10 Makanan yang Disarankan Jangan Dimakan Mentah
Apakah Mama pernah memakan salah satunya?
21 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum masuk ke perut, hampir semua makanan yang kita konsumsi sehari-hari berawal dari bahan yang masih mentah ya, Ma. Bahan mentah tersebut nantinya akan disajikan menjadi makanan lewat proses digoreng, kusus, rebus, ataupun tumis. Baik itu sayur, daging, dan lain-lain.
Bicara soal masak-memasak bahan mentah-terutama sayur, beberapa orang menganggap jika sayur lebih baik dikonsumsi secara mentah, karena proses memasak diyakini dapat menghilangkan beberapa nutrisi di dalamnya.
Namun nyatanya, tak semua makanan baik dimakan secara mentah alias belum matang lho, Ma. Bahkan, beberapa makanan ini berisiko membawa penyakit apabila tidak dimasak lebih dulu. Tentu Mama tak mau kan terserang penyakit akibat hal itu? Lantas apa saja ya makanan-makanan tersebut?
Berikut Popmama.com rangkum 10 makanan yang paling baik dikonsumsi setelah dimasak daripada dimakan mentah-mentah. Simak sampai habis ya, Ma!
1. Kentang
Hampir setiap orang nampaknya menyukai tanaman umbi-umbian yang satu ini, kentang. Apakah Mama juga? Apalagi kentang bisa diolah dengan berbagai cara. Mulai dari digoreng, dipanggang, direbus, dihaluskan, bahkan dibakar.
Tapi tahu ngga si Ma, walaupun kentang ini enak untuk diolah dengan cara-cara tersebut, kentang justru berbahaya jika kita mengonsumsinya secara mentah.
Mengapa? Berbeda dengan wortel, kentang yang mentah dapat mengandung senyawa beracun yang disebut glycoalkaloids yang dapat memperparah sistem pencernaan. Itulah sebabnya mengapa memakan kentang mentah perlu dihindari.
2. Terong
Siapa disini yang gemar mengonsumsi terong mentah? Mulai saat ini harus dikurangi ya, Ma.
Sama seperti kentang mentah, terong yang belum dimasak mengandung senyawa glikoalkaloid dan solanin, yang bisa membuat Mama mual-mual, sakit perut, muncul rasa terbakar pada mulut, dan muntah.
Di samping itu, studi dari Food Chemistry menunjukkan jika terong yang sudah dimasak dapat memiliki manfaat antioksidan lebih, dibanding yang belum dimasak. Nah agar mendapat manfaat itu, Mama bisa menumis terong dengan minyak zaitun, ataupun sejenisnya.
3. Singkong
Walaupun bukan makanan pokok, singkong sendiri banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia yang kemudian hasil panennya dimanfaatkan.
Salah satu manfaat dari hasil panennya adalah untuk kita konsumsi buahnya. Apalagi singkong paling enak kita makan selagi masih hangat, entah itu digoreng ataupun direbus, ya.
Akan tetapi tahu ngga si Ma, singkong ini sangat dilarang untuk dikonsumsi mentah-mentah, termasuk daunnya. Hal ini lantaran dalam akar dan daunnya mengandung turunan sianida.
Karena kita tahu sianida adalah racun yang fatal bagi tubuh, maka jangan pernah untuk mengonsumsi singkong atau daunnya secara langsung ya, Ma. Agar aman, Mama bisa mengolahnya dengan cara direbus, goreng, maupun kukus.
4. Susu
Walaupun susu diketahui sangat menyehatkan, ini akan berbeda jika kita meminumnya secara mentah ya, Ma.
Dikutip dari Eat This, Not That, penting untuk susu dan segala produk susu untuk melalui proses pasteurisasi. Produk susu dipasteurisasi untuk membunuh patogen, dan mencegah beberapa penyakit bawaan serius yang menyebabkan infeksi.
Editors' Pick
5. Madu
Sama halnya dengan susu, madu juga harus melalui proses yang sama untuk memastikan aman dikonsumsi.
Penting untuk Mama ketahui, alasan madu harus dipasteurisasi sebab dalam bentuk mentahnya, madu dapat mengandung spora racun yang disebut Clostridium botulinum.
Spora racun ini dapat membahayakan ibu hamil dan anak-anak dibawah usia satu tahun. Berbahaya banget, bukan?
6. Buncis
Walaupun dianggap belum tentu beracun, buncis yang mentah bisa memiliki tingkat protein laktin yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Masih dikutip dari Eat This Not That, cara aman untuk tetap bisa mengonsumsinya adalah dengan Mama merebus buncis karena hal ini bisa menurunkan kadar laktin secara signifikan.
7. Brokoli
Brokoli adalah salah satu sayuran yang memiliki nutrisi yang bermanfaat untuk dikonsumsi. Namun, nutrisi ini hanya didapat setelah brokoli matang sempurna sehabis dimasak ya, Ma.
Jika brokoli dimasak dengan benar, brokoli dapat meningkatkan senyawa pelawan kanker yang disebut glukosinalat. Akan tetapi, baik dikonsumsi secara matang maupun mentah, brokoli masih tergolong aman apabila Mama ingin memakannya dalam keadaan mentah.
8. Tomat
Tomat memang terasa segar jika kita konsumsi secara mentah, apalagi jika diolah menjadi jus tomat.
Namun apakah Mama tahu, memasak tomat jauh lebih bernutrisi sebab ketika tomat dimasak, ia akan melepaskan nutrisi yang disebut lycopene, antioksida yang dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko jenis kanker tertentu.
Walaupun tidak berbahaya ketika dimakan mentah, namun mengingat nutrisi yang diberikan tomat setelah dimasak matang, akan lebih baik dikonsumsi setelah dimasak ya, Ma.
9. Kecambah
Kecambah mentah seperti kacang hijau dan alfafa disarankan untuk tidak dimakan secara mentah ya, Ma.
Kecambah bisa jadi tidak aman karena bakteri patogen bisa masuk ke dalam biji, bahkan sebelum tumbuh. Hal ini pun bisa berbahaya bagi wanita hamil dan mereka yang punya sistem kekebalan tubuh yang lemah.
10. Telur
Terakhir ada telur nih, Ma. Nampaknya sudah tak mengherankan lagi ya, mengapa telur dilarang untuk dimakan mentah.
Telur yang dikonsumsi mentah ini berpotensi terkena bakteri Salmonella, yang bisa membuat kita demam, diare, kram perut 4-7 hari, hingga keracunan makanan. Berbahaya banget, kan?
Maka dari itu, bagi Mama yang ingin mengonsumsi telur ada baiknya dimasak dengan suhu yang aman ya.
Setelah mengetahui beberapa makanan yang wajib dihindari dimakan secara mentah, tentu membuat Mama lebih memerhatikan lagi dalam menyajikan makanan, ya. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 10 Jenis Sayuran yang Dilarang untuk Ibu Hamil
- 8 Makanan Mengandung Antioksidan untuk Diet Sehat
- Ingin Berumur Panjang? Contoh Cara Warga Jepang dalam Memilih Makanan