Belajar Berbagi, Makanan Jangan Dibuang Tapi Dihabiskan atau Dibagikan
Bulan puasa saatnya belajar prihatin dan banyak berbagi, sayangi makanan jangan dibuang sia-sia
17 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bulan Ramadan telah tiba, saatnya mengatur jadwal untuk kumpul bersama keluarga besar dan teman-teman. Kalau biasanya ada pertemuan kita tidak bisa hadir karena sibuk kerja, sekarang berbeda. Pasti diusahakan agar tetap bisa berkumpul bersama.
Orang indonesia sangat suka kumpul-kumpul. Tentu saja saat berkumpul tidak sekedar bertemu saja, pastinya ada makanan dan minuman sebagai penghangat suasana. Di Indonesia, makanan adalah perekat hubungan sosial.
Terkadang, bagi sebagian orang setelah seharian berpuasa malah jadi ingin makan banyak. Jika pergi ke rumah makan dan berkumpul bersama, banyak sekali makanan yang dipesan. Ujung-ujungnya banyak makanan terbuang secara sia-sia, kondisi ini sering disebut dengan istilah food waste.
Lalu apa yang perlu kita lakukan sebagai generasi milenial? Tentu kita adalah orang yang cerdas, sehingga kita tidak perlu melakukan food waste.
1. Makan sesuai porsi
Dinda Parameswari, Assistant Brand Manager Mylanta mengajak generasi milenial dengan mengatakan, "Makan sesuai porsi saja. Sesuaikan dengan apa yang kita butuhkan bukan berdasarkan apa yang kita mau."
Berdasarkan data 2,5 juta berpotensi sakit magh karena makan secara berlebihan.
Sementara 63% penyebab sakit magh adalah karena pola makan yang tidak semestinya.
Dinda juga mengajak kita untuk bisa makan dengan bijak selama bulan puasa agar angka food waste di indonesia bisa ditekan, demikian yang disampaikan pada saat launching kampanye #MakanBijak pada Selasa, 15 Mei 2018 di Kota Kasablanka.
Kenapa ini menjadi hal yang sangat penting? Setelah melewati riset ternyata negara Indonesia ini masuk dalam deretan negara pelaku food waste tertinggi di dunia.
Editors' Pick
2. Fakta angka food waste di Indonesia
Arief Daryanto, Ph. D. menjelaskan, "Food waste adalah ketika makanan sudah sampai di rumah atau dibeli di restoran kemudian kondisinya rusak, lupa dimakan, atau tidak dihabiskan setelah makanan tersebut diolah."
Sementara food waster atau pelaku yang membuang makanan secara sia-sia terbesar di dunia dari 25 negara yang terdaftar tercatat Indonesia berada di posisi kedua. Dengan rincian berikut ini:
- Saudi Arabia 427 kg
- Indonesia 300 kg
- US 277 kg
- UAE 196 kg
Tolak ukur penghitungan berdasarkan 3 hal yaitu food loose, food waste dan food nutrition juga.
Gimana nih, kamu tentu nggak mau jadi penyumbang bagi angka food waste kan?
Selain mubazir, sampah makanan yang terbuang ini juga menjadi pekerjaan berat bagi pengelolaan sampah.