Kenali Toxic Shock Syndrome, Kondisi Bahaya Akibat Infeksi Bakteri!
Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri staphylococus aureus atau bakteri streptococus
8 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama, ternyata ada penyakit bernama Toxic shock syndrome lho. Toxic shock syndrome (TSS) adalah suatu gangguan langka, namun dapat membahayakan jiwa.
Toxic shock syndrome (TSS) adalah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri staphylococus aureus atau bakteri streptococus yang masuk ke aliran darah, berkembang biak kemudian menimbulkan racun dalam darah.
Kondisi ini kerap dikaitkan dengan penggunaan tampon pada wanita berusia muda. Meski begitu, TSS dapat terjadi pada orang disegala usia, termasuk pria dan anak-anak. TSS dapat bertambah parah dengan sangat cepat dan bisa berakibat fatal bila tidak segera dirawat.
Jika Mama ingin mengetahui apa itu TSS dan bagaimana cara pencegahannya, Popmama.com akan memberikan informasi tersebut beriku ini.
Disimak ya, Ma!
1. Apa itu Toxic Shock Syndrome (TSS)
Toxic shock syndrome (TSS) adalah keracunan serius yang bisa mengancam nyawa. Kondisi ini sering dikaitkan dengan efek samping penggunaan tampon saat menstruasi.Toxic shock syndrome disebabkan oleh infeksi bakteri bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) atau staph yang masuk ke aliran darah dan kemudian memproduksi memproduksi racun.
Sebenarnya, bakteri Staphylococcus secara alami ada terdapat pada hidung, vagina, dan kulit kulit, dan rektum manusia. Akan tetapi, bila sudah masuk ke dalam pembuluh darah dan menginfeksi berbagai organ tubuh, bakteri ini dapat berakibat fatal hingga berujung menyebabkan kematian.
Editors' Pick
2. Gejala Toxic shock syndrome (TSS)
TSS masuk kategori penyakit langka, namun jika tidak segera ditangani dengan baik TSS bisa mengancam nyawa penderitanya lho. Gejala TSS terjadi secara mendadak dan langsung membuat kondisi tubuh memburuk. Berikut gejala TSS:
- Demam tinggi hingga 39 derajat celcius
- Gejala mirip flu seperti sakit kepala, meriang, sakit tenggorokan, batuk
- Otot terasa kaku
- Diare
- Tekanan darah rendah
- Mual dan muntah
- Mata, bibir dan lidah memerah
- Kejang-kejang
- Sulit bernapas
- Ruam di kulit yang menyebar seperti luka bakar
Orang yang berlebihan mengonsumsi alkohol memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami TSS, penderita diabetes dan cacar air juga memiliki tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan orang yang sehat.
Jika Mama atau si Kecil mengalami gejala diatas, segeralah menghubungi dokter. Agar mendapatkan perawatan sedini mungkin. Karena komplikasi TSS bisa menyebabkan gagal jantung, gagal ginjal, bahkan kurang darah. Dan dampaknya bisa mematikan bagi penderita.
3. Penyebab Toxic shock syndrome (TSS)
Ternyata TSS bisa menimpa siapa saja lho, laki-laki, perempuan dan anak-anak bisa mengalami TSS. Bakteri penyebab TSS bisa masuk ke dalam aliran darah melalui luka yang dibiarkan terbuka dan tidak diobati dengan baik sehingga mengalami infeksi dan menyebabkan bakteri masuk ke dalam darah.
Penyebab lainnya:
- Penggunaan tampon. Banyak kasus TSS terjadi disebabkan oleh tampon yang dibiarkan terlalu lama dalam tubuh tanpa diganti, terutama tampon dengan daya serap tinggi.
- Penggunaan kondom perempuan yang dimasukkan ke dalam vagina
- Luka terbuka di tubuh seperti luka teriris pisau, luka bakar, gigitan serangga atau luka bekas operasi yang tidak dirawat dengan baik sehingga mengalami infeksi.
- Mengalami infeksi bakteri staphylococcal atau streptococcal seperti radang tenggorokan.
TSS bukan penyakit menular ya Ma. Tapi jika Mama memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, Mama bisa mengalami penyakit ini berulangkali.
4. Pengobatan Toxic shock syndrome (TSS)
Penyakit ini bisa dicegah jika kamu memperhatikan kebersihan area intim dan juga tidak menyepelekan luka pada tubuh Mama. Berikut pencegahan yang dapat Mama lakukan:
- Ganti tampon setiap 4 atau 8 jam sekali. Penggunaan tampon dengan daya serap rendah lebih disarankan.
- Cuci tangan setelah mengganti tampon dan pembalut atau menggunakan sarung tangan silikon saat kamu melakukannya.
- Ganti tampon atau pembalut dengan kain atau panty liner saat haid sedang tidak banyak
- Saat mengalami luka bakar atau luka terbuka karena benda tajam, rawatlah dengan baik dan pastikan tidak mengalami infeksi.
- Mencuci tangan sesering mungkin untuk mengurangi bakteri di tangan kamu.
- Bagi kamu yang pernah mengalami TSS, sebaiknya tidak menggunakan tampon dan kondom perempuan sama sekali.
Jika penderita toxic shock syndrome (TTS) sudah parah, harus segera dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Pasien akan ditangani secara intensif dan mungkin memerlukan perawatan di ICU.
Infeksi bakteri harus ditangani dengan antibiotik. Namun, sumber infeksi harus ditangani terlebih dahulu. Misalnya, jika infeksi berasal dari luka terbuka, luka ini harus dibersihkan dulu, dan jika berasal dari tampon, tampon harus dikeluarkan.
Selain itu, penderita toxic shock syndrome mungkin juga memerlukan:
- Infus untuk mengatasi dehidrasi.
- Pemberian obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.
- Suntikan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Cuci darah (hemodialisis), bila infeksi menyebabkan gagal ginjal.
Itu dia Mama fakta mengenai penyakit Toxic Shock Syndrome, jika Mama mengalami TSS Mama bisa menghubungi dokter untuk ditindak lanjuti ya.
Baca juga:
- Waspada! Ini Arti Kedutan Mata Kiri Atas Menurut Medis
- Waspada Terkena Anosmia, Hilangnya Kemampuan Indra Penciuman
- Mengenal Hepatitis B, Penyakit yang Bisa Menular saat Berhubungan Seks