NASA Ungkap Fakta Kemunculan Tanda Kiamat, Apa Saja?
Kiamat sudah dekat? NASA ungkap fakta akan kemunculan tanda kiamat
18 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu tanda kiamat ialah Matahari terbit di sebelah barat. Pada 2021 lalu, media sosial Facebook dihebohi oleh unggahan yang mengklaim badan antariksa NASA mengumumkan kemungkinan Matahari akan terbit dari barat.
Kemungkinan ini terjadi akibat Bumi berputar ke arah yang berlawanan. Unggahan yang telah dibagikan sebanyak 15.000 kali tersebut kembali mencuat yang membuat publik gempar lantaran kiamat dianggap sudah semakin dekat.
Lantas, apakah benar kiamat sudah semakin dekat? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar NASA ungkap fakta kemunculan tanda kiamat di bawah ini.
1. Konfirmasi resmi NASA
Melalui unggahan berbahasa Thailand menyebutkan bahwa NASA menegaskan kemungkinan Matahari terbit dari arah barat. Unggahan ini disertakan dengan gambar yang membuat publik tampak percaya.
Mereka juga mengklaim bahwa para peneliti percaya dunia sedang bergerak menuju kebalikan dari medan magnet yang akan membawa manusia ke hari kiamat.
Beredarnya kabar tersebut lantas tidak membuat NASA diam. Dilansir AFP Fast Check, NASA memberikan spekulasi bahwa klaim yang beredar di Facebook tersebut adalah salah.
“Baik NASA atau organisasi ilmiah lainnya tidak memprediksi matahari akan terbit di barat,” kata Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA.
Pembalikan kutub magnet adalah fenomena nyata yang telah terjadi berkali-kali sebelumnya, tetapi pembalikan yang menyebabkan Bumi berputar ke arah yang berlawanan menyebabkan Matahari terbit di barat adalah salah.
Editors' Pick
2. Pembalikan medan magnet Bumi
Perwakilan NASA mengungkap bahwa baik NASA ataupun organisasi ilmiah lainnya terlalu sering menjadi sasaran berita palsu dan klaim sains. Kabar seputar kiamat ini merupakan tipuan terbaru yang mirip dengan prediksi hari kiamat lainnya.
Pada 1 Desember 2011, NASA telah mengeluarkan artikel tentang fenomena pembalikan medan magnet Bumi. Dilansir NASA, mereka menegaskan bahwa pembalikan kutub magnet dalam skala waktu geologis merupakan kejadian umum yang terjadi secara bertahap selama ribuan tahun.
Terakhir kali kutub Bumi terbalik dalam pembalikan besar terjadi sekitar 780.000 tahun yang lalu. Para ilmuwan menyebut pembalikan ini sebagai pembalikan Brunhes-Matuyama.
Ahli geofisika cukup yakin bahwa alasan Bumi memiliki medan magnet adalah karena inti besinya yang padat dikelilingi oleh lautan cairan logam yang panas. Aliran besi cair panas yang ada di dalam inti bumi ini menciptakan arus listrik, yang pada gilirannya menciptakan medan magnet.