Apa Itu Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin?
Kenali kondiloma akuminata atau kutil kelamin, infeksi menular seksual paling umum
15 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu tengah mengalami kondiloma akuminata atau kutil kelamin? Kondisi ini merupakan salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS) yang paling umum di seluruh dunia.
Kutil kelamin sendiri disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV) yang utamanya ditularkan melalui kontak seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi.
Penyakit ini dapat diobati, namun tidak menghilangkan infeksi HPV sepenuhnya. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar apa itu kondiloma akuminata atau kutil kelamin? Simak di bawah ini.
1. Apa itu kutil kelamin?
Melansir National Institutes of Health, kutil kelamin mengacu pada kutil anogenital yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Ini merupakan virus DNA beruntai ganda yang utamanya menyebar melalui kontak seksual.
Beberapa faktor seperti usia, gaya hidup, dan praktik seksual berperan dalam kerentanan seseorang terkena kondiloma akuminata. Bagi kamu yang sudah terlanjur terkena penyakit ini, ada beberapa pilihan pengobatan topikal yang tersedia, termasuk larutan dan krim podophyllotoxin, krim imiquimod, dan salep sinecatechins.
Ada kemungkinan kondiloma akuminata atau kutil kelamin kambuh setelah pengobatan topikal. Eksisi bedah menjadi satu-satunya pengobatan yang tersedia dengan tingkat penyembuhan mendekati 100 persen.
Walaupun kutil kelamin biasanya tidak dianggap sebagai kondisi yang berbahaya dan jarang menyebabkan kematian, tapi penderita kutil kelamin harus menerima nasihat dari dokter mengenai pilihan pengobatan dan pentingnya tindakan medis lebih lanjut.
2. Penyebab kutil kelamin
Seperti yang sudah disinggung, kondiloma akuminata atau kutil kelamin disebabkan oleh infeksi virus HPV. Virus ini dapat menular melalui kontak kulit ke kulit selama aktivitas seksual dengan orang yang sudah terinfeksi.
Tak hanya itu, virus HPV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau goresan pada kulit. Kondiloma akuminata umumnya ditularkan melalui kontak seksual, termasuk vaginal, anal, atau seks oral.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terinfeksi HPV ialah memiliki banyak pasangan seksual, berhubungan seksual pada usia masih sangat muda, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan merokok.
Kutil kelamin sendiri dapat muncul di daerah genital, dubur, atau sekitar mulut. Mereka dapat tumbuh secara individu atau berkumpul menjadi kelompok. Kutil ini seringkali tidak menyebabkan gejala, tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan gatal dan iritasi.
Meskipun kebanyakan kondiloma akuminata tidak berkembang menjadi kanker, beberapa jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin juga memiliki potensi meningkatkan risiko kanker. Utamanya, berlaku untuk kanker serviks pada wanita.
Editors' Pick
3. Gejala kutil kelamin
Kutil kelamin dapat menyerang perempuan dan laki-laki. Melansir Mayo Clinic, kutil kelamin pada wanita dapat tumbuh di area vulva, dinding vagina, area antara alat kelamin luar dan anus, saluran anus, dan leher rahim. Sedangkan pada laki-laki, penyakit ini dapat terjadi di ujung atau batang penis, skrotum, atau anus.
Kutil kelamin juga bisa berkembang di mulut atau tenggorokan jika pernah melakukan kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi. Berikut ini tanda dan gejala kutil kelamin antara lain:
- Pembengkakan kecil berwarna daging, coklat atau merah muda di area genital.
- Bentuk kutil kelamin mirip kembang kol yang disebabkan oleh beberapa kutil yang berdekatan.
- Menyebabkan gatal atau ketidaknyamanan di area genital.
- Pendarahan saat berhubungan intim.
4. Faktor risiko terkena kutil kelamin
Faktor risiko utama akibat berhubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan seseorang yang telah terinfeksi virus HPV menyebabkan semakin besanya risiko terpapar virus ini.
Kebanyakan orang yang aktif secara seksual akan terinfeksi HPV genital pada suatu waktu. Adapun beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terinfeksi HPV melansir Mayo Clinic, sebagai berikut:
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan.
- Pernah mengalami infeksi menular seksual.
- Berhubungan seks dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui.
- Mulai aktif melakukan aktivitas seksual pada usia lebih muda.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV atau obat-obatan dari transplantasi organ.
Penting untuk diingat, faktor risiko ini tidak selalu memprediksi apakah seseorang akan mengalami kutil kelamin atau tidak. Penggunaan pengaman (kondom) selama aktivitas seksual dan vaksinasi HPV dapat membantu mengurangi risiko infeksi HPV dan kutil kelamin.
5. Pengobatan kutil kelamin
Bagi kamu penderita kondiloma akuminata atau kutil kelamin, ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan. Krioterapi menjadi salah satu metode pengobatan yang umum digunakan untuk mengatasi kondiloma akuminata (kutil kelamin).
Metode Krioterapi melibatkan penggunaan suhu dingin yang sangat rendah, biasanya dengan menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan pertumbuhan kutil.
Melansir National Institutes of Health, pengobatan krioterapi tidak mahal, tidak menimbulkan rasa sakit, dan aman selama kehamilan. Nitrogen cair dioleskan ke tepi lesi tiga sampai lima kali selama dua puluh detik untuk setiap aplikasi. Aplikasi ini dilakukan setiap minggu selama enam hingga sepuluh minggu.
Adapun terapi laser dengan menggunakan sinar cahaya laser untuk mengarahkan panas pada pertumbuhan kutil kelamin dengan tujuan menghancurkannya. Ini merupakan metode efektif untuk menghilangkan kutil kelamin tanpa pembedahan.
Metode pembedahan juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kutil kelamin. Pengangkatan bedah menghilangkan kutil kelamin secara fisik dari area yang terinfeksi. Metode ini juga efektik untuk menghilangkan kutil kelamin yang lebih besar atau berkelompok.
6. Pencegahan kutil kelamin
Risiko terkena kutil kelamin dapat dicegah dengan membatasi jumlah pasangan seksual, menggunakan kondom, dan mendapatkan vaksinasi.
Melansir Mayo Clinic, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 11 dan 12 tahun, meskipun vaksinasi ini dapat diberikan sejak usia 9 tahun.
Efek samping dari vaksin ini ialah rasa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, demam ringan, atau gejala mirip flu. Vaksinasi ini dilakukan karena risiko terkena kondiloma akuminata atau kutil kelamin dapat dialami oleh anak usia remaja lantaran aktivitas seksual sejak dini.
Bagi kamu yang memiliki pasangan, pentingnya berbicara dengan pasangan tentang riwayat infeksi menular seksual (IMS) dan tindakan pencegahan yang tepat. Terbuka tentang kesehatan seksual dapat membantu menghindari penularan.
Nah, itu dia informasi seputar apa itu kondiloma akuminata atau kutil kelamin? Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Ketahui 5 Fakta Smegma, 'Daki' Kelamin Penyebab Bau Tak Sedap
- Catat, Ini 5 Cara Terhindar Penyakit Kelamin saat Berhubungan Seks
- Jangan Disepelekan, Smegma pada Alat Kelamin Perlu Segera Dibersihkan