Ibu Kota Indonesia Pindah, Apakah Polusi Udara Jakarta Akan Berkurang?
Apakah ibu kota pindah bisa jadi solusi?
28 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diberitakan oleh IDN Times, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dari wilayah Jakarta ke Kalimantan Timur, tidak akan berpengaruh pada polusi udara di Jakarta.
Hal ini dikarenakan penyebab utama polusi udara adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan.
"Saya tidak yakin kalau dari sisi jumlah, karena kontribusi kemacetan terbesar itu kegiatan transportasi rumah tangga. Yang kedua adalah kegiatan transportasi keluarga," kata Anies, Selasa (27/08/2019).
Sehari sebelumnya telah diumumkan mengenai ibu kota pindah secara resmi.
Presiden Joko Widodo (Jokowidodo) telah menetapkan Penajam dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru pengganti DKI Jakarta.
"Pemerintah telah mengajukan kajian mendalam dalam tiga tahun terakhir, hasil kajian tersebut menyimpulkan lokasi ibu kota baru paling ideal adalah di Penajam dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara," kata Jokowi di Istana, Senin (26/08/2019).
Editors' Pick
1. Jumlah kendaraan operasional pemerintah dan pribadi tidak sebanding
Anies mengungkapkan, volume kendaraan operasional pemerintah yang ada di jalanan, tidak sebanding dengan angkutan pribadi yang melintas, sehingga berkurangnya PNS yang bekerja di Jakarta tidak berpengaruh kepada perbaikan kualitas udara.
"Pemerintah itu kontribusi kemacetannya sangat kecil," ujar Anies.
2. Integrasi transportasi umum jadi solusi
Menurutnya, solusi macet dan polusi adalah mengintegrasikan seluruh moda transportasi umum yang ada.
"Kalau dilihat dari sisi itu, tetap kita harus memperbaiki transportasi umum supaya rumah tangga dan dunia usaha gunakan transportasi umum," kata Anies.