Keuntungan Pembedahan Minimal Invasif Untuk Anak

Solusi bedah yang lebih baik untuk Mama dan Si Kecil

23 Januari 2018

Keuntungan Pembedahan Minimal Invasif Anak
Popmama.com/RS Awal Bros

Banyak orang memiliki trauma setelah melakukan operasi. Biasanya bukan karena takut saat proses pembedahan yang ditakutkan, jelas saja karena metode bius biasanya diterapkan lebih dulu sebelum melakukan operasi.

Tapi, yang lebih ditakutkan adalah bekas luka bedah yang tertinggal di permukaan kulit. Kadang bekas jaitan yang lebar atau luka yang agak lama keringnya yang menjadi hal menakutkan. Sekarang, Mama bisa meminta penanganan dengan bedah minimal invasif.

Apa Itu Pembedahan Minimal Invasif?

Menurut dr. Alifi Maulidyan, SpBA dari RS Awal Bros Tangerang, "Pembedahan minimal invasif adalah metode bedah yang memerlukan peralatan yang kecil dan sayatan lebih sedikit dibandingkan pembedahan tradisional. Anak-anak pun umumnya pulih dalam dalam waktu yang lebih singkat dan luka operasi pun sangat tersamar. Biasanya anak bahkan dapat kembali kembali ke aktivitas normal, bermain dalam waktu yang sangat singkat."

Editors' Pick

Keuntungan Pembedahan Minimal Invasif

Inilah keuntungan pembedahan minimal invasif jika dibandingkan pembedahan konvensional yang dijelaskan dr. Alifi:

- Meminimalisir cedera yang ada pada jaringan tubuh,

- nyeri yang jauh lebih ringan dibanding pembedahan tradisional, mengingat sayatan yang sangat minimal,

- mengurangi perdarahan,

- bekas luka dan jaringan parut yanglebih minimal,

- masa perawatan yang lebih singkat,

- masa pemulihan yang singkat dan anak bisa kembali beraktivitas yang lebih cepat dibanding operasi tradisional.

Bagaimana Pembedahan Dilakukan?

Pembedahan minimal invasif dilakukan dengan cara melakukan sayatan yang kecil di rongga perut. Kemudian dengan bantuan kamera akan mencari permasalahan di rongga perut secara akurat. Dengan demikian, bagian tubuh yang mengalami manipulasi sangat minimal dan tindakan pun akan sangat terfokus dan akurat.

Umumnya, jumlah sayatan yang diperlukan adalah 3-4 buah. Kamera dengan diameter yang kecil yang disebut endoscope akan dimasukkan melalui port. Kamera inilah yang memberikan pencitraan resolusi tinggi mengenai kondisi di dalam perut pasien. Instrumen lain (seukuran diameter pulpen) akan masuk melalui port untuk melakukan prosedur pembedahan.

Metode ini sangat berbeda dengan teknik bedah tradisional, sayatan pada umumnya lebih besar. Pada bedah konvensional berhubungan dengan jaringan sehat lebih banyak mengalami cedera, rasa nyeri pasca bedah lebih besar dan pemulihan pun lebih lama.

Kondisi Seperti Apa yang Bisa Ditangani Dengan Bedah Minimal Invasif?

Inilah beberapa penyakit yang bisa ditangani melalui bedah minimal invasif:

- Radang usus buntu (appendisitis)

- hernia

- undesensus testis (testis tidak turun)

- reseksi saluran cerna

- biopsi hati (liver biopsy)

- kolesistektomi (pengangkatan kandung empedu)

- splenectomy

- kista/massa ovarium anak dan remaja

- evaluasi nyeri perut kronis

- evaluasi trauma

- penyakit Hirschsprung

- stenosis pilorus hipertrofi

- koreksi malrotasi saluran cerna.

The Latest