Selama satu tahun setengah lebih, kita semua menjalani hidup yang berbeda daripada hari-hari sebelumnya. Begitulah kenyataannya setelah memasukin pandemi Covid-19 di Indonesia sejak Maret 2020 lalu.
Banyak orang yang terdampak akibat kondisi pandemik. Adanya orang yang berjiwa suportif, tentu menjadi hal yang sangat berharga pada masa sekarang ini.
Untuk bisa bertahan dalam kondisi yang serba tidak pasti, maka yang dibutuhkan adalah sikap saling mendukung. Lebih bersabar dan bersyukur mungkin bisa menjadi semangat tambahan bagi satu sama lain.
"Seperti yang Radhini Aprilya Hapsari katakan, "Saya suka memberi tantangan baru untuk diri saya sendiri. Terkait dengan lapangan kerja, salah satu motivasinya adalah pengin bantu orang lebih banyak lagi," ungkap Radhini.
Tidak salah kalau Popmama.com memilihnya menjadi Millennial Mama of the Month edisi Oktober 2021. Radhini adalah seorang penyanyi dan seorang mama yang penuh semangat dalam menjalani hidup. Ia juga memiliki keperdulian untuk banyak orang di sekitarnya.
Menjadi perempuan dewasa yang bermanfaat, berdaya dan juga menjadi istri bagi suaminya serta mama bagi anaknya. Itulah yang membuat Radhini merasa hidupnya semakin bersemangat.
Simak terus bagaimana keseruan exclusive interviewPopmama.com bersama Radhini yuk, Ma!
1. Saya menikmati peran menjadi perempuan yang bekerja dan memiliki anak
Dok. Radhini
Saat ini Radhini sudah memiliki keluarga, ia menikah dengan Angga Adiyatama sejak 1 April 2018 lalu. Radhini memiliki seorang anak yang bernama Imani, dan ia pun juga tetap berkarier.
Bagaimana Radhini melihat hidupnya dulu dan sekarang?
"Saya nggak pernah berpikir jadi perempuan itu kok berat banget. Saya justru berpikir jadi perempuan itu seru banget, karena bagaimana pun juga kita dituntut untuk bisa multitasking."
Baginya, baik itu perempuan yang bekerja atau ibu rumah tangga sama saja hebatnya.
"Perempuan yang bekerja atau tidak bekerja, menurut saya sama aja kerennya. Sama-sama harus bisa semuanya! Termasuk mengurus rumah, urus diri sendiri, urus suami dan anak, belum lagi kalau dia bekerja harus bisa mengerjakan semua, dan itu dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan kita semua punya waktu yang sama, cuma 24 jam," pungkas penyanyi kelahiran 19 April 1988 ini.
Lucunya, Radhini yang percaya dengan ilmu perbintangan ternyata memandang karakter dirinya sangat sesuai dengan zodiaknya.
"Nah, kalau saya berhubung zodiaknya Aries, jadi saya suka mengerjakan semuanya untuk menjaga excitement alive. Memang mungkin kadang overwhelmed karena terlalu banyak yang harus diurus, tapi kalau itu semua selesai pasti ada kebanggan tersendiri. Dalam hati seperti berkata, 'Wah keren ya saya bisa ngerjain semuanya di hari ini'," ungkapnya.
Ia menyadari bahwa ternyata jadi perempuan dewasa pas dulu single sama setelah menikah dan punya anak itu berbeda.
Saat dulu masih single, Radhini benar-benar bisa pergi pagi hingga malam. Dalam seharian bisa mengerjakan beberapa tipe pekerjaan. Siaran radio, menyanyi, lalu kuliah, semua bisa selesai di hari yang sama.
"Sampai rumah malam dan besoknya berangkat lagi dengan kegiatan yang banyak dan sama sibuknya. Semua dikerjakan dalam sehari. "
Setelah menikah dan menjadi seorang mama, semua berubah. Radhini mulai merasakan dirinya adalah dunia bagi Amani. Sementara si Kecil Amani merupakan dunia baru bagi Radhini.
"Sekarang jadi perempuan dewasa setelah berkeluarga prioritasnya sudah berganti, tidak bisa mementingkan diri sendiri lagi seperti dulu. Banyak yang harus dipikirkan juga."
Menjalani peran sebagai istri dan mama bagi Amani, Radhini mengaku semuanya sangat seru. "Rasanya seru banget, apalagi setelah punya anak."
"Seperti ada orang yang menggantungkan hidupnya sama kita, yaitu anak kita. Selain itu, jalannya rumah tangga juga bergantung sama seorang istri atau seorang mama. Jadi aku senang karena setiap hari aku merasa dibutuhkan," kata Radhini.
2. Sempat merasa stres dan akhirnya bertahan di tengah pandemi
Instagram.com/radhini_
Di tengah masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini, sebagai seorang istri dan seorang mama, Radhini sendiri juga mengalami kesusahan. Namun, ia juga sempat membayangkan kesusahan para mama yang lainnya mungkin ada yang lebih parah dari yang ia alami.
"Selama pandemi ini saya merasa sangat kesulitan, apalagi anak saya belum di usia SD jadi belum ada waktu sekolah yang reguler. Hanya preschool doang main-main secara online. Saya nggak kebayang sama tugas mama-mama yang lain yang harus dampingi anak sekolah online, ditambah harus kerja juga."
Rasanya hampir setiap orang pernah stres sebelum akhirnya mereka bisa tetap bertahan sampai dengan saat ini.
"Struggle-nya saya adalah dulu itu bisa kerja keluar rumah, dan saat keluar rumah saya menjadi diri sendiri dan bisa dianggap itu sebagai waktu refreshing. Biar keluar rumah untuk kerja, tapi itu bisa jadi momen refreshing ya. Di luar juga bisa mengerjakan yang kita mampu dan kita sukai."
Namun pandemi mengubah semuanya. "Nah, semenjak pandemi pastinya nggak ada kegiatan di luar. Makanya saya sempat stres," curhat Radhini.
Ia mengakui, "Melihat media sosial isinya bikin parno, mau keluar rumah takut, tapi di rumah terus juga bosen banget, belum lagi anak yang masih kecil jadi butuh ditemenin terus, kerjaan juga beda ya karena nggak ada kerjaan nyanyi. Terutama nggak ada excitement baru. Setiap hari monoton, itu yang paling bikin stres bagi saya."
Editors' Pick
3. Radhini mengaku ia bisa menolong dirinya dengan cara kompromi dengan diri sendiri
Instagram.com/radhini_
Bagaimana cara mengatasi stres selama pandemi? Radhini terlong setelah proses panjang ia berkompromi dengan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
"Kompromi dengan diri sendiri. Kalau dulu sebelum punya anak, saya pengin ke salon untuk perawatan, pengin jalan-jalan, pengin makan di luar, itu pasti bisa dengan mudah dilakuin, termasuk kalau aku mau kerja dari pagi sampai tengah malam, itu bisa dilakukan semaunya. Sementara setelah punya anak saya harus mengompromikan semua. Misal pas saya mau kerja di coffee shop dekat rumah, meski di depan rumah, tetap saja harus ada perhitungannya. Keluar jam berapa, anak pas lagi apa, kalau aman baru bisa keluar," begitu mama Amani menjelaskannya.
Jadwal si Kecil tidak ingin sampai terganggu dan yang pasti semua kebutuhannya harus sudah terpenuhi dulu. Dari mulai makan, mainan, dan jam tidur tetap harus terjaga meski radhini berencana kerja di luar rumah.
"Misal saya pengin banget pasang bulu mata ke luar rumah, tapi anak saya nangis-nangis, jadi rewel atau mungkin karena itu jamnya dia menyusu, nah nggak bisa pergi kan jadinya. Kompromi yang seperti itu yang aku harus saya lakukan sekarang, dan itu butuh penyesuaian di awal."
Radhini mengingat dahulu misal teman-temannya pada nongkrong, ngopi, tentu ia nggak bisa ikut lagi karena sekarang ada anak. "Komprominya luar biasa sih sama diri kita sendiri," demikian diakui Radhini.
Ia menyimpulkan, "Kompromi dengan diri sendiri itu bisa menjadi solusi untuk mengatasi kecewa. Awalnya nggak bisa nongkrong bareng teman, nggak bisa perawatan semau kita, pasti kita kecewa, tapi akhirnya kita menerima. Ya, akhirnya kita bisa menerima peran baru kita sebagai seorang mama di kehidupan ini. Saya adalah seorang Ibu, berarti kita sesuaikan waktu berkegiatannya, bukan berarti nggak bisa tapi hanya perlu menyesuaikan saja."
4. Motivasi terbesar bagi Radhini adalah keluarga
Dok. Radhini
Setiap orang itu pasti ada up and down, entah itu mood atau staminanya. Radhini berupaya menekuni bidang musik, podcast, lalu merintis bisnis rumah makan, tentu ini tidak mudah.
Radhini merasa punya alasan mengapa ia sangat suka bekerja dan menelurkan karya baru. Baginya ia "sangat suka cuan" dan ini bisa membuatnya semangat. Namun, apa sih motivasi terbesar radhini hingga sekarang?
"Support system dan motivasi terbesar saya adalah suami dan anak," tanpa ragu Radhini mengakuinya. "Selain itu juga ada mamaku dan keluargaku ya."
Ia memperjelas, "Saat kita berjuang, kita harus tahu motivasinya. Untuk siapa sih kita mengerjakan semua ini. Seperti aku, ini aku berjuang demi suami, anak, dan mamaku."
Radhini berpikir bahwa jika ia tidak mau nanti anaknya mengalami kesulitan saat masuk sekolah, maka ia harus bekerja keras.
"Karena sekarang dana pendidikan mahal banget. Saya nggak mau nanti kerja sampai tua, saya juga mau di masa tua bisa santai-santai. Makanya sekarang saya ngebut banget kerjanya, berkarya terus dari sekarang," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Saya nggak mau mama saya kesusahan pas mau melakukan sesuatu, sama seperti nggak mau anak saya kesusahan. Itu makanya motivasi terbesar saya adalah keluarga. Saya memang berjuang demi keluarga saya."
5. Perjalanan Radhini hingga hari ini
Dok. Radhini
Bisa dibilang sebagai perempuan dewasa, Radhini merupakan salah satu perempuan yang berdaya, memiliki banyak manfaat, baik untuk keluarga ataupun orang-orang di sekitarnya. Sebagai seorang selebriti dan pebisnis kuliner, ia juga menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
Banyak yang penasaran, bagaimana cara Radhini bisa sampai di titik ini.
"Pada intinya saya suka banget bikin sesuatu yang menantang diri sendiri dan itu menghasilkan uang, seperti terus berkarya. Dengan dasar itu akhirnya saya coba merintis apa yang saya jalani sampai saat ini."
Radhini menceritakan bahwa bernyanyi memang sudah ia lakoni sejak kecil, lalu hamil dan melahirkan, ia pun menjadi penulis blog.
Saat ini Imani sudah mulai besar, Radhini pun kembali mulai meeting dan workshop dengan produser untuk merencanakan pembuatan karya terbarunya.
Ia selalu berpikir, "Kalau di satu pintu aku lagi stuck, saya nggak mau diam aja. Saya merasa harus membuat sesuatu yang baru lagi. Podcast tetap jalan, selain itu apa lagi yang bisa dibuat ya dan yang memang punya aku sendiri?"
Ia memulai bisnis kuliner, "Suami saya suka masakin saya, nah kita 'cuanin' aja dari situ. Bikinlah Jawaica Chicken yang ada di bintaro Sektor 1 dan alhamdulillah sekarang sedang berkembang. responsnya pun juga bagus."
Tidak berhenti di situ, Radhini terus membuka pintu rezeki lainnya. "Pandemi gitu-gitu aja, saya merasa perlu ada tantangan baru. Biar hidup ini ada tujuannya, akhirnya aku ikut HDI, salah satu MLM. Sesuatu yang baru tapi ternyata seru juga nih. Setelah riset, saya cocok dengan produknya, akhirnya sekarang pun punya jaringan yang sudah lumayan besar."
"Ada yang bikin hati aku tergerak banget, terutama di bisnis MLM yang aku jalani. Jadi ada salah satu network yang kalau dia nggak melakukan ini, dia bisa nggak makan. Alhamdulillah, saya masih cukup. Tapi ada orang lain di jaringan marketing aku yang nggak cukup, bahkan nggak bisa makan."
Radhini merasa sebenarnya pilihannya ada pada dirinya. Ia menimbang-nimbang, masih ada rezeki dari pintu yang lain untuk keluarganya, sebenarnya kalau dia mau diam saja dan tak menjalani bisnis tersebut, dia tetap aman secara finansial.
Tapi ternyata hati Radhini berkata lain, "Kan ada orang 'itu' yang harus dibantu, dan pilihan saya adalah untuk membantu dia. Untuk bantu orang-orang seperti itu."
Ia mengakui, "Terkait dengan lapangan kerja, itu motivasinya pengin bantuin orang lebih banyak lagi aja. Apalagi pandemi berkepanjangan jadi banyak yang terdampak ya, sementara biaya untuk hidup jalan terus."
"Sebenarnya itu sih, aku jadi merasa punya tanggung jawab. Masa tega sih kalau nggak dikerjain, karena dasarnya saya lakukan itu untuk membantu sesama," pungkasnya.
6. Radhini ajak Millennial Mama untuk mengucapkan terima kasih pada diri sendiri
Instagram.com/radhini_
Penting untuk mengungkapkan rasa syukur bagi Radhini. Ia merasa perjalanan panjang hingga hari ini bukanlah hal mudah.
Untuk itu, karena sudah bisa bertahan sejauh ini, Radhini juga ingin semua Millennial Mama di mana pun berada dapat mengucapkan terima kasih pada diri sendiri sebagai bentuk syukur yang mendalam.
"Saya bersyukur banget untuk diriku sendiri yang sudah berjuang sejauh ini. Saya sudah mengusahakan semuanya yang terbaik untuk diri saya dan keluarga. Saya juga ingin bilang ke Millennial Mama yang ada di luar sana, jangan lupa untuk berterima kasih sama diri sendiri. Kalian hebat, working mama atau ibu rumah tangga, kalian semua itu hebat banget. Kita memang sudah ditakdirkan untuk mulittasking ya, dari ngurusin masalah yang satu ke masalah yang lain, jangan lupa berterima kasih karena kita semua hebat banget," ungkap Radhini.
Millennial Mama of the Month Edisi Oktober 2021 - Radhini Aprilya Hapsari
Editor in Chief - Sandra Ratnasari Senior Editor - Novy Agrina Video Creator - Onic Metheany Asst. Editor - FX Dimas Prasetyo Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Ninda Anisya Social Media - Irma Ediarti Video Editor - Jihan Design - Shania Tabina Anandanoe