Masuk Minggu Kedua Berpuasa, Waspadai Penyakit Akibat Maag Kronis
Jangan abai dengan kesehatan lambung, bila kamu punya penyakit maag
5 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Puasa merupakan salah satu ibadah yang hukumnya wajib dijalankan bagi umat muslim, di seluruh dunia.
Puasa juga menjadi salah satu bentuk ibadah yang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan lho. Salah satunya diyakini dapat menyembuhkan penyakit maag.
Walaupun puasa diyakini dapat membantu penyembuhan mag, ada satu kondisi yang membuat penyakit tersebut menjadi kronis, bagi mereka yang abai dengan kesehatan lambungnya.
Maag yang berkembang menjadi maag kronis berpotensi untuk memunculkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, yang terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Lantas, apa saja sih Ma, gejala penyakit yang dapat muncul apa bila maag kronis tidak segera diobati?
Berikut telah Popmama.com rangkum gejala dan penyakit yang muncul akibat maag kronis yang patut Mama waspadai, simak yuk!
1. Kanker lambung
Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto menjelaskan, "Penderita maag harus berhati-hati selama awal puasa karena potensi terjadinya maag kronis lebih besar pada periode ini.
"Maag kronis berbeda dari maag biasa karena kondisi luka dan peradangan pada dinding lambung sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan berulang-ulang" ujar dr. Irwan.
Penting Mama ketahui, maag kronis yang tidak diobati dengan tepat dapat berkembang menjadi kanker lambung.
Hal ini karena asam lambung dapat mengikis lapisan lambung dan memicu perubahan struktur lapisan tersebut.
Kanker ini tumbuh perlahan selama bertahun-tahun dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Editors' Pick
2. Kanker tenggorokan
"Selain itu, sakit maag dapat semakin parah selama bulan puasa apabila sering mengonsumsi makanan berminyak dan berlemak, serta minuman berkarbonasi"
Refluks asam lambung ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan jika terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan esofagus bagian bawah.
Kerusakan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kerongkongan.