Tubuh Mengalami Hal Ini saat Kamu Rileks, Yuk Sempatkan Istirahat!

Ada beragam manfaat yang bisa kamu terima saat tubuh rileks

5 November 2024

Tubuh Mengalami Hal Ini saat Kamu Rileks, Yuk Sempatkan Istirahat
Unsplash/Alex Block

Setiap orang pasti pernah mengalami stres akibat rutinitas pekerjaan atau masalah yang silih berganti. Relaksasi menjadi obat dari stres yang kerap melanda hidup. 

Kondisi tubuh yang rileks akan memulihkan kerusakan fisik ataupun psikis yang membuat pemikiran tenang. Sebenarnya, rileks memiliki efek yang kuat dan terukur pada tubuh. 

Ada beragam manfaat untuk kesehatan yang bisa diterima ketika badan rileks.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar tubuh mengalami hal ini saat kamu rileks yang dapat disimak hingga akhir.

1. Menurunkan tekanan darah

1. Menurunkan tekanan darah
Pexels/Thirdman

Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh hormon stres kortisol yang mempercepat detak jantung dan mengecangkan pembuluh darah. Dikarenakan tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, jantung, dan organ lainnya, relaksasi dapat memberikan perbedaan positif pada kesehatan. 

Jika Mama memiliki tekanan darah tinggi, metode meditasi untuk merileksasi tubuh dapat membantu mengelola stres dan menurunkan kemungkinan penyakit jantung. Berikut ini ada beberapa tips untuk mengelola stres, apa saja?

  • Menyesuaikan jadwal aktivitas sehari-hari.
  • Kelola napas saat stres melanda. 
  • Berolahraga dapat mengelola stres dengan yoga ataupun meditasi. 
  • Hindari begadang dengan kelola tidur yang cukup. 
  • Habiskan waktu untuk diri sendiri ataupun bersama keluarga dan orang-orang terdekat. 

 

2. Sistem kekebalan tubuh dapat terpengaruh

2. Sistem kekebalan tubuh dapat terpengaruh
Pexels.com/Polina Tankilevitch

Siapa sangka, stres berkepanjangan dapat mempersulit tubuh untuk melawan infeksi. Tetapi, dengan tubuh yang rileks dapat membantu sistem kekebalan pulih. 

Dilansir News Medical & Life Sciences, periode stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik dari kesulitannya sistem endokrin merespon. Gejala fisik ini dapat bermanifestasi sebagai gangguan pada sistem kekebalan tubuh dan menimbukan risiko kesehatan yang signifikan secara statistik.

Sistem saraf pusat memiliki hubungan timbalik dengan sistem kekebalan dan endokrin, membuatnya rentan terhadap fluktuasi tingkat stres. Seiring bertambahnya usia juga menjadi sangat penting untuk mengelola stres mengingat fungsi kekebalan secara alami akan menurun seiring berjalannya waktu. 

Editors' Pick

3. Membantu tidur lebih baik

3. Membantu tidur lebih baik
Freepik/Jcomp

Gangguan tidur terutama insomnia dapat disebabkan oleh salah satunya stres. Stres dapat mempengaruhi kualitas dan durasi tidur, sementara kurang tidur dapat meningkatkan stres.

Selain tidur, perubahan gaya hidup juga dapat membantu Mama untuk mengurangi tingkat stres. Berikut ada beberapa cara untuk mengurangi tingkat stres dengan merubah gaya hidup antara lain:

  • Beradaptasi dengan pola makan yang lebih baik. 
  • Menghindari membawa pekerjaan ke rumah. 
  • Mencari dukungan dari teman dan keluarga. 
  • Menurunkan kosumsi cafein dan alkohol.

4. Membuat pencernaan lebih baik

4. Membuat pencernaan lebih baik
Pexels/Kindel Media

Dilansir Everyday Health, stres berperan dalam banyak masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar. Otak dan usus saling terhubung dan berkomunikasi, maka dari itu stres dapat berpengaruh terhadap sistem pencernaan. 

Usus dikendalikan sebagian oleh sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf di usus sangat berpengaruh sehingga beberapa peneliti menganggap usus sebagai otak kedua manusia. 

Stres dapat menyebabkan kerongkongan mengalami kejang, meningkatkan asam lambung, membuat tubuh merasa mual, diare, hingga sembelit. Untuk itu, kelola stres dengan merileksasi tubuh agar terhindar dari beragam penyakit. 

 

5. Membuat otot lebih rileks

5. Membuat otot lebih rileks
Freepik/drobotdean

Otot akan menegang saat tubuh merasa terancam. Biasanya, ketegangan otot dapat mereda saat kita tenang. Akan tetapi, stres yang berlangsung lama dapat menyebabkan otot tegang hingga sepanjang waktu. 

Ketegangan otot dapat dikurangi denga teknik rileksasi dan aktivitas terapi penghilang stres lainnya yang telah terbukti mengatasi ganguan terkait stres. 

Dengan mengurangi ketegangan otot, relaksasi membantu mengurangi nyeri otot. Pelepasan hormon endorfin juga dapat membantu meredakan nyeri bagi sebagian orang yang mengalami kondisi nyeri kronis. 

6. Tips mengelola stres dengan baik

6. Tips mengelola stres baik
Freepik/Jcomp

Stres dpaat dihilangkan dengan merileksasi tubuh. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres berkaitan dengan merileksasi tubuh. Apa saja?

  • Mengatur napas dengan menarik napas panjang, lambat, dan dalam yang dikenal sebagai pernapasan perut. 
  • Meditasi dengan duduk dalam posisi yang nyaman dan menghilangkan semua pikiran tentang masa lalu dan masa depan.
  • Yoga dapat bermanfaat untuk tubuh, pikiran, dan pernapasan. 
  • Bedoa atau beribadah sebagai cara berkomunikasi dengan tuhan atas segala permasalaha yang ditimpa.

Itu dia informasi seputar tubuh mengalami hal ini saat kamu rileks yang dapat membantu dalam mengelola stres. Semoga informasinya bermanfaat, ya.

Baca juga:

The Latest