6 Penyebab Celana Dalam Perempuan Sering Bolong dan Bernoda Putih
Faktor kesehatan vagina hingga pencucian salah bisa menyebabkan celana dalam bolong dan bernoda
21 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian perempuan mengalami masalah tidak mengenakkan pada bagian intim. Penggunaan celana dalam menjadi penting sebagai penghalang antara area genital dan pakaian luar.
Sayangnya, celana dalam yang dikenakkan sering mengalami kerusakan seperti bolong dan bernoda putih. Sejumlah faktor bisa memengaruhi kondisi celana dalam dari mulai kesehatan hingga faktor pencucian, lho!
Bagi Mama yang mengalami hal ini, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 6penyebab celana dalam perempuan sering bolong dan bernoda putih. Simak di bawah ini.
1. Kondisi keputihan yang wajar
Apakah celana dalam Mama bernoda putih? Kondisi tersebut sangatlah normal yang diakibatkan oleh keputihan. Keputihan merupakan cairan atau lendir yang menjaga area genital tetap bersih dan lembap.
Melansir National Health Service (NHS) UK, keputihan biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika tidak memiliki bau yang kuat, kondisi bening atau putih, kental, lengket, licin, dan basah.
Keputihan bisa dialami perempuan di berbagai usia. Jumlah debitnya pun bervariasi. Mama biasanya mengalami keputihan yang lebih banyak selama kehamilan.
Jika Mama aktif secara seksual atau menggunakan alat kontrasepsi, sering kali keputihan bertekstur licin dan basah selama beberapa hari di antara haid atau saat berovulasi.
Perlu diperhatikan, keputihan bisa menjadi tanda infeksi, lho! Jika keputihan berubah warna, bau, dan tekstur mungkin merupakan tanda infeksi yang disebabkan oleh bakteri vaginosis, sariawan di vagina, trichomoniasis, gonore hingga herpes genital.
2. Adanya infeksi pada vagina
Infeksi atau masalah kesehatan vagina dapat memengaruhi kondisi celana dalam perempuan. Infeksi atau masalah kesehatan vagina seperti bakteri vaginosis dapat menyebabkan keputihan berlebihan.
Keputihan berlebihan ini bisa menempel pada celana dalam dan meninggalkan noda yang sulit dihilangkan. Infeksi tertentu dapat menyebabkan perubahan bau yang tidak sedap pada area genital.
Bau ini bisa menempel pada celana dalam dan sulit dihilangkan meskipun dicuci. Adapun infeksi atau iritasi pada area genital dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan meradang yang menyebabkan ketidaknyamanan ketika bersentuhan dengan celana dalam.
Jika mengalami kondisi ini karena adanya cairan berlebih atau masalah kesehatan vagina, Mama mungkin perlu lebih sering mengganti celana dalam atau menggunakan panty liner untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan.
Editors' Pick
3. Kondisi pH vagina
Melansir SELF, Dr. Jennifer Paul, M.D., spesialis obgyn di University of Chicago Medicine menyebutkan sifat asam dari keputihan dapat berinteraksi dengan pewarna di pakaian dalam dan menyebabkan noda.
Kisaran pH normal vagina sendiri berada di antara 3,5 dan 4,5. Perlu Mama ketahui, faktor-faktor seperti aktivitas seksual, menstruasi, dan membersihkan vagina dengan sabun dapat memengaruhi pH vagina sampai batas tertentu.
Ketika keseimbangan pH-nya terganggu dapat menyebabkan infeksi jamur (kandidiasis), pertumbuhan berlebihan bakteri jahat, ketidakseimbangan bakteri alami, hingga meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia, gonore, atau trikomoniasis.
4. Aktivitas fisik atau olahraga
Penyebab selanjutnya ialah dari aktivitas fisik atau olahraga. Selama olahraga atau aktivitas fisik, tubuh dapat menghasilkan keringat lebih banyak.
Keringat ini dapat menyebar ke area genital dan celana dalam, sehingga celana dalam menjadi basah dan lembap, meningkatkan risiko iritasi atau pertumbuhan bakteri jika tidak dijaga kebersihannya.
Beberapa jenis olahraga atau aktivitas fisik yang intens dapat menyebabkan gesekan berlebihan antara area genital dan celana dalam, sehingga dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan luka lecet pada kulit.
Gerakan tubuh yang aktif selama olahraga dapat menyebabkan celana dalam bergeser dari posisi awal. Tentunya, kondisi ini mengakibatkan ketidaknyamanan, sehingga Mama mungkin sering menyesuaikan posisi celana dalam.
Untuk itu, saat berolahraga pentingnya memilih celana dalam yang tepat. Mama dapat memilih bahan yang elastis dan menyerap kelembapan untuk membantu menjaga kenyamanan dan menghindari masalah kulit atau infeksi.
5. Cara mencuci celana dalam salah
Sudah benarkah Mama mencuci celana dalam? Cara mencuci celana dalam yang salah dapat merusak bahan, mengurangi umur pakai, dan bahkan memengaruhi kesehatan genital.
Penggunaan air panas atau siklus pencucian yang kasar dapat merusak serat dan elastisitas bahan celana dalam. Sehingga, celana dalam Mama akan mengalami robekan, koyak, atau melar.
Penggunaan deterjen keras atau pengering panas juga dapat menyebabkan pucatnya warna pada celana dalam dan terlihat usang atau kurang menarik.
Adapun penggunaan pelembut kain yang berlebihan dapat menghilangkan kelembutan alami dari bahan celana dalam dan mengurangi rasa sejuk pada area intim. Melansir Boody USA, berikut ini cara mencuci celana dalam yang tepat:
- Pisahkan celana dalam dengan pakaian lainnya.
- Bunuh bakteri pada celana dalam dengan detergen lembut atau gentle.
- Gunakan suhu air ideal sekitar 60 derajat.
- Keringkan celana dalam secara alami.
6. Penggunaan produk perawatan tubuh
Penggunaan produk perawatan tubuh tertentu dapat memiliki dampak pada kondisi celana dalam terutama jika produk tersebut mengandung bahan kimia atau pewangi yang kuat.
Produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi kuat dapat menyebabkan iritasi kulit pada area genital. Produk tersebut seperti lotion, minyak, atau produk perawatan kulit lainnya bisa meninggalkan noda atau bercak pada celana dalam.
Adapun pewangi pada produk perawatan tubuh seperti sabun atau lotion bisa menempel pada celana dalam dan mengubah bau alami atau menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif. Produk yang mengandung pewarna kuat juga bisa merusak warna celana dalam, ya Ma.
Untuk itu, penting memperhatikan produk perawatan tubuh Mama. Jika mengalami iritasi, alergi, atau masalah lainnya, sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut dan konsultasikan dengan dokter.
Nah, itu dia informasi seputar 6 penyebab celana dalam perempuan sering bolong dan bernoda putih. Semoga bermanfaat untuk Mama!
Baca juga:
- 5 Tips Memilih Celana Dalam yang Sehat dari Dokter Kandungan
- 5 Manfaat Tidak Memakai Celana Dalam saat Tidur
- Vagina Terlalu Becek, Apakah Normal?