Urban Legend: Beranak Dalam Kubur Disulap dalam Bentuk Musikal

Beranak Dalam Kubur karya orisinal pertunjukan teater tahun 1960-an

3 November 2023

Urban Legend Beranak Dalam Kubur Disulap dalam Bentuk Musikal
Popmama.com/Nurul Khoiriyah
Pemutaran #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur dan Media Briefing pada Kamis (2/11/2023) di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.

Kisah horor legendaris Beranak Dalam Kubur mungkin sudah tidak asing di telinga. Sebelum terkenal lewat film, Beranak Dalam Kubur merupakan karya orisinal Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih tahun 1960-an.

Kali ini, Beranak Dalam Kubur dihadirkan kembali, namun dalam bentuk musikal yang dikolaborasikan antara musik dan horor. Bgaimana informasi lengkapnya? 

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar urban legend: Beranak Dalam Kubur disulap dalam bentuk musikal. Simak di bawah ini. 

1. Cerita orisinal tahun 1960-an

1. Cerita orisinal tahun 1960-an
Popmama.com/Nurul Khoiriyah

Beranak Dalam Kubur merupakan cerita urban orisinal karya Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih asal Sumedang, Jawa Barat yang didirikan sejak 1928. Kisah horor tersebut pertama kali dipentaskan dalam format teater di tahun 1960-an, sebelum akhirnya diadaptasi dalam film. 

Kali ini, Beranak Dalam Kubur disulap dalam bentuk musikal yang bisa disaksikan secara online di kanal YouTube Indonesia Kaya. Bertajuk #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur, cerita yang dihadirkan pun hasil kolaborasi dengan Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih. 

"Episode terbaru #MusikalDiRumahAja, Beranak Dalam Kubur ini merupakan sebuah perjalanan produksi yang luar biasa karena berkesempatan untuk bekerja bersama Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih yang telah memberikan pengaruh terbesar dalam dunia seni pertunjukan," ungkap Bayu Pontiagust selaku sutradara dalam acara Pemutaran #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur dan Media Briefing pada Kamis (2/11/2023) di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.. 

Editors' Pick

2. Musikal Beranak Dalam Kubur diproduksi dengan real set

2. Musikal Beranak Dalam Kubur diproduksi real set
Dok. Galeri Indonesia Kaya

Jika biasanya sajian musikal diproduksi di studio atau di panggung teater, #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur diproduksi dalam real set, tidak di studio ataupun di atas panggung. Hal ini diungkap oleh Bayu selaku sutradara. 

"Kita memang untuk memproduksi ini kita tidak mengambil set di studio atau di panggung, kita coba langsung pakai real set tapi sebenarnya kalau misalnya dilihat secara interior yang adegan-adegan di indoor itu sebenanya juga setnya kaya set panggung karena waktu itu kita cuma pakai satu bidang bisa dapat 4 set," ujar Bayu. 

Bayu juga menambahkan, dalam proses produksi tetap mempertahankan esensi orisinal dari Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih karena memang akarnya dari sana. Kelompok seni asal Sumedang inilah yang juga menciptakan banyak cerita horor legendaris Indonesia.

3. Proses syuting hanya tiga hari

3. Proses syuting ha tiga hari
Dok. Galeri Indonesia Kaya

Berjumlah tiga episode, #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur pun memakan proses syuting singkat hanya tiga hari saja. Jika pada karya aslinya, Beranak Dalam Kubur memiliki alur yang panjang. 

"Kita hanya punya waktu tiga syuting bisa dibikin seperti apa, akhirnya dari situ lah saya dan tim merangkai secara programnya day by day. Kita juga langsung sama penulis naskah Titien Wattimena dari sekian scene, berapa yang bisa dituliskan," tutur Bayu. 

Sutradara satu ini juga menyebut sempat dadakan untuk membuat #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur lantaran horor menjadi genre film yang tengah ramai diproduksi dan dinikmati tahun 2023.

"Sekarang, menurut saya tahun ini horor tuh semua horor. Saya pun juga menonton horor, saya khususkan menontonnya horor, jadi ini menjadi suatu treatment dan eksplorasi baru," tambahnya. 

4. Dibuat untuk mendalami akar urban legend

4. Dibuat mendalami akar urban legend
Dok. Galeri Indonesia Kaya

Beranak Dalam Kubur merupakan urban legend yang telah mengakar di masyarakat sejak puluhan tahun lalu. Karya orisinal dari Kelompok Sandiwara Miss Tjitjih tahun 1960-an ini kembali dihadirkan agar penikmat seni dapat mendalami akar urban legend Indonesia. 

"Semoga penampilan kami dalam #MusikalDiRumahAja dapat meregenerasi pecinta teater. Berangkat dari cerita orisinal yang ada, kami berharap penikmat seni  dapat lebih mendalami akar dari urban legend yang terus berkembang dari masa ke masa dengan format kekinian.” Elly Herawati, perwakilan Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih. 

Telah berdiri 95 tahun di dunia seni pertunjukan sejak 1928, karya mendiang Miss Tjitjih banyak yang telah diadaptasi dalam bentuk film, salah satunya Si Manis Jembatan Ancol. Pertunjukan seni teater kala itu menjadi bentuk ekspresi sekelompok generasi muda yang menolak segala bentuk penjajahan.

5. Sinopsis #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur

5. Sinopsis MusikalDiRumahAja Beranak Dalam Kubur
Dok. Galeri Indonesia Kaya

#MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur yang ditulis kembali oleh Titien Wattimena dan Deliesza Tamara ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Ratnasi yang menikahi anak raja, Jaying Pati. Hidup Ratnasi pun banyak melalui berbagai cobaan.

Bagi kamu yang ingin menonton musikal #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur, dijadwalkan tayang pada 6-8 November 2023 di kanal YouTube Indonesia Kaya. 

Nah, itu dia informasi seputar urban legend: Beranak Dalam Kubur disulap dalam bentuk musikal. Bagaimana menurut kamu?

Baca juga:

The Latest