Penurunan kadar oksigen dalam darah juga mengakibatkan organ-organ tubuh mati dan bisa mengancam nyawa dan kemungkinan paling buruk bisa meninggal dunia lho, Ma.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa fakta dan informasi mengenai gejala happy hypoxia, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. Yuk disimak ya, Mama.
Editors' Pick
1. Saturasi Oksigen Harus Selalu Dipantau
Happy hypoxia bisa terjadi pada pasien positif Covid-19 yang nyaris tanpa gejala.
Selain itu juga umum terjadi pada pasien yang baru dinyatakan sembuh dari Covid-19, Ma.
Pasien yang terkonfirmasi positif dan melakukan isolasi mandiri di rumah juga harus hati-hati karena saturasi oksigen harus terus dipantau memakai pulse oximetry yang dipasang di jari. Saturasi oksigen pada orang yang sehat itu antara 95-100.
Baiknya jika sudah mengalami gejala happy hypoxia segera datang ke rumah sakit agar dapat ditangani dengan tepat oleh tenaga medis, ya Mama.
2. Kadar Oksigen Pada Pasien Covid-19 Sangat Rendah
Happy hypoxia ditentukan dengan mengukur kadar oksigen dalam sampel darah yang diambil dari arteri.
Ketika tubuh tidak memiliki cukup oksigen, maka bisa mengalami happy hypoxemia, loh Ma. Kondisi ini akan sangat berbahaya jika dibiarkan, terutama pada penderita Covid-19 yang sudah memiliki kadar oksigen dalam tubuh yang rendah.
Jika tubuh kurang oksigen, maka berbagai organ vital pada tubuh seperti otak dan hati bisa rusak hanya dalam waktu beberapa menit setelah gejala dimulai.
Karena itulah Ma, seseorang yang menderita Covid-19 bisa semakin parah hingga mengakibatkan kematian akibat happy hypoxia ini.
3. Mencegah Happy Hypoxia terjadi pada kamu
Meski tampak menakutkan, namun happy hypoxia dapat dicegah dengan beberapa cara yakni dengan menghindari keadaan yang membuat kadar oksigen dalam darah menjadi rendah.
Salah satunya dengan berada di lingkungan yang sehat atau keadaan yang menyediakan banyak oksigen dan mengonsumsi makanan bergizi ya, Ma.
Jadi pastikan anggota keluarga Mama mengkonsumsi makanan yang bergizi agar dapat terhindar dari virus Covid-19 dan gejala happy hypoxia.
Namun, jika sudah mengalami gejala-gejala happy hypoxia langsung saja ya Ma pergi ke rumah sakit, agar bisa ditangani oleh tim dokter melalui pulse oximetry yang bisa memantau kadar oksigen dalam tubuh pasien.
Bila terdeteksi lebih dini, maka bisa diberikan pertolongan untuk meningkatkan kadar oksigen tanpa alat khusus dan obat.
Itulah beberapa informasi yang terkait virus Covid-19 dengan gejala baru yang ditemukan bernama happy hypoxia ya, Mama.
Tetap jaga kesehatan dan tetap perhatikan protokol kesehatan jika keluar rumah ya, Ma! Semoga informasi ini bermanfaat untuk Mama yang membacanya!
Baca Juga:
- Manfaat Sambiloto Diantaranya Mampu Menjaga Kesehatan Pernapasan
- Tragedi Penularan Covid-19 dari 1 Orang ke 27 Orang di Kafe Korea
- Seorang Profesor Temukan Obat untuk Sembuhkan Infeksi Corona