Waspada, Penggunaan Ponsel Berlebihan Bisa Memicu Sindrom "Text Neck"
Jangan anggap remeh penyakit ini ya, Ma
27 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Smartphone atau ponsel pintar menjadi barang yang sangat penting di zaman modern seperti sekarang ini. Hampir semua orang memilikinya dan merasa seperti tidak bisa hidup tanpa kehadiran gadget tersebut.
Apalagi pada masa pandemi sekarang ini, kebanyakan orang menjadi semakin tergantung pada gadget, termasuk smartphone, untuk melakukan berbagai aktivitas secara online.
Kegiatan di rumah saja ini mau tidak mau membuat penggunaan gawai atau smartphone meningkat. Bagaimana tidak? Keharusan untuk tetap terhubung satu sama lain membuat smartphone ini menjadi alat yang diandalkan.
Penggunaan smartphone selama melakukan kegiatan di rumah saja ini tentu saja bukan tanpa risiko. Risiko yang mungkin terjadi yakni mengakibatkan sindrom text nect lho, Ma!
Jika Mama ingin mengetahui apa itu sindrom text neck yang bisa membahayakan, Popmama.com akan memberikan informasi lengkapnya berikut ini.
1. Apa itu sindrom text neck?
Sindrom text neck merupakan cedera akibat tekanan berulang di daerah leher. Biasanya, hal ini dipicu oleh penggunaan perangkat seluler berlebihan. Saat menggunakan ponsel, Mama pasti cenderung menundukan kepala dalam waktu lama. Akibatnya, otot di daerah leher menjadi tegang dan memicu rasa nyeri.
Disebut text-neck karena sindrom ini dikaitkan dengan aktivitas berkirim pesan terlalu lama, namun berbagai aktivitas lainnya yang membuat Mama harus menunduk terlalu lama untuk melihat layar genggam, seperti bermain game, bekerja, atau browsing, juga bisa menyebabkan sindrom text neck lho.
Editors' Pick
2. Gejala sindrom text neck
Di mana dan bagaimana rasa nyeri terasa bisa berbeda-beda pada tiap orang. Misalnya, orang yang melihat layar smartphone dengan menggunakan kedua tangan lebih rentan mengalami nyeri yang merata di kedua sisi leher atau punggung atas.
Sedangkan orang yang menggunakan satu tangan untuk melihat smartphone mungkin mengalami nyeri di salah satu sisi karena menggunakan otot-otot di sisi tersebut lebih banyak. Namun terdapat beberapa gejala umum yang kerap dialami penderita sindom text neck antara lain:
- Muncul rasa nyeri di leher, punggung atas, atau bahu. Rasa nyeri ini dapat muncul di satu tempat tertentu dan terasa intens atau menusuk. Namun, rasa nyeri bisa juga terjadi di area tubuh yang lebih luas, seperti dari bagian bawah leher hingga ke bahu.
Postur kepala cenderung ke depan dan bahu menonjol. Saat Mama terlalu lama menunduk melihat smartphone, otot di leher, dada, dan punggung atas bisa menjadi tidak seimbang, karena postur kepala ke depan terlalu lama. Penurunan kondisi ini dapat menyulitkan Mama untuk mempertahankan postur yang baik.
Berkurangnya mobilitias. Penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat membuat leher, punggung atas dan bahu tegang atau kaku, sehingga menjadi sulit digerakkan.
Sakit kepala. Rasa nyeri yang muncul di leher juga bisa menjalar hingga ke kepala. Itulah mengapa terlalu lama melihat smartphone, dengan postur apa pun, dapat meningkatkan risiko sakit kepala dan mata lelah.
Memburuknya rasa nyeri saat leher ditekuk. Rasa nyeri akibat sindrom text neck biasanya juga memburuk saat leher ditekuk ke depan, misalnya saat melihat ke bawah atau mengirim pesan melalui ponsel.
Namun jika gejala tersebut sering Mama alami dan sudah mengganggu kesehatan Mama, sebaiknya Mama konsultasikan ke dokter ya agar dapat penanganan yang tepat.
3. Cara mengatasi sindrom text neck
Nah, ada banyak sekali gejala-gejala yang tidak nyaman yang bisa ditimbulkan akibat menggunakan smartphone terlalu lama. Karena itu, agar Mama bisa terhindar dari sindrom text neck, Mama dianjurkan untuk melakukan beberapa cara berikut ini:
- Lakukan peregangan. Lakukan peregangan beberapa menit sehari. Cara ini berguna untuk menghilangkan ketegangan di area leher. Mama bisa melakukan peregangan dengan memirinkan kepala dari kiri ke kanan beberapa kali. Lalu putar kepala, bahu, dan leher secara perlahan dan bergantian.
- Pegang ponsel dalam posisi lebih tinggi. Meletakan ponsel dalam posisi lebih tinggi akan membantu leher agar tidak terlalu banyak menunduk dan mengurangi ketegangan padatulang belakang.
- Hindari memakai ponsel berlebihan. Sangat penting untuk membatasi penggunaan ponsel demi kesehatan diri Mama. Meski mungkin ada beberapa pesan yang terlewatkan, namun cara ini akan memberi dampak besar pada kebugaran tubuh Mama.
4. Jangan anggap remeh text neck
Seiring dengan berjalannya waktu, semakin sering seseorang menghabiskan waktunya dengan posisi kepala menunduk dan leher terjatuh ke depan maka akan menjadi kebiasaan yang terbawa dalam kegiatan sehari-harinya.
Misalnya pada saat berjalan dan melakukan aktlainnya. Bila posisi ini terjadi secara terus menerus, maka akan menyebabkan otot leher mengencang dan memberikan tekanan lebih pada piringan sendi tulang leher dan tulang belakang.
Hal tersebut dapat menyebabkan piringan sendi menjadi cepat aus dan pada akhirnya menyebabkan piringan sendi tersebut menonjol atau bahkan pecah.
Piringan sendi yang pecah dapat menjepit saraf dan menyebabkan nyeri, kelemahan, atau mati rasa pada lengan atau nyeri leher yang bersifat kronis.
Selain itu, pada beberapa kasus dilaporkan bahwa seseorang dapat kehilangan mobilitas gerakan leher sehingga akan mengalami kesulitan menengadah setelah melihat ke bawah untuk waktu yang lama atau memalingkan kepala dari satu sisi ke sisi lain.
Yang terpenting adalah jangan terpaku pada smartphone Mama ya. Sesekali boleh menjauhkan diri sejenak dari smartphone.
Selain agar Mama tidak terserang text neck, beri kesempatan pada diri sendiri untuk memperhatikan sekitarmu selain memusatkan perhatian pada smartphone, dan berikan waktu istirahat sejenak untuk pikiranmu.
Namun, jika Mama mengalami text next dan itu membuat Mama tidak nyaman, ada baiknya Mama langsung konsultasikan ke dokter ya agar dapat ditangani dengan tepat oleh dokter.
Baca juga:
- Sakit saat Menengok? Ini Dia 5 Cara Mudah Mengatasi Leher Kaku
- 5 Faktor yang Menyebabkan Leher Menjadi Kaku
- Lakukan Gerakan Ini untuk Mengurangi Nyeri Leher dan Lutut saat WFH