WHO: Menyemprot Disinfektan ke Tubuh Bisa Bahaya, Ini 5 Alasannya
Boleh menggunakan disinfektan, tapi ketahui aturannya ya Ma
30 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan di beberapa gedung perkantoran, pintu masuk perumahan atau tempat publik lainnya disediakan bilik disinfektan. Hal ini mengundang pro dan kontra, karena orang akan masuk ke dalam bilik tersebut lalu disemprotkan disinfektan seluruh tubuhnya.
Sebenarnya apakah harus disemprotkan ke manusia atau cukup ke benda mati dan jalanan umum saja?
Melalui akun Twitter resmi WHO Indonesia menjelaskan bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan karena justru dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan orang tersebut.
Bahan seperti alkohol dan klorin, menurut WHO bisa dijadikan disinfektan jika disemprotkan ke permukaan benda mati.
Berikut ini adalah penjelasan dari Twitter WHO Indonesia
#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat! https://t.co/D7CuytPJPz pic.twitter.com/q9NEVGItkn
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) March 29, 2020
Menyemprotkan bahan kimia langsung ke kulit tubuh dapat membahayakan terlebih jika kena selaput lendir seperti terkena mata dan mulut.
Jadi tidak dibenarkan ya, jika menyemprotkan disinfektan ke tubuh secara langsung.
Selalu pelajari dan ikuti petunjuk penggunaan dengan tepat.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum 5 alasan mengapa disinfektan tidak boleh disemprotkan langsung ke tubuh, terutama permukaan kulit yang tidak terbuka dan bisa terpapar ssecara langsung.
1. Mudah terbakar
Cairan disinfektan khususnya yang berbahan alkohol sangat mudah terbakar apabila berada di dekat api, demikian dikutip dari American Journal of Infection Control.
Wah bahaya sekali ya, Ma!
Bayangkan saja kalau kamu habis disemprot disinfektan ke seluruh tubuh, kemudian tidak sengaja sedang berada di dekat api maka akibatnya kamu bisa langsung terbakar.
Untuk itulah Occupational Safety and Health Branch Labour Department melarang keras kamu menyemprotkan disinfektan ke tubuh.
Alkohol memang efektif dalam memberantas virus corona, tapi bahan ini juga masuk ke dalam klasifikasi bahan kimia yang memiliki potensi berbahaya.
Editors' Pick
2. Tidak bisa usir virus corona dari tubuh
Kedua bahan alkohol dan klorin dapat berbahaya jika terkena selaput lendir seperti mata dan mulut sekaligus merusak pakaian yang kamu pakai.
Maka dari itu, manfaatkanlah alkohol dan klorin untuk membunuh virus yang ada di benda daripada dipakai untuk menyemprotnya ke tubuh manusia.
Penggunaan disinfektan berbahan aktif ini efektif untuk mengusir virus corona jika disemprotkan ke benda mati, namun tidak jika dipakai ke tubuh manusia.
3. Virus berpindah melalui mata, hidung, dan mulut
Virus corona bisa masuk ke tubuh manusia melalui mata, hidung dan mulut, bukan sekadar menempel di benda-benda tertentu saja.
Ketika orang menyemprotkan disinfektan ke tubuh dan pakaian, lalu orang tersebut mengira dirinya terbebas dari virus yang menempel di tangan dan pakaiannya, kemudian ia tidak melakukan bersih-bersih diri seperti cuci tangan pakai sabun maka akan jadi berbahaya.
Melansir laman resmi pemerintah covid19.go.id, cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan melindungi kamu dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit.
Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting.
Pemakaian cairan disinfektan secara langsung ke tubuh malah dapat membahayakan diri kamu.
4. Bisa sebabkan iritasi hingga sesak napas
Pernah nggak kamu mengalami sesak napas ketika sudah terlalu sering menghirup uap disinfektan yang kamu aplikasikan ke benda-benda di rumah. Maka itu, penting untuk tetap cuci tangan pakai sabun setelah ada kontak dengan disinfektan.
Bayangkan kalau cairan itu disemprotkan ke sekujur tubuh kamu.
Bagi sebagian orang yang memiliki kulit sensitif juga bisa merasakan iritasi atau efek ruam seperti kulit terbakar.
5. Bahaya pemutih untuk kesehatan tubuh
Pemutih seperti Bayclin banyak digunakan orang untuk dijadikan bahan disinfektan. Harganya murah dan efektif dalam mengusir virus, hal ini tentu menjadikan pemutih sebagai bahan disinfektan yang paling banyak dicari.
Mengutip Tufts Environmental Health and Safety, tidak bisa dimungkiri bahwa pemutih bisa mengusir sejumlah virus seperti staphylococcus, streptococcus, E. coli dan salmonella, Norovirus serta flu.
Pemutih juga berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bahan ini tidak bisa diaplikasikan ke tubuh karena berpotensi menimbulkan iritasi pada kulit.
Apalagi jika disinfektan berbahan pemutih dicampur dengan disinfektan berbahan pembersih berbasis amoniak, risikonya menjadi lebih besar lagi.
Pada sebagian benda pun jika terlalu sering dipakai maka bisa menyebabkan timbulnya karat.
Itulah 5 alasan mengapa cairan disinfektan tidak boleh disemprotkan ke tubuh manusia. Hati-hati dalam menerapkan sesuatu ya Ma, meski ingin keluarga tetap aman dari bahaya virus corona, tetap tidak bisa gegabah. Perhatikan anjuran pemakaiannya sesuai panduan.
Baca juga:
- DINKES: Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan Covid-19
- 7 Protokol Masuk Rumah Selama Wabah Virus Corona dari BNPB
- Akibat Wabah Corona, 9 Persiapan Jika Pemerintah Putuskan Lockdown