Dinilai Ramah Lingkungan, Benarkah Sedotan Kertas Aman Digunakan?
Penelitan mengungkap kalau sedotan kertas bisa jauh lebih bahaya dibanding sedotan plastik lho!
22 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa tahun belakangan ini, industri makanan dan minuman beralih ke paper straw atau sedotan kertas karena dianggap menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik.
Karena seperti yang kita tahu, sedotan kertas bersifat single use atau sekali pakai, di mana bahan kertas yang digunakan akan menjadi lembek atau lunak, dan pada akhirnya terurai setelah digunakan.
Berbeda dengan sedotan plastik yang walaupun digunakan sekali pakai, sisa dari plastik itu masih ada dan baru terurai secara alami sekitar 200 tahun.
Walau begitu, baru-baru ini sebuah penelitian menemukan bahwa sedotan kertas nyatanya punya kandungan kimia yang jauh lebih bahaya dibanding sedotan kertas lho, Ma.
Lantas, bagaimana ya fakta sebenarnya? Apakah sedotan kertas menjadi tidak aman digunakan dan berbahayakah untuk kesehatan? Berikut telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber, simak yuk!
1. Hasil penelitian baru yang diungkap
Sebagaimana dikutip dari USA Today, penelitian dalam jurnal Food Additives and Contaminants, mengungkapkan bahwa sedotan kertas dan bambu mengandung bahan kimia yang lebih banyak dibanding sedotan plastik nih, Ma.
Selanjutnya, para peneliti di Belgia menguji 39 merek sedotan yang terbuat dari kertas, bambu, plastik, dan baja tahan karat yang ditemukan di toko, supermarket, dan restoran yang ada di sana.
Editors' Pick
2. Menemukan lebih banyak bahan kimia PFAS dalam sedotan kertas dan bambu
Dari 39 sedotan yang diuji, hampir semuanya mengandung PFAS- zat kimia yang sering digunakan untuk membuat produk tahan air.
Adapun hasil analisis yang ditemukan sebagai berikut
- 18 dari 20 merek sedotan plastik mengandung PFAS.
- 4 dari 5 sedotan bambu mengandung PFAS
- 3 dari 4 sedotan plastik mengandung PFAS
- 2 dari 5 sedotan kaca mengandung PFAS
- dan 5 stainless straw bebas dari PFAS
Meskipun zat yang ditemukan secara keseluruhan dalam konsentrasi rendah, namun bahan kimia yang paling umum ditemukan adalah asam perfluorooctanoic (PFOA), yang mana ini telah dilarang secara global pada tahun 2020.
3. Memangnya apa sih zat kimia PFAS?
Dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB), PFAS merupakan singkatan dari per- and polyfluoroalkyl substances- sebuah substansi kimia oleophobic (antiminyak) dan hydrophobic (antiair), yang sering digunakan dalam industri elektronik, otomotif, hingga kesehatan.
PFAS ini bisa dapat ditemukan pada produk sehari-hari kita lho, Ma seperti teflon anti lengket, jas hujan dan tenda yang tahan air, hingga ke produk pembersih.
Adapun PFAS juga disebut sebagai forever chemical lantaran senyawa ini sangat mudah larut dan tidak mudah menguap sehingga memiliki mobilitas yang sangat mudah.
4. Apa bahayanya buat kesehatan?
Masih dikutip dari laman ITB dan ada kaitannya dengan bahaya PFAS untuk kesehatan, kontaminasi PFAS sendiri sebenarnya tidak bisa dideteksi dengan mata telanjang nih, Ma. Satu-satunya cara hanya bisa dilakukan dengan membawa sampel ke laboratorium untuk diuji.
Di samping itu, berkaitan dengan poin ke 3 dan 4 soal PFAS yang mudah larut, maka sangat disarankan untuk Mama dan keluarga untuk tidak minum langsung dari air tanah, apalagi minum dengan sedotan kertas yang saat ini dinilai mengandung PFAS, karena berisiko tinggi akan ikut terkontaminasi.
Adapun dikutip dari laman Wisconsin Departmenet of Health Services, penelitian menunjukkan bahwa beberapa PFAS tingkat tinggi dapat menyebabkan:
- Meningkatkan kadar kolesterol.
- Mengurangi seberapa baik respons tubuh terhadap vaksin.
- Meningkatkan risiko penyakit tiroid.
- Menurunkan kesuburan pada wanita.
- Meningkatkan risiko kondisi serius seperti tekanan darah tinggi atau preeklampsia selama kehamilan.
- Berat badan lahir bayi lebih rendah (penurunan berat badannya kecil dan mungkin tidak mempengaruhi kesehatan).
5. Solusi agar minim terkontaminasi PFAS
Agar meminimalisasikan risiko terpapar PFAS, saat ini lebih baik untuk menghindari penggunaan paper straw dan sedotan lainnya, yang dinilai terkandung zat tersebut ya, Ma. Mama bisa menggantikannya dengan minum langsung lewat gelas.
Namun jika Mama masih menggunakan paper straw di tengah isu bahaya kandungannya, demi melestarikan lingkungan hidup, maka disarankan untuk tidak menggigit, mengunyah bahkan menelan, serta jangan membiarkan sedotan tersebut terlalu lama bercampur dengan minuman ya!
Selain itu, pastikan juga untuk memerhatikan bila anak Mama menggunakan paper straw untuk meminum susu atau buah dalam kemasan.
Sebagai tambahan informasi, selain paper dan plastic straw, produk yang memungkinkan memiliki kandungan PFAS meliputi:
- Produk pembersih.
- Peralatan masak anti lengket.
- Cat, pernis, dan sealant
- Produk perawatan pribadi seperti sampo atau benang gigi
- Kosmetik seperti cat kuku dan riasan mata.
- Beberapa kertas tahan minyak, wadah atau pembungkus makanan cepat saji, kantong popcorn microwave, kotak pizza, dan pembungkus permen.
- Lapisan tahan noda pada karpet, kain pelapis, dan kain lainnya.
- Pakaian tahan air.
Nah itulah beberapa informasi seputar isu paper straw yang dinilai lebih berbahaya dari sedotan plastik lantaran kandungan PFASnya yang tinggi. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Sedotan Kertas: Benarkah Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kesehatan?
- 5 Dampak Buruk Kesehatan Jika Sering Minum Menggunakan Sedotan
- 5 Zat Kimia Berbahaya yang Sering Ditemui di Produk Rumah Tangga