Anak Perempuan Lebih Dekat dengan Ayahnya? Dengar Kata Ahli
Ada kecenderungan emosional anak perempuan dekat dengan ayahnya
16 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak perempuan disebut lebih dekat dengan ayahnya, sementara anak laki-laki lebih dekat dengan ibunya. Pernyataan ini juga malabeli jika ayah atau Papa merupakan sosok cinta pertama anak perempuannya.
Namun, tidak semua anak perempuan dekat dengan Papanya begitu juga sebaliknya karena Winona Lalita, S.Psi., konselor dan co-founder @realasi.id menjelaskan pada dasarnya dinamika keluarga itu berbeda-beda.
Akan tetapi, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut. Berikut Popmama.com telah merangkum seputar anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya? Dengar kata ahli.
1. Kecenderungan anak perempuan dekat dengan ayahnya
Pada beberapa keluarga, ada anak perempuan yang lebih dekat dengan ayahnya atau sosok sang Papa begitu juga sebaliknya. Winona menjelaskan jika kondisi ini berkaitan dengan perkembangan oedipus complex dalam teori psikoanalisis.
"Dalam satu keluarga, ternyata anak perempuan jauh lebih dekat sama ayahnya dan laki-laki sama ibunya ini berkaitan dengan perkembangan oedipus complex yang memang ada kecenderungan anak itu lebih dekat dengan orang tua yang jenis kelamin berbeda," jelas Winona saat sesi live streaming TikTok Popmama.com pada Selasa, (14/11/2023).
Oedipus complex merupakan teori dalam psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Konsep ini mirip dengan electra complex, tetapi berfokus pada laki-laki di mana anak laki-laki mengembangkan hubungan emosional yang kompleks dengan ibu mereka.
Sementara, electra complex menggambarkan situasi di mana seorang anak perempuan mengalami perasaan konflik terhadap ibunya dan merasakan kedekatan dengan ayahnya selama tahap perkembangan psikoseksual.
Editors' Pick
2. Perbedaan dinamika setiap keluarga
Perlu Mama dan Papa ketahui, kedekatan anak perempuan kepada Papanya juga bergantung pada dinamika keluarga. Winona menjelaskan, interaksi dan hubungan yang berkembang di antara anggota keluarga juga menentukan situasi tersebut.
"Dinamika keluarga itu berbeda-beda, ada yang ayahnya secara rutin tidak ada di rumah dan lebih banyak ibunya dan ini bisa dijadikan kontribusi anaknya dekat sama ibunya. Ada ayah yang kerja di rumah dan ibu mobile di kantor yang justru anaknya dekat sama ayahnya," tutur Winona.
Ia juga menambahkan, dari awal anak akan mengenali dirinya lebih dekat dengan sosok Papa atau Mamanya. Untuk itu, kontribusi kedua orang tua sangat penting dalam membangun kedekatan dengan anak.
"Dari awal anak itu akan mengenali siapa yang paling dekat dengan dia, misalnya siapa yang paling dekat gantiin popok, bikin susu lah, apalagi kalau menyusui secara langsung pakai botol, itu berkontribusi juga," tambahnya.