Museum MACAN Libatkan 24 Perupa dalam Pameran Voice Against Reason

Tiket sudah bisa dibeli dan jangan sampai terlewat keseruan pameran ini ya!

28 November 2023

Museum MACAN Libatkan 24 Perupa dalam Pameran Voice Against Reason
Dok. Museum MACAN

Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara atau museum MACAN kembali menghadirkan pameran menarik yang wajib banget untuk dikunjungi nih, Ma. 

Bertempat di Museum MACAN, pameran berjudul Voice Against Reason ini diselenggarakan dari 18 November 2023 hingga 14 April 2024 mendatang. Jadi, waktu yang cukup lama bukan, untuk Mama dan keluarga mengatur jadwal untuk pergi bersama?

Adapun proyek artistik dan kuratorial ini menghadirkan karya-karya komisi terbaru, karya-karya kontemporer dari 24 perupa ternama lintas Asia-Pasifik yang mengangkat dialog sejarah seni dari periode modern Indonesia. 

Lantas keseruan apa saja yang nanti bisa ditemukan di pameran Voice Against Reason di Museum MACAN? Simak rangkumannya dari Popmama.com ini yuk!

1. Makna di balik pameran Voice Against Reason

1. Makna balik pameran Voice Against Reason
Dok. Museum MACAN
Installation view of Fragments of Identity (2023), Silent Ark (2023), and Voice and Noice (2023)

Hampir setiap pertunjukan seni menyimpan makna di balik pertunjukannya, begitu pun dengan pameran Voice Against Reason yang juga menggali pertanyaan ini. 

Aaron Seeto, Direktur, Museum MACAN, berkata "Pameran ini dimulai dari gagasan, bahwa perupa membantu kita dalam menyuarakan dan memberi bentuk pada isu-isu dan ide-ide yang terkadang bergolak di bawah permukaan, atau yang mungkin berlawanan dengan arus. 

"Di masa ini, di mana teknologi terkadang mendorong keseragaman, atau penulisan sejarah yang menyamarkan pengalaman individu dan pribadi yang berbeda, berbicara atau mengungkapkan pendapat adalah hal yang penting agar kita dapat melihat lingkungan sekitar dengan cara yang lebih kritis," ungkap Aaron. 

Hal yang sama juga turut diungkapkan Putra Hidayatullah, ko-kurator, “Pameran ini mengajak kita menggali lebih dalam tentang perbatasan, narasi pribadi, sejarah, dan politik yang saling terkait dengan geografi dan lanskap budaya yang beragam," ungkap Putra. 

Editors' Pick

2. Libatkan 24 perupa ternama lintas Asia-Pasifik juga perupa lokal

2. Libatkan 24 perupa ternama lintas Asia-Pasifik juga perupa lokal
Dok. Museum MACAN
Potret Jumaadi and The Shadow Factory

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pameran Voice Against Reason melibatkan 24 perupa dari lintas Asia-Pasfik, di antaranya ada Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand
dan Vietnam.

Perupa ternama yang berpartisipasi pun di antaranya adalah Bagus Pandega; Nadiah Bamadhaj; Chang En Man; Heman Chong; Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso, Hyphen, Tom Nicholson with Ary "Jimged" Sendy, Aufa R. Triangga, Nasikin Ahmad; Emiria Soenassa; Galih Johar; Shilpa Gupta; I Ketut Muja; I Wayan Jana; Ika Arista; Jumaadi; Khadim Ali; Meiro Koizumi; Natasha Tontey; Tuan Andrew Nguyen; Mumtaz Khan Chopan, Ali Froghi, and Hassan Ati; Rega Ayundya Putri; S. Sudjojono; Khaled Sabsabi; Kamruzzaman Shadhin; Sikarnt Skoolisariyaporn; Amin Taasha; dan The Shadow Factory.

3. Bukan sekedar pameran biasa

3. Bukan sekedar pameran biasa
Dok. Museum MACAN
Khadim Ali (b.Pakistan,1978) Silent Ark (2023).

Voice Against Reason lebih dari sekadar pameran. Pameran ini merupakan sebuah proyek yang mencakup karya-karya baru yang dikomisi dan sejumlah pertunjukan, juga meliputi serangkaian diskusi, program kuliah terbuka, dan program-program publik. 

"Voice Against Reason digagas tidak hanya sebagai sebuah pameran, namun sebagai sebuah wadah keterlibatan yang dinamis antara perupa, karya, dan pengunjung, yang diaktivasi melalui wicara, kuliah umum, dan presentasi selama periode pameran berlangsung" kata Aaron. 

Selain itu, rangkaian acara ini, yang direncanakan akan berlangsung sepanjang periode pameran, dirancang untuk memperdalam keterlibatan audiens dengan seni dan tema-tema yang digagas.

Senada dengan hal itu, Nin Djani, Kurator Edukasi dan Program Publik Museum MACAN, berkata,“Voice Against Reason menyoroti isu seputar kedaulatan, partisipasi, dan beragam cara kita menginterpretasi seni dan peristiwa," 

"Kerangka kuratorial ini mendorong tim Edukasi kami untuk lebih banyak melibatkan siswa dan guru dalam jejaring kami. Kami melakukan pendekatan-pendekatan baru dalam proses produksi materi pendidikan, dengan memperbanyak kolaborasi dan mengajak beragam komunitas untuk turut berkontribusi" tutup Nin Djani. 

4. Voice Against Reason juga turut hadirkan pameran lain di dalamnya

4. Voice Against Reason juga turut hadirkan pameran lain dalamnya
Dok. Museum MACAN

Bertepatan dengan pembukaan pameran, Museum MACAN juga menghadirkan penampilan perdana dari Sirkus di Tanah Pengasingan: Oyong-oyong Ayang-ayang, sebuah pertunjukan wayang terbaru oleh Jumaadi dan The Shadow Factory, dengan jadwal pertunjukan terbatas pada 18-26 November 2023.

Kemudian ada Fauna Wastopia- bagian dari pameran Voice Against Reason yang mengundang anak-anak, guru, edukator, dan keluarga untuk menikmati karya seni interaktif dan edukatif. 

5. Tiket sudah dijual dan jangan lupa untuk datang ya, Ma!

5. Tiket sudah dijual jangan lupa datang ya, Ma
Dok. Museum MACAN

Voice Against Reason dibuka mulai tanggal 18 November 2023 hingga 14 April 2024. Tiket saat ini sudah tersedia di situs resmi museum MACAN, serta loket tiket online seperti Tiket.com dan Traveloka ya, Ma.  

Jadi, jangan lupa untuk datang dan jangan sampai terlewat keseruan pameran ini ya! 

Baca juga: 

The Latest