Keputihan pada Perempuan, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Kalau mulai gatal, rasanya mengganggu banget. Cegah dengan cara ini!
18 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keputihan pada perempuan merupakan salah satu keluhan yang paling banyak terjadi. Mama mungkin perlu menginformasikan juga untuk remaja putri mama di rumah.
Padahal keputihan besar pengaruhnya pada fungsi reproduksi perempuan. Cairan yang dibuat oleh kelenjar di dalam vagina dan serviks membawa sel-sel mati dan bakter mati. Hal ini berguna untuk mencegah infeksi dan menjaga vagina dalam keadaan bersih.
Mama perlu mengetahui apa sih sebenarnya penyebab keputihan, bagaimana cara mencegahnya, dan jika sudah terlanjur mengalami keputihan bagaimana solusinya?
Popmama.com akan memberikan penjelasannya berikut ini:
Apa Itu Keputihan?
Keputihan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis).
Keputihan fisiologis
Keputihan fisiologis adalah keputihan yang reguler, terjadi setiap bulannya. Biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun pada saat masa subur.
Keputihan patologis
Keputihan patologis bisa disebabkan oleh infeksi. Perempuan yang mengalami ini akan disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar.
Penyebab yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Penyebab Keputihan?
Keputihan pada perempuan bisa disebabkan hal berikut ini. Setiap perubahan keseimbangan pada jumlah bakteri normal di area vagina dapat menyebabkan vaginosis bakterialis.
Kemudian bisa mempengaruhi tekstur keputihan, bau, atau warna. Ini adalah beberapa hal yang dapat mengganggu keseimbangan jumlah bakter baik:
- Penggunaan antibiotik atau steroid
- Bakteri vaginosis, infeksi bakteri lebih sering terjadi pada ibu hamil atau wanita yang memiliki banyak pasangan seksual
- Pil KB
- Kanker serviks
- Chlamydia atau gonore (PMS), infeksi menular seksual
- Diabetes
- Douches, sabun wangi atau lotion, mandi busa
- Infeksi panggul setelah operasi
- Penyakit radang panggul (PID)
- Trichomoniasis, infeksi parasit biasanya dikontrak dan disebabkan oleh hubungan seks tanpa kondom
- Atrofi vagina, penipisan dan pengeringan dari dinding vagina saat menopause
- Vaginitis, iritasi pada atau di sekitar vagina.