5 Penyebab Berat Badan Tidak Turun-Turun menurut Ade Rai
Simak penyebab berat badan tak kunjung turun dari Ade Rai
6 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Diet menjadi jalan ninja untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, prosedur yang salah justru membuat berat badan kamu tidak turun-turun meskipun sudah melakukan berbagai upaya.
Binaragawan tanah air, Ade Rai membagikan informasi seputar penyebab berat badan tidak turun-turun melalui unggahan TikTok miliknya. Unggahannya tersebut lantas mengundang reaksi dari warganet yang banyak berterima kasih kepada Ade Rai.
Sebenarnya, apa saja penyebab dari berat badan tak kunjung turun? Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 5 penyebab berat badan tidak turun-turun menurut Ade Rai yang dapat disimak di bawah ini.
1. Kebanyakan konsumsi tepung terigu
Bagi kamu yang suka mengonsumsi makanan mengandung tepung terigu, alangkah baiknya untuk mengurangi kadar yang dikonsumi. Ade Rai mengungkap kebanyakan konsumsi tepung terigu beserta turunannya menyebabkan berat badan tidak turun.
"Turunannya tuh seperti apa, yang paling populer adalah roti. Kadang-kadang kita makan sandwich, makan burger, makan appetizer, croissant, dan sebagainya bukannya gak boleh ya tapi kita pasti terpapar di sana," ujar Ade Rai.
Kandungan tepung terigu juga terdapat dalam mi, makanan paling populer dikonsumsi masyarakat Indonesia. Beragam mi dan pasta juga termasuk dalam kandungan tepung terigu yang harus diperhatikan.
"Selain itu, yaitu adalah kue, bisa kue basah, kue kering, bisa bakedfoods gitu ya termasuk juga kerupuk dan keripik," tambahnya.
Turunan dari tepung terigu tersebut menurut Ade Rai tidak sengaja terpapar sebagai makanan harian. Ade Rai juga memberikan saran untuk mengurangi jumlah konsumsi tepung terigu untuk mengontrol berat badan.
2. Gula pasir yang tersembunyi
Konsumsi makanan manis berlebih menjadi salah satu penyebab berat badan tak kunjung turun. Ade Rai mengungkap makanan manis mengandung gula pasir yang tersembunyi banyak ditemukan di makanan kemasan dan olahan.
"Semua yang berasal biasanya dari kerdus, dari kaleng yang dikemas, dari plastik dan sebagainya itu cenderung biasanya ada kandungan gula pasir yang tersembunyi termasuk juga di minuman yang berkalori," jelas Ade Rai.
Selain dari makanan, minuman olahan seperti soda, kopi, dan teh juga menambah jumlah kalori dan gula yang tersembunyi. Minuman tersebut menyumbang risiko berat badan tidak turun.
"Selain itu juga datengnya dari alkohol terutama teman-teman kaum milenial konsumsi alkoholnya terlalu berlebihan otomatis kebanyakan disimpan di dalam sel lemak," tambahnya.
Bagi pecinta alkohol tampaknya harus rela mengurangi kadar yang dikonsumsi untuk mengontrol berat badan. Adapun gula tidak tersembunyi seperti permen, cokelat, hingga biskuit menjadi daftar makanan selanjutnya yang menyumbang tidak turunnya berat badan.