Risiko Anak Mengonsumsi Susu Kental Manis Secara Berlebih
Susu Kental Manis itu bukan susu, begini risikonya jika dikonsumsi oleh anak-anak secara berlebih
5 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badan Pengawas Obat dan Makanan menerbitkan beberapa larangan terkait susu kental manis (SKM) karena kandungan di dalamnya. Anggota Komisi Kesehatan DPR (Komisi IX) Okky Asokawati mengusulkan kata 'susu' dihapus saja pada produk susu kental manis.
"Dikhawatirkan ketika masih ada kata 'susu', persepsi masyarakat yang tidak terinformasi dengan baik itu, mereka berpendapat bahwa itu susu pendamping makanan utama," kata Okky.
Susu harusnya penuh gizi, sementara SKM ini malah mengandung banyak gula. Jika dikonsumsi terlalu banyak, maka bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan anak.
"SKM ini memang kandungan gulanya sangat banyak. Dan ketika kita berbicara mengenai susu, itu masyarakat terutama ibu, itu mempunyai persepsi bahwa semua susu itu bisa sebagai penyempurna gizi bagi anak-anaknya," tutur Okky.
Editors' Pick
1. Larangan untuk menyebut kata susu pada produk kental manis
Sejumlah larangan tertera dalam surat edaran bernomor HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang 'Label dan Iklan pada Produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3).'
Ada 4 hal yang penting untuk diperhatikan oleh produsen, importir, distributor produk susu kental, dan analognya berupa larangan, antara lain:
- Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk apa pun.
- Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain sebagai penambah atau pelengkap zat gizi. Produk susu lain antara lain susu sapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu formula/susu pertumbuhan.
- Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai minuman.
- Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-anak.
Itu sebabnya Mama perlu tahu dan mempertimbangkan apakah balita mama tetap harus mengonsumsi SKM setiap hari?
2. Risiko dari mengonsumsi SKM
Mengonsumsi SKM secara berlebihan akan meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena kadar gula tinggi bahkan sampai 40 persen di dalam minuman SKM.
"Sebagai sumber energi iya, tetapi sangat tidak baik apabila energi anak bersumber dari gula," kata Dr.Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, seorang dosen Gizi Poltekkes Kementerian Kesehatan Jakarta.
"Tubuh punya toleransi tertentu dan penelitian menjelaskan, konsumsi gula lebih dari 10 persen energi total akan berisiko penurunan sensitivitas insulin yang kemudian memicu hiperglikemia (kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal) dan memicu risiko diabetes," kata Rita.
Indonesia saat ini berada di urutan ke-4 di dunia yang penduduknya paling banyak terkena diabetes, kata Rita.