Kisah Perjuangan si "Ratu Aspal" yang Menjadi Tulang Punggung Keluarga
Inilah kisah Pipit, seorang driver ojek online yang tidak pernah lelah berjuang untuk ketiga anaknya
22 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih dalam suasana memperingati Hari Kartini, di mana perempuan saling berbagi dan menyemangati. Perempuan harus memiliki semangat yang besar untuk menjemput cita-citanya.
Cita-cita bukan sekadar menjadi dokter, juru masak, atau jurnalis. Sederet profesi yang dicapai setelah menuntut ilmu bertahun-tahun, kemudian memiliki jenjang karier dan penghasilan yang besar.
Cita-cita lebih dari itu. Bagi seorang perempuan yang telah berkeluarga, menjadi seorang Mama, maka cita-cita menjadi jauh lebih kompleks.
Ada keinginan untuk bisa membuat anak-anak selalu tercukupi, bisa sekolah dan mendapat pendidikan yang layak, lalu hidup sukses ketika semua didapat secara halal.
Salah seorang Mama yang bernama Pipit, ingin membagikan kisahnya. Ia memiliki 3 orang anak yang sudah berusia 16, 15, dan 13 tahun.
Bertahun-tahun berjuang menjalani kehidupan untuk membesarkan ketiga orang anaknya sebagai orangtua tunggal tentu bukan hal mudah.
Pipit rela menjadi driver ojek online demi menghidupi keluarganya. Ia mengakui bahwa pekerjaannya bisa mencukupi kebutuhan keluarganya saat ini.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum kisah perjuangan ibu Pipit si "Ratu Aspal" yang sesuai dengan semangat Kartini.
1. Cara Pipit menghidupi keluarga
Bangun sangat pagi lalu segera menyelesaikan tugasnya sebagai seorang mama. Belum juga keringatnya kering, ia langsung berangkat mencari rezeki.
"Tiap hari bangun jam 04.00 subuh dan siapin semua kebutuhan anak-anak. Hal yang paling penting adalah saya bisa bersama dengan anak-anak jika waktu tiba untuk antar mereka sekolah sebelum berangkat nge-bid (mengambil order dari aplikasi ojek online)," tutur Pipit.
Ia selalu sempatkan waktu untuk menyediakan makan untuk anak-anaknya.
"Yang penting di rumah sudah ada makanan, pulang sekolah saya jemput anak-anak dan mereka bisa makan siang. Setelah itu saya berangkat lagi. Saya pulang jam 8 atau 9 malam, begitu terus setiap hari," cerita Pipit kepada Popmama.com.
2. Sebagai driver ojek online kadang merasa kesulitan untuk mendampingi anak belajar
Sama seperti ibu bekerja lainnya, Pipit pun tidak bisa setiap saat mendampingi anak-anak di rumah.
Namun ia selalu berusaha meluangkan waktu walau hanya sekali dalam sehari.
"Bagi saya pendidikan anak-anak sangat krusial. Tapi karena saya driver Gojek, saya seringkali dampingi anak belajar hanya malam saja setelah saya pulang, mereka belum tidur, atau pas mereka libur sekolah. Saya pantau PR mereka dari gurunya setiap hari. Jadi setiap hari saya komunikasi dengan gurunya anak-anak," ungkap Pipit.
Bila dikatakan ingin lebih banyak waktu bersama anak-anak, tentu Pipit pun maunya seperti itu. Tapi kenyataan berkata lain.
Jika dikatakan tubuh lelah karena pekerjaan sepanjang hari berada di jalanan, tentu Pipit pun lelah dan ingin beristirahat lebih lama.
Namun kembali lagi, yang ia lakukan adalah sebuah perjuangan untuk mencapai cita-citanya. Membuat keluarganya bahagia atas kerja kerasnya.
Editors' Pick
3. Apa yang membuat Pipit menjadi seorang yang kuat dan tegar?
Setiap orang memiliki alasan, mengapa ia selalu mempunyai semangat besar untuk melanjutkan hidupnya dan begitu pula dengan Mama yang satu ini.
"Satu-satunya alasan saya tetap kuat adalah anak-anak. Saya selalu berkata pada diri saya sendiri untuk selalu kuat dan nggak boleh nangis di depan anak-anak."
"Kalau saya kuat, pasti anak-anak akan tumbuh kuat juga seperti saya. Tapi kalau saya terlihat lemah, bagaimana nasib dan pertumbuhan mereka nantinya, itu berpengaruh ke masa depan mereka. Itu sebabnya saya selalu bahagia di depan anak-anak apapun kondisi yang saya alami supaya mereka bisa tumbuh dengan baik," kata Pipit.
4. Pipit berharap anak-anaknya bisa hidup mandiri
Menjadi orang yang mandiri, itulah harapan Pipit untuk ketiga anaknya. Itu sebabnya ia tak pernah lelah untuk memberi contoh pada anaknya setiap hari.
"Saya berharap anak-anak bisa menjadi orang yang kuat, tangguh, sabar dan mandiri. Tidak tergantung pada orang lain, menjadi seseorang yang nggak mudah menyerah sehingga ketika mereka dewasa, mereka berdikari," cerita Pipit tentang harapannya.
"Menjaga diri sendiri dengan penuh kepercayaan diri sehingga bisa jadi seseorang yang bisa terus berkembang dan bermanfaat bagi orang-orang di sekeliling mereka," doa Pipit untuk ketiga anaknya.
5. Masih sanggup berbagi dan memiliki semangat untuk peduli pada sesama
"Saya tahu persis bagaimana rasanya "dilemahkan" oleh pandemi Covid-19," kata Pipit.
Kemudian inilah yang menggerakkan Pipit untuk peduli pada para perempuan yang membutuhkan. Baginya ini sudah panggilan hati dan tanpa disengaja.
"Saya pernah mengikuti kelas anti-kekerasan seksual yang dipimpin Mba Vivi, Ketua JKT Feminis, dan ia mengajak saya tukar pikiran mengenai siapa kalangan perempuan yang paling butuh bantuan saat ini karena Covid-19," cerita Pipit.
Langsung saja, Pipit dan teman-temannya menyusun dengan urutan sebagai berikut:
- Lanjut usia
- Single parent
- Istri yang menopang ekonomi keluarga
Setelah itu mereka secara aktif menyaring siapa saja yang butuh bantuan.
Meski harus bekerja keras dan mengurus ketiga anak yang masih sekolah, Pipit tetap ingin membantu sesama. Ia tetap menyisakan tenaganya untuk peduli pada sesama kaum perempuan.
Pipit juga bercerita dari pekerjaannya sebagai driver ojek online, penghasilan yang ia dapat cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
"Setelah bergabung menjadi mitra Gojek kebutuhan saya alhamdulillah tercukupi dengan penghasilan 2,5-3 juta per bulan untuk pengeluaran seperti pendidikan anak, sewa rumah, listrik dan makan sehari-hari," kata Pipit.
Saat ini ia juga tidak mencari nafkah sendiri untuk keluarga, "Saya sempat menjadi orangtua tunggal tapi sekarang sudah tidak setelah menikah dengan sesama diriver ojek online."
6. Pipit juga ingin semua perempuan memiliki semangat yang sama
Jadi perempuan harus percaya diri. Jadi perempuan juga harus tangguh. Pipit terus menyemangati para perempuan di luar sana.
"Yakin pada diri sendiri, pada kemampuan diri bahwa perempuan juga seseorang yang mampu untuk berdiri di atas kakinya sendiri," ungkap Pipit.
Tetaplah berpikir positif terutama pada Sang Pencipta, pesannya.
"Tumbuhkan rasa percaya diri dan semangat demi orang-orang yang kita cintai dan sayangi agar kita bisa tetap berpikir positif sehingga apapun yang kita hadapi di depan sana, bukan jadi satu penghalang bagi kita untuk terus melangkah. Apa yang kita pikirkan, itulah yang kita dapatkan. Maka mulailah berpikir positif terutama kepada Sang Pencipta," tutup Pipit.
Itulah kisah perjuangan Pipit, seorang Mama dari 3 orang anak, seorang istri, seorang pekerja keras yang mengejar cita-cita ingin membahagiakan keluarganya dengan cara yang hebat.
Baca juga:
- Inspiratif, Anak-Anak Ini Sumbangkan APD bagi Tenaga Medis saat Corona
- Di Isolasi Hingga Sembuh, Begini Perjuangan Pasien Corona yang Hamil
- Kisah Haru Anak yang Sembuh dari Kanker Neuroblastoma Stadium Empat