Penyebab Arteri Perifer (PAP) pada Kaki Penderita Diabetes Mellitus
Inilah penyebab dan saran pengobatan Penyakit Arteri Perifer menurut ahlinya
17 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orang yang mengalami sakit diabetes mellitus memerlukan waktu dan biaya ekstra untuk merawat sakitnya dan mencegah pemicu sakit agar tidak memperparah kondisinya.
Pada Sabtu, (15/9) Rumah Sakit Awal Bros di Tangerang mengadakan seminar Peripheral Intervention yang membicarakan “Update Intervensi Perifer Pada Kaki Penderita Diabetes Mellitus”. Acara ini juga dihadiri oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular dari perwakilan seluruh Indonesia.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dr. Yudistira Panji Sentosa SpPD-KKV mengatakan bahwa kasus Penyakit Arteri Perifer (PAP) mulai banyak ditemukan di masyarakat dan mengalami peningkatan. Prevalensi PAP sebanyak 17 persen di negara Asia.
Editors' Pick
1. Faktor Penyebab PAP
Menurut dr. Yudistira Panji ada beberapa faktor yang memicu risiko PAP, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Aterosklerosis akibat usia,
- merokok,
- dislipidemia,
- diabetes melitus (DM),
- hipertensi.
Dr. Yudistira Panji mengatakan, “Penyakit arteri perifer adalah penyempitan pembuluh darah (arteri), terutama terjadi pada arteri yang memasok darah ke kaki. Aliran darah ke kaki menjadi tersumbat karena timbunan lemak pada dinding arteri yang berasal dari kolesterol atau zat buangan lain (artheroma). Kaki juga sering terasa nyeri bila berjalan."
2. Memerlukan Perawatan Ekstra
Kaki diabetes masih merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus. Terapi intervensi pada kasus kaki diabetik dapat dilakukan dengan cara operasi bypass atau transluminal Angioplasty (PTA) atau disebut juga terapi endovaskular.
Seperti halnya yang dilakukan pada jantung, untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah di kaki ini bisa dilakukan terapi berupa ballooning, atau bisa juga dengan pemasangan ring (cincin).
3. Kemajuan tekhnologi diharapkan membawa pengaruh pada penanganan
Semakin baik tekhnologi dalam bidang kesehatan, maka ini diharapkan bisa membawa pengaruh pada penanganan. Jika sebelumnya metode amputasi diambil sebagai solusi, diharapkan jumlah nya nanti bisa berkurang.
“Diharapkan dengan kemajuan teknologi terapi endovaskular ini ataupun pemasangan ring pada kaki diabetik dapat menekan angka amputasi,” terang dokter Yudistira.
Direktur Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dr. Elizabeth MH.Kes mengatakan bahwa pihaknya bersama tenaga ahli yang kompeten mengupayakan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan berstandar internasional.
Tentunya secara umum diharapkan ini bisa meringankan para pasien dengan penyakit diabetes mellitus.