3 Cara Mudah Memenuhi Nutrisi agar Anak Bebas Stunting dan Anemia
Jangan asal kenyang saja Ma, perhatikan ini agar anak tidak anemia dan stunting
10 Agustus 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, Mama memiliki peran penting terhadap tumbuh kembang anak. Terkadang sebagai orangtua kita melihat anak sudah tumbuh besar, dalam hati berkata "Anak aku kok sudah tumbuh semakin besar, cepat banget."
Lalu Mama terkesima karena tumbuh kembang si Kecil yang sangat cepat.
Meski tubuhnya semakin membesar sebaiknya Mama tidak cepat merasa senang.
Jangan lupa, mereka terkadang belum pintar dalam memilih makanan yang tepat untuk dirinya sendiri. Untuk itu, peran Mama sangat penting dalam mengatur asupan anak sehari-hari.
Ditemui pada acara Media Gathering Kamis (09/08), Henny Yuliandini, Head of Consumer Engagement Management Nestle Nutrition mengatkan, "Saat ini orangtua memiliki tantangan tersendiri. Tidak mudah untuk menjadi orangtua saat ini. Sementara itu tidak ada sekolah yang mengajarkan untuk bisa menjadi orangtua yang baik. Orangtua harus mengetahui makanan tidak hanya sekedar dimasak tapi harus bisa memastikan nutrisinya bagus untuk anak-anak."
Hal ini kemudian mendasari pihaknya untuk mengadakan Dancow Inspiring Mom badge kedua dengan diadakannya Dancow Academy agar para Mama dari berbagai daerah di Indonesia bisa mengikuti kelas nutrisi, parenting, financial management,grooming, dan kelas menggunakan sosial media yang efektif.
Nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang anak yang optimal
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Dr. Rita Ramayulis, M.Kes menjelaskan, "Permasalahan gizi pada anak di Indonesia belum teratasi dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah karena pola asuh. Untuk itu upaya kita adalah untuk membuat para orangtua mengerti pola asuh yang tepat seperti apa, salah satunya adalah menjelaskan pada orangtua untuk memberikan makanan yang tepat."
Bagaimana cara mengatur nutrisi yang baik untuk anak? Yuk, simak penjelasan berikut ini:
Editors' Pick
1. Pedoman gizi seimbang
Salah satunya dengan menjaga asupan nutrisi pada makanan anak. Dr. Rita berpesan, ingat konsep isi piringku harus terdiri dari 4 komponen, ada karbohidrat, lauk-pauk, sayur dan bua-buahan saat memberikan makan untuk anak.
"Nutrisi parenting, pola asuh mencakup gizi. Mengajarkan anak mengonsumsi makanan tidak hanya sekedar menyuruh dan memberikan makanan kepada anak, tetapi ada asuhan seperti memberi role model, mengajak anak mengolah makanan bersama," tutur Dr. Rita.
Seperti pada piramida pedoman gizi seimbang, Dr. Rita juga menjelaskan,
- Karbohidrat memang perlu diberikan lebih banyak karena ini merupakan sumber energi.
- Sayur dan buah. Kalau anak tidak suka sayur, ini tidak bisa digantikan dengan buah saja. Ada unsur yang berbeda di dalam sayur, jadi kita harus membiasakan anak untuk makan sayur. Orangtua juga sebaiknya menjadi role model, mencontohkan untuk suka makan sayur.
- Protein. Ini bisa didapat dari daging atau kacang-kacangan. Jika tidak bisa menyediakan daging setiap hari, bisa digantikan juga dengan tempe. Jadi menu yang mengandung protein bisa diganti-ganti.
- Lemak baik, gula dan garam.
Jangan lupa, minum air putih juga harus cukup. Kebersihan makanan dan cara memasak makanan juga harus dijaga ya, Ma.
2. Susu
Untuk mendukung pertumbuhan anak, maka perlu memberikan 1-2 gelas susu perhari. Kalsium, zat besi, DHA, multi vitamin, dan kalsium didapat dari susu. Ini baik untuk melengkapi nutrisi anak.
Untuk itu Intan Nuraini dan Ussy Sulistiawaty juga ikut hadir untuk mendukung gerakan ini.
3. Pertumbuhan mikroflora dalam tubuh anak
Mikroflora normal manusia adalah istilah yang digunakan untuk berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri baik dan fungi yang merupakan penghuni tetap dari bagian-bagian tubuh tertentu khususnya kulit dan usus besar.
Seharusnya mikroflora dalam usus anak bisa bertambah banyak jika orangtua bisa memerhatikan nutrisi anak.
Mikroflora bisa bertumbuh dan jadi semakin banyak dengan memakanan serat yang didapat dari sayur dan buah.
Sayangnya anak jaman sekarang mikrofloranya rendah, Dr. Rita menjelaskan penyebab mikroflora rendah pada anak dikarenakan:
- Anak berhenti menyusu ASI saat belum berusia 6 bulan,
- memberikan makanan padat pada bayi sebelum waktunya,
- pemberian makan tidak tepat,
- anak tidak menyukai sayur,
- minum antibiotik juga bisa mengurangi mikroflora.
Maka itu anak jadi bisa mudah sakit ketika mikroflora dalam tubuh jumlahnya rendah. Sementara tumbuh kembang anak bisa terganggu jika sedikit-sedikit anak sakit. Penuhi kebutuhan gizi anak agar pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: 6 Sumber Protein Paling Baik untuk Tumbuh Kembang Anak
Onny Wulandari, Senior Brand Executive Dancow Advanced Excelnutri+ menambahkan, “Di Indonesia ini masih banyak juga anak yang mengalami anemia, kurang gizi dan stunting. Sehingga ini yang mendasari program Dancow Inspiring Mom agar bisa mengedukasi para Bunda sepurtar parenting.”
Program ini pertama kali digelar pada Maret 2018 dengan 150 Mama dari 20 kota di seluruh Indonesia. Badge kedua akan diadakan lagi pada 10-12 Agustus 2018. Lebih dari 1200 arisan inspirasi diadakan dan telah melibatkan 45.000 peserta.
Ma, kita juga bisa jadi bagian penting untuk memperbaiki masa depan si Kecil dengan cara memperbaiki dan memenuhi kebutuhan gizi anak. Melalui tangan para Mama, anak-anak akan bisa merasakan tumbuh kembang yang optimal.