Bagaimana Hukum Tidur Seharian saat Berpuasa? Cari Jawabannya Yuk, Ma!

Benarkah tidurnya orang yang berpuasa dihitung sebagai ibadah?

20 Maret 2024

Bagaimana Hukum Tidur Seharian saat Berpuasa Cari Jawaban Yuk, Ma
Pexels/Miriam Alonso

Saat menjalankan ibadah puasa, terutama di bulan Ramadan, pertanyaan tentang hukum tidur seringkali muncul nih, Ma. Beberapa dari Mama mungkin juga pernah bertanya-tanya, bagaimanakah hukum tidur saat berpuasa dalam pandangan Islam? 

Sebab beberapa dari kita tentu pernah mendengar jika tidurnya orang yang berpuasa-terutama di bulan Ramadan terhitung sebagai ibadah. Lantas benarkah begitu Ma?

Agar lebih tahu jawaban selengkapnya, simak rangkuman dari Popmama.com di bawah ini yuk, soal hukum tidur seharian saat berpuasa di Bulan Ramadan?

1. Apakah tidurnya orang puasa bernilai pahala di bulan Ramadan?

1. Apakah tidur orang puasa bernilai pahala bulan Ramadan
Freepik/drobotdean

Beberapa dari Mama tentu pernah mendengar sebuah hadits populer yang kerap berkeliaran di setiap bulan Ramadan soal tidur, ya. 

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).

Tapi tahu ngga si, Ma, hadits tersebut nyatanya seringkali disalahpahami oleh masyarakat sebagai pembenaran untuk bermalas-malasan saat menjalankan puasa, terutama di siang hari. Maka ngga heran, hal ini juga lah yang membuat banyak masyarakat memilih tidur siang seharian hingga menjelang waktu berbuka puasa.  

Editors' Pick

2. Jadi, bolehkah tidur seharian hingga menjelang waktu berbuka puasa?

2. Jadi, bolehkah tidur seharian hingga menjelang waktu berbuka puasa
Freepik/tirachardz

Berkaitan dengan poin sebelumnya, pemikiran masyarakat soal tidur seharian bernilai pahala tidaklah benar ya, Ma. 

Sebab sebagaimana dikutip dari NU Oline, salah satu adab dalam menjalankan puasa justru tidak memperbanyak tidur pada siang hari, sebagaimana penjelasan dari Imam Al-Ghazali:

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246)  

3. Tidur seperti apa yang bernilai ibadah bagi orang yang berpuasa?

3. Tidur seperti apa bernilai ibadah bagi orang berpuasa
Pinterest/aboutislam

Bukan dengan tidur seharian apalagi hingga menjelang waktu maghrib, tidur yang bernilai pahala justru tidur yang bertujuan agar semakin bersemangat dalam beribadah nih, Ma. 

Seperti misalnya tidur siang untuk mempersiapkan fisik dalam menjalankan salat ashar dan tadarus di masjid, ataupun mempersiapkan tenaga untuk memasak takjil untuk orang yang berpuasa. 

4. Lantas, adakah tidur yang dapat merusak nilai ibadah puasa itu sendiri, Ma?

4. Lantas, adakah tidur dapat merusak nilai ibadah puasa itu sendiri, Ma
Freepik/freepik

Meski tidurnya orang yang berpuasa di bulan Ramadan terhitung sebagai ibadah, nyatanya tak semua bentuk tidur bisa mendatangkan pahala lho, Ma!

Misalnya saja, seseorang yang tidur terlalu lama sehingga melewatkan waktu salat hingga berbuka puasa, ataupun tidur yang menyebabkan seseorang melewatkan ibadah-ibadah lain. 

Di sisi lain, hal ini juga tidak berlaku sebagai pahala ibadah lagi apabila seseorang tersebut tidur dalam keadaan berpuasa, namun ia telah mengotori esensi puasa itu sendiri dengan perbuatan maksiat, misalya menggunjing orang lain. 

قال أبو العالية: الصائم فى عبادة ما لم يغتب أحدا، وإن كان نائما على فراشه، فكانت حفصة تقول: يا حبذا عبادة وأنا نائمة على فراشي 

“Abu al-Aliyah berkata: orang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya. Hafshah pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah, sedangkan aku tidur diranjang” (Ahmad ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyat as-Shiyam, hal. 65).  

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syekh Nawawi al-Bantani

“Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah” (Syekh Muhammad bin ‘Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Sehingga dapat dipahami, tidur yang dinilai sebagai  pahala ibadah bagi yang berpuasa, yakni tidur yang bukan bertujuan untuk bermalas-malasan melainkan persiapan untuk ibadah seanjutnya, serta tidur yang tidak tercampur dengan melakukan perbuatan maksiat. 

5. Risiko terlalu banyak tidur bagi kesehatan

5. Risiko terlalu banyak tidur bagi kesehatan
freepik/jcomp

Selain dari sudut pandang agama, tidur yang berlebihan juga punya dampak buruk bagi kesehatan nih, Ma. 

Kebiasaan tidur yang terlalu lama atau oversleeping akan membuat Mama terus menerus merasa ngantuk sehingga keinginan untuk tidur pun tinggi. 

Jika menjadi kebiasaan, hal ini akan berdampak pada kesehatan, mulai dari munculnya sakit kepala, nyeri punggung, emosi tidak stabil, diabetes, obesitas, hingga kematian.  

Untuk  terhindari dari kebiasaan tersebut, disarankan agar Mama mengikuti jadwal tidur yang telah dibuat, secara konsisten. 

Nah itulah Ma penjelasan seputar hukum tidur seharian saat berpuasa di bulan Ramadan. Semoga bermaanfaat ya, Ma!

Baca juga: 

The Latest