Lawan Body Shaming, 4 Perempuan Berprestasi Ini Beri Tips dan Motivasi
Bukan kaleng-kaleng. Lihat prestasi 4 perempuan hebat ini, big size nggak jadi masalah!
31 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lelah dengan body shaming yang terdengar di telinga sudah pasti bisa menimbulkan rasa jengkel. Sebagian perempuan, mungkin bisa putus asa dan berujung depresi. Perasaan kehilangan citra diri, benar-benar tidak mengenakkan.
Banyak orang melemparkan kalimat bully, sementara mereka tidak menyadari betapa menusuk kata-kata yang telah keluar dari mulutnya. Tidak ada permohonan maaf, tidak ada wujud penyesalan, yang ada hanya pengulangan yang dibumbui canda tawa.
Body shaming itu bukan hal sepele!
Sebuah survey yang diberitakan di BBC (13/05/2019) menjelaskan bahwa kekhawatiran tentang citra tubuh membuat sejumlah besar orang tertekan dan bahkan bisa sampai bunuh diri.
Poling terhadap 4.500 orang dewasa di Inggris menemukan sepertiga merasa cemas tentang tubuh mereka, dengan satu dari delapan orang yang mengalami berpikiran untuk bunuh diri.
Yayasan Kesehatan Mental yang menugaskan survei, mengatakan masalah ini dapat memengaruhi siapa pun dan di usia berapa pun.
Yayasan tersebut juga berharap perusahaan periklanan dan media sosial lebih peduli dengan cara tubuh digambarkan dalam sebuah campaign.
Isu body shaming sangat melekat pada perempuan Indonesia dan ini sudah terjadi sangat lama, biasanya ditujukan pada orang dengan ukuran big size.
Masih banyak yang menilai perempuan cantik itu kurus, berambut lurus, berkulit putih, dan tinggi.
Hal ini membuat perempuan gemuk atau big size memiliki tantangan dalam kehidupan sosial.
Berikut Popmama.com telah mengumpulkan profil 4 perempuan dengan tubuh ekstra, tapi mereka bisa berkarya, mereka memiliki pikiran postif dan tetap berprestasi. Kamu juga harus contek apa kata mereka untuk memberi motivasi tambahan dalam menjalani hidupmu di masa mendatang.
1. Sealy Rica
Sealy Rica adalah seorang Fashion Enthusiast & Influencer, ia memiliki size 7 XL. Selay mampu menghadapu fase bullying yang orang lakukan kepadanya dan ia berhasil mengunggulkan keunikan dirinya sehingga menjadi prestasi dan daya tarik bagi orang-orang di sekitar.
Hebat banget nih, Sealy!
Sealy Rica mengatakan, "Aku membebaskan orang komentar di postingan aku, mau komen positif atau negatif. Tapi aku tidak membiarkan komen negatif itu mengubah mood aku jadi segala bentuk kenegatifan itu akan aku filter, supaya bisa jadi energi positif yang bisa aku share kepada teman-teman followers dan juga teman-teman di sekitar aku."
Bagaimana cara menghadapi situasi saat di-bully karena bentuk tubuh yang big size?
"Untuk teman-teman di luar sana yang menghadapi bullying atau ketidakpercayadirian, tetaplah menjadi pribadi yang menyenangkan untuk orang-orang di sekitar kalian karena dengan menjadi pribadi yang menyenangkan kalian tidak membuat kekurangan kalian menjadi sesuatu yang buruk malah menjadi kebalikannya," pesan Sealy.
"Segala sesuatu yang kalian lakukan dengan tulus bisa membagikan energi positif kepada teman-teman, untuk menjadi menyenangkan itu nggak harus kurus, cantik, karena itu semuanya berangkat dari hati kita," ungkap Sealy.
Editors' Pick
2. Fahmia Badib
Fahmia Badib juga memiliki pendapat yang sama soal perempuan big size. Perempuan lebih dari sekadar urusan fisik semata. Fahmia adalah seorang Professional Belly Dancer dengan bobot 103 kg, dia memiliki ukuran 8 XL.
Pekerjaan yang ia lakukan semula orang kira hanya bisa dilakukan oleh perempuan bertubuh langsing. Lihat buktinya, Fahmia Badib telah membuka mata banyak orang.
"Kita harus menyadari bahwa gendut itu bukan suatu kegagalan, tapi banyak negara yang punya stereotype yang harus di dobrak. Masih banyak yang bilang, 'kamu cantik tapi gendut', gendut dan cantik dalam waktu yang bersamaan. Kita juga harus sadar, bahwa kita ini harus dikelilingi dengan orang-orang yang positif. Kita juga harus punya support sistem yang kuat, itu penting," ungkap Fahmia.
Ia tidak ingin perempuan big size di luar sana merasa terhalangi karena memiliki berat ekstra.
Lulusan Sastra Inggris di Canberra Institute of Technology of Australia ini mencintai belly dance karena gerakannya membuat kita merasa cantik dan menjadi lebih feminine.
“Jangan biarkan siapapun dan apapun menghalangi dirimu, karena perempuan itu lebih dari sekedar fisik saja. Remember that, Knowledge is Power!”