Ciri-Ciri Orang Terkena HIV/AIDS, Gejala Tergantung Fase Infeksi
Gejala HIV tergantung fase, terparah menjadi AIDS
1 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus HIV akan selalu ada sepanjang hidup karena belum ada obat yang mampu mengobati sepenuhnya.
Akan tetapi, jika tidak diobati, maka HIV dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Kemenkes mencatat, pengidap HIV di Indonesia pada tahun 2023 meningkat.
Sebanyak 35 persen dari mereka yang terinfeksi HIV adalah ibu rumah tangga. Lalu, apa saja ciri-ciri dari orang yang terinfeksi HIV/AIDS ini?
Simak informasi lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum seputar ciri-ciri orang terkena HIV/AIDS, gejala tergantung fase infeksi.
1. Gejala HIV fase infeksi primer
Gejala HIV dan AIDS berbeda-beda tergantung pada fase infeksinya. Melansir Mayo Clinic, gejala beberapa orang yang terinfeksi HIV mengembangkan penyakit mirip flu dalam waktu 2 sampai 4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Penyakit ini dikenal sebagai infeksi HIV primer (akut) dan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Ciri-ciri dan gejala yang mungkin terjadi sebagai berikut:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan nyeri sendi
- Ruam
- Diare
- Penurunan berat badan
- Batuk
- Berkeringat di malam hari
- Sakit tenggorokan dan sariawan yang menyakitkan
- Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher
Gejala-gejala ini bisa sangat ringan sehingga kamu mungkin saja tidak menyadarinya. Namun, jumlah virus dalam aliran darah bisa cukup tinggi .
Akibatnya, infeksi menyebar lebih mudah pada infeksi primer dibandingkan pada tahap berikutnya. Selama fase ini, virus HIV tetap aktif dalam tubuh dan dapat merusak sistem kekebalan.
Editors' Pick
2. Gejala HIV fase infeksi laten klinis
Dikutip dari Mayo Clinic, pada tahap infeksi laten krinis atau kronis, HIV masih ada di dalam tubuh dan sel darah putih. Namun, banyak juga orang yang mungkin tidak mengalami gejala atau hanya mengalami gejala ringan saja.
Tahap ini dapat berlangsung bertahun-tahun jika kamu menerima terapi antiretroviral (ART). Fase laten klinis juga dapat berlangsung selama bertahun-tahun sebelum munculnya gejala lebih lanjut atau sebelum HIV berkembang menjadi AIDS.
Sayangnya, tubuh manusia tidak dapat menghilangkan HIV sepenuhnya dan tidak ada obat HIV yang efektif. Namun, obat HIV saat ini dapat mengurangi jumlah HIV dalam darah atau menekan perkembangan virus.