Mengenal Covid-19 Sub Varian Arcturus: Gejala Hingga Pencegahan
Kenali sub varian Omicron XBB.1.16 atau Arcturus yang terdeteksi di India hingga Indonesia
28 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kasus penyebaran virus Covid-19 di dunia nampaknya belum berakhir. Baru-baru, diberitakan kembali muncul subvarian Omicron XBB.1.16 yang juga dikenal sebagai Arcturus.
Penyebaran varian Arcturus ini diduga menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19, yang telah diidentifikasi di 22 negara.
Lantas, apa saja penjelasan soal sub varian Omicron XBB.1.16 tersebut? Berikut Popmama.com rangkum untuk Mama, yuk simak!
1. Mengenal varian Arcturus
XBB. 1.16 dilaporkan ke WHO pertama kali pada Januari 2023 lalu. Pada April 2023, WHO menetapkan sub varian Arcturus sebagai variant of interest atau varian minat.
Dikutip dari Today.com, WHO menganggap sesuatu sebagai variant of interest apabila memenuhi 2 kriteria, yakni beredar luas, dan dicurigai sebagai mutasi yang menyebabkan perubahan signifikan.
Dalam kasus ini, mutasi baru dari sub varian Arcturus dapat mempengaruhi kemampuannya untuk menyebar dan menghindari kekebalan.
Sejauh ini varian Arcturus telah terdeteksi di 33 negara, Amerika, UK, termasuk di Indonesia. Namun saat ini varian tersebut paling umum di India.
Menurut WHO, sub varian XBB 1.16 sendiri merupakan rekombinan atau hibrida dari sublineage BA.2. "Itu adalah bagian dari keluarga besar Omicron" ujar Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt Universitas Medical Center.
Editors' Pick
2. Kemunculan Arcturus di Indonesia
Sementara itu dari dalam negeri, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Mohammad Syahril mengumumkan ada tambahan kasus Covid-19 sub varian Arcturus atau XBB 1.16.
Ia mengatakan ada 5 kasus tambahan sehingga total mencapai 7 kasus di Indonesia.
"Semua pasien sudah sembuh, ada 5 kasus 2 dari surabaya 3 ada di Jakarta. Alhamdulillah semuanya membaik dengan gejala yang ringan," ungkap Syahril pada Senin (17/4), dikutip Popmama.com Jumat (28/4) dari laman Kemenkes.
Lebih lanjut, sub varian Arcturus dikatakan masih dalam status under monitoring, artinya tidak termasuk ke varian of concern (VOC).
"Ini (sub varian Arcturus) asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir ada memang kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal, pada tanggal 5 April," ungkap Syahril.
3. Apakah Arcturus lebih berbahaya dari varan sebelumnya?
Dikutip dari USA Today, mutasi strain pada protein di Arcturus membuatnya sangat mudah menular tetapi tidak menyebabkan kasus yang lebih parah.
Hal ini karena vaksin yang bekerja pada Omicron nampaknya bekerja dengan baik melawan XBB.1.16.
Akan tetapi, Arcturus berbeda dari galur varian sebelumnya dalam 2 hal. Pertama, cenderung menghasilkan lebih banyak demam. Kedua, memiliki kecenderungan menghasilkan konjungtivitas pada anak-anak.
4. Apa saja gejala Arcturus
Gejala XBB 1.16 tidak jauh berbeda dengan versi varian sebelumnya, seperti Alpha, Beta, Delta, dan Omicron.
Gelaja dari varian ini umumnya seperti demam, kelelahan, kesulitan bernapas, flu, sakit tenggorokan.
Namun dikutip dari laman Kemenkes, ada beberapa negara yang melaporkan terdapat gejala khusus berupa konjungtivitas, terutama pada anak-anak.
Konjungtivitas sendiri adalah infeksi pada mata yang menyebabkan kemerahan, gatal, dan bengkak hingga penumpukan kotoran mata.
Akan tetapi, dikutip dari thegoodhousekeeping.com, ada 11 gejala umum lainnya yang menandakan gejala dari varian arcturus, antara lain:
- Demam
- Tubuh menggigil
- Batuk kronis
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Diare
- Sesak napas, atau kesulitan bernapas
- Kehilangan indra penciuman dan pengecapan
5. Cara pencegahan untuk mengurangi risiko tertular varian arcturus
Dikutip dari NDTV, tips pencegahan yang bisa dilakukan Mama dan keluarga untuk mengurangi risiko tertular varian arcturus di antaranya:
- Dapatkan vaksinasi lengkap
- Jaga jarak fisik dari orang-orang setidaknya 1 meter, atau bila perlu hindari berada dalam kerumunan
- Kenakan selalu masker. Pastikan mulut, hidung, dan dagu tertutup
- Gunakan sabun dan air pencuci tangan berbasis alkohol, untuk mencuci tangan secara rutin
- Tutup mulut dan hidung ketika bersin. Apabila menggunakan tisu, segera buang tisu dan cuci tangan
- Jika dirasa mengalami gejala yang disebutkan, segera lakukan tes Covid-19 atau segera lakukan isolasi mandiri
- Ganti masker baru secara berkala
Setelah mengenal sub varian Omicron Arcturus, tentunya Mama dan keluarga harus kembali menjaga kesehatan dan ekstra hati-hati ketika di antara kerumunan.
Tetap waspada dan jangan lupa untuk selalu kenakan masker dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Rotavirus pada Bayi: Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan
- Varian Baru Virus Covid-19, Masyarakat Perlu Menjaga Kesehatan Diri
- Waspada, Covid-19 Varian Arcturus Sudah Masuk Indonesia