Sering Menangis, Pengasuh Menyiksa dan Membunuh Bayi di Depok
Sungguh tak pernah diduga, bayi malang tersebut disiksa hingga tewas
31 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang perempuan tua berusia 66 tahun terpaksa diamankan oleh petugas kepolisian karena perbuatan kejinya pada Senin (28/01/2019). Romlah, beberapa hari terakhir dirinya bekerja sebagai pengasuh di Perumahan Villa Santika Blok F10 RT 007 RW 001 Kelurahan Rangkepan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Sungguh tega, sampai hati Romlah telah menyiksa anak majikannya yang masih bayi bertubi-tubi hingga tewas.
Atas perbuatannya, Romlah telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Depok. Di hadapan polisi, pelaku yang baru empat hari bekerja di rumah majikannya itu mengakui bahwa dia sempat memukul dan mencubit bayi malang berinisial M.
1. Pengakuan pelaku pengasuh membunuh bayi di Depok
Apa yang dilakukan sampai bayi tak bersalah itu tewas di tangannya? Merasa belum puas, pengasuh ini juga memasukkan botol susu secara paksa ke dalam mulut bayi tersebut sehingga korban kehabisan napas dan tewas.
“Mulutnya (bayi) saya masukin dot, lalu bayinya saya tengkurepin (ditidurkan dalam posisi tengkurap),” kata Romlah di Mapolresta Depok, Selasa (19/1/2019).
Ia mengaku kesal karena bayi yang diasuhnya tidak kunjung tenang. Selalu saja rewel dan sering menangis saat diasuh olehnya.
Rasa kesal yang menumpuk membuat Romlah tega menghabisi nyawa bayi tak berdosa tersebut.
“Bayinya rewel terus. Digendong rewel, ditidurin rewel, enggak mau diam. Saya sebelumnya pernah mengasuh bayi juga di Ciputat (Tangerang Selatan), lima tahun saya di situ, tapi anaknya nggak rewel,” tutur Romlah.
Editors' Pick
2. Keterangan kepolisian Depok untuk kasus pembunuhan bayi M
Kasatreskrim Polresta Depok, Komisaris Polisi Deddy Kurniawan mengatakan, pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
“Pelaku juga mengaku mencubit pipi dan mulut bayi tersebut setelah memberikan susu. Ini sesuai dengan hasil autopsi yang menunjukkan adanya bekas trauma akibat benda tumpul di pipi, bibir, maupun hidung korban," ungkap Deddy.
3. Awal mula kasus pengasuh membunuh bayi di Depok bisa terbongkar
Pada hari Senin, seorang pengemudi ojek online mendapat pesanan dari perempuan tua yang ternyata adalah Romlah, sang pengasuh. Sangat mencurigakan, saat ditemui ternyata Romlah sedang menggendong bayi dalam kondisi pucat.
Pengemudi ojek online menolak untuk mengantarkan Romlah. Saat itu ia menjemput di Perumahan Villa Santika Pancoran Mas, Depok.
Setelah itu pengemudi ojek tersebut menceritakan kejanggalan yang dilihatnya kepada tetangga korban. Terungkaplah bahwa bayi dalam gendongan tersebut adalah korban pembunuhan pengasuhnya sendiri.
Setelah ditangkap, Romlah melakukan reka adegan sebanyak 27 kali. Dirinya memperaktikan semua tindakan kasarnya pada korban.
4. Memilih pengasuh untuk bayi memang susah-susah gampang
Setelah cuti melahirkan, yang paling dibutuhkan dari seorang mama adalah pengasuh untuk bayinya. Ia memerlukan bantuan orang lain untuk mengasuh, menjaga, melindungi, dan memerhatikan kebutuhan bayinya selama sang Mama berkegiatan di luar rumah.
Tapi mencari pengasuh untuk bayi memang susah-susah gampang. Seringkali kita sebagai orangtua merasa sudah yakin tapi kadang masih saja “kecolongan” dan pada akhirnya malah merasa dirugikan bukan merasa terbantu.
Hati-hati saat mewawancari calon pengasuh, jangan terjebak 3 hal berikut ini ya:
- Tua dan berpengalaman
Melihat usia yang sudah tua maka diasumsikan pengasuh tersebut sudah memiliki emosi yang matang. Padahal belum tentu lho, Ma. Lihat kembali kesehatannya, jika ada keluhan penyakit tertentu kadang mereka mungkin kesulitan jika harus merawat bayi selama seharian.
- Memiliki pengalaman yang cukup lama
Lama pengalaman kadang juga bisa membuat orangtua merasa yakin bahwa calon pengasuh tersebut sudah hebat dan berpengalaman. Perlu ditanyakan, bagaimana karakter anak atau bayi yang diasuh oleh dia sebelumnya. Jadikan keterangan darinya sebagai bahan pertimbangan.
- Kesabarannya
Ini yang sulit terlihat di awal, tentang kesabaran seseorang. Pada saat wawancara mungkin Mama dan Papa bisa menceritakan bayi mama biasanya bertingkah seperti apa sehari-hari. Lalu coba tanyakan pada calon pengasuh, jika menemukan kendala tertentu seperti anak rewel, susah tidur atau susah buang air, apa yang akan dilakukan olehnya.
Dari beberapa hal di atas diharapkan Mama dan Papa bisa mempertimbangkan apakah calon pengasuh tersebut sudah cocok untuk menjaga bayi mama. Jangan karena sudah terdesak harus mulai masuk kerja, proses seleksi jadi terlewat.
Untuk itu, mencari pengasuh untuk bayi bukah hanya tugas Mama saja, suami, orangtua sang Mama dan juga mertua perlu membantu dan mendukung untuk memilih pengasuh yang terbaik.
Baca juga: Tips Cerdas Memilih Pengasuh Anak. Jangan Sampai Salah Pilih ya Ma!