Polusi Makin Kacau, Apa yang Disiapkan jika Harus Keluar Rumah?
Ada 8 hal yang harus disiapkan jika keluar rumah saat polusi udara dari WHO
11 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Polusi udara memiliki berbagai dampak buruk pada kesehatan manusia, lingkungan, dan ekosistem secara keseluruhan. Pada kesehatan manusia, polusi bisa menyebabkan masalah pernapasan.
World Health Organization (WHO) memberikan beberapa langkah yang disarankan jika kita harus keluar rumah dalam kondisi polusi udara yang buruk. Apa saja?
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar polusi makin kacau, apa yang disiapkan jika harus keluar rumah? Simak di bawah ini.
1. Periksa indeks kualitas udara
WHO menyarankan untuk selalu mengukur indeks kualitas udara yang digunakan sebagai metode untuk mengukur dan menilai seberapa baik atau buruk kualitas udara pada suatu wilayah pada waktu tertentu. Wh
Saat ini tersedia aplikasi untuk mengukur kualits udara atau bahkan dapat dicek melalui laman resmi IQAir. Indeks ini biasanya mengambil beberapa parameter polutan udara seperti partikel PM2.5, ozon, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida.
Setiap parameter tersebut memiliki ambang batas tertentu yang membedakan berbagai kategori kualitas udara, seperti "Baik," "Sedang," "Tidak Sehat bagi Orang Sensitif," "Tidak Sehat," "Sangat Tidak Sehat," dan "Berbahaya."
Ketika memeriksa indeks kualitas udara, kamu akan melihat nilai indeks dan juga rekomendasi terkait langkah-langkah yang sebaiknya diambil berdasarkan tingkat kualitas udara pada hari itu.
Jika indeks menunjukkan tingkat polusi udara yang tinggi, ini dapat menjadi peringatan untuk kamu agar mengambil langkah-langkah pencegahan sebelum keluar rumah.
2. Lindungi mata dan kulit
Ketika kamu harus keluar rumah dalam kondisi polusi udara yang buruk, partikel-partikel halus dan zat-zat kimia berbahaya dalam udara dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit.
Oleh karena itu, WHO merekomendasikan untuk memakai kacamata hitam dengan lensa yang memadai dapat membantu melindungi mata dari paparan langsung terhadap partikel-partikel berbahaya dalam udara.
Menggunakan sunscreen atau sunblock dengan SPF yang dapat membantu melindungi kulit kamu dari paparan sinar matahari dan meningkatkan efek negatif polusi udara pada kulit.
Melalui langkah-langkah ini, kamu dapat mengurangi risiko iritasi pada mata dan kulit akibat paparan polusi udara. Penting untuk melindungi mata dan kulit karena merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh.
3. Hindari aktivitas berat
Selanjutnya, sebisa mungkin untuk menghindari melakukan aktivitas berat seperti yang direkomendasikan oleh WHO. Polusi udara yang buruk terkontaminasi oleh partikel-partikel halus dan zat-zat kimia berbahaya seperti partikel PM2.5, ozon, dan gas-gas beracun.
Aktivitas berat akan membuat kamu mengambil napas lebih dalam dan lebih sering. Ini berarti kamu akan menghirup lebih banyak partikel PM2.5 dan polutan udara lainnya. Paparan yang lebih tinggi ini dapat berkontribusi pada masalah pernapasan, seperti iritasi pada saluran pernapasan dan risiko infeksi.
Kondisi polusi udara yang buruk sudah memberikan tekanan tambahan pada sistem pernapasan, dan dengan menambahkan aktivitas berat, justru kamu meningkatkan risiko stres pernapasan yang lebih tinggi.
Dengan menghindari aktivitas fisik berat saat polusi udara buruk, kamu dapat mengurangi risiko terhadap paparan yang lebih tinggi terhadap polutan udara berbahaya. Jika kamu perlu beraktivitas di luar ruangan, lebih baik pilih aktivitas yang lebih ringan dan kurangi intensitasnya.
Editors' Pick
4. Atur jadwal aktivitas luar ruangan
Kualitas udara biasanya bervariasi sepanjang hari. Pada beberapa waktu, seperti siang hari, kualitas udara mungkin lebih buruk karena berbagai faktor seperti sirkulasi udara yang kurang baik dan efek cuaca.
Dengan mengatur jadwal aktivitas luar ruangan dengan bijak, kamu dapat menghindari paparan maksimum terhadap polutan udara.
Aktivitas luar ruangan saat polusi udara buruk dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.
Dengan menghindari waktu-waktu di mana kualitas udara paling buruk, kamu dapat mengurangi risiko terhadap efek negatif ini dan tetap aktif tanpa mengorbankan kesehatan pernapasan.
Jadi, jadwalkan aktivitas luar ruangan kamu, misalnya memilih untuk berkegiatan di luar ruangan pada pagi hari atau saat sore hari ketika polusi udara cenderung lebih rendah.
5. Selalu gunakan masker
WHO menyarankan untuk selalu menggunakan masker jika diharuskan keluar rumah saat polusi udara memburuk. Penggunaan masker penyaring udara, terutama masker N95 menjadi satu cara untuk melindungi diri dari paparan partikel-partikel berbahaya dalam udara.
Masker N95 dirancang untuk menyaring partikel-partikel berukuran sangat kecil, termasuk partikel PM2.5 yang merupakan komponen umum dalam polusi udara. Dengan menggunakan masker ini, kamu dapat mengurangi jumlah partikel berbahaya yang Anda hirup saat bernapas.
Jika tidak ada masker jenis N95, kamu dapat menggunakan masker jenis lain yang aman. Paparan polusi udara yang buruk sangat rentan bagi penderita asma atau alergi.
Penting untuk diingat, tidak semua masker memiliki kemampuan penyaringan yang sama. Masker N95 atau yang setara menjadi masker paling efektif dalam menyaring partikel-partikel kecil. Penggunaan masker harus dilakukan dengan benar, menutupi hidung dan mulut dengan rapat dan tanpa celah di sisi masker.
6. Cari tempat berlindung dari polutan
Ketika kondisi polusi udara buruk, mencari tempat berlindung di dalam ruangan dapat membantu melindungi diri kamu dari paparan partikel-partikel berbahaya.
Ruangan di dalam umnya memiliki filtrasi udara yang lebih baik daripada udara luar. Ini berarti partikel-partikel polutan yang masuk ke dalam ruangan biasanya akan lebih sedikit daripada yang ada di luar.
Mencari tempat berlindung di dalam ruangan juga sangat penting bagi seseorang dengan masalah pernapasan sensitif atau kondisi kesehatan lainnya yang membuat mereka lebih rentan terhadap efek buruk polusi udara.
Meskipun mencari tempat berlindung di dalam ruangan dapat mengurangi paparan, upayakan kita berkontribusi dalam mengurangi polusi udara secara keseluruhan.
7. Pantau kesehatan kamu
Saat harus keluar rumah dalam kondisi polusi udara yang buruk, penting untuk memantau kesehatan kamu dengan cermat dan waspada terhadap gejala yang mungkin muncul akibat paparan polutan udara.
Paparan polusi udara dapat mempengaruhi saluran pernapasan dan memicu gejala seperti batuk, sesak napas, atau iritasi mata. Dengan memantau kesehatan secara teratur, kamu dapat mendeteksi dini gejala-gejala ini dan mengambil tindakan sebelum masalah menjadi lebih serius.
Penting untuk tetap waspada terhadap gejala dan perubahan dalam kesehatan kamu saat berurusan dengan polusi udara. Jika gejala-gejala semakin parah atau kamu merasa sangat tidak nyaman, segera cari bantuan medis.
8. Menggunakan pembersih udara
WHO tidak secara khusus merekomendasikan penggunaan pembersih udara terkait polusi udara. Namun, kamu dapat mengurangi konsentrasi zat-zat kimia dan polutan udara lainnya yang masuk ke dalam ruangan dengan menggunakan pembersih udara.
Dengan menggunakan alat penyaring udara, kamu dapat menciptakan lingkungan dalam ruangan yang lebih aman dan lebih sehat saat kualitas udara di luar buruk.
Namun, penting untuk memilih alat penyaring udara yang tepat dan memiliki kemampuan penyaringan yang sesuai dengan jenis polutan yang paling umum di daerah kamu.
Nah, itu dia informasi seputar polusi makin kacau, apa yang disiapkan jika harus keluar rumah? Simak di bawah ini.
Baca juga:
- Waspada! Bahaya Olahraga di Luar Ruangan saat Polusi Merebak
- Menghirup Polusi Udara Bisa Menyebabkan Kerusakan Saraf
- 6 Penyebab Polusi Udara yang Ada di Dalam Rumah