Hati-Hati Hoax! Jangan Asal Sebar Berita Penculikan Anak
Cari tahu dulu lebih lanjut sebelum membagikan beritanya ke orang di sekitar kita ya, Ma
5 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Maraknya berita penculikan anak belakangan ini banyak tersebar luas melalui WhatsApp group. Kabar apapun jadi semakin mudah disebarkan.
Salah satu berita yang tersebar belakangan adalah sebuah video rekaman CCTV yang menampilkan seorang perempuan yang membawa anak sedang memakirkan motornya di pinggir jalan depan mini mart.
Perempuan tersebut turun dan meninggalkan anaknya di atas motor. Tidak lama, ada seorang pria yang mengendarakan motor menggendong anak tersebut dan membawanya kabur.
Video penculikan anak tersebut terjadi di Gresik, Jawa Timur. Video ini kemudian tersebar melalui WhatsApp group dan kian meresahkan para orangtua.
Setelah dicari tahu, ternyata video penculikan anak tersebut hanya salah paham, dan orang yang ada di dalam video sedang mengalami masalah keluarga.
Video CCTV itu mungkin tidak memuat banyak berita, hanya memperlihatkan detik-detik anak kecil dibawa oleh orang secara terburu-buru.
Namun ketika video dibagikan dan tidak ada keterangan yang terkonfirmasi, lalu dilengkapi dengan text atau pesan yang membakar kekhawatiran bagi pembacanya maka ini akan dianggap meresahkan.
Ada baiknya saat menerima sebuah kabar, kamu mencari tahu kebenarannya terlebih dulu.
Editors' Pick
Sanksi bagi penyebar berita Hoax
Dijelaskan oleh Mirza Ervira, seorang Pengacara terkait sanksi bagi pelaku yang menyebarkan hoax dan membuat keresahan di kalangan masyarakat, "Penebar hoax akan dikenakan KUHP, Undang-Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang No.40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta tindakan ketika ujaran kebencian telah menyebabkan terjadinya konflik sosial."