Penyakit jantung juga dikenal sebagai penyakit kardiovaskular (CVD) atau penyakit jantung koroner (PJK) dan termasuk penyakit yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah. Faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok dan paparan asap rokok, obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
Ada banyak jenis penyakit jantung, antara lain: hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner (serangan jantung), dan penyakit serebrovaskular (stroke).Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian laki-laki dan perempuan, muda apalagi tua.
Satu orang meninggal setiap 34 detik di Amerika Serikat akibat penyakit kardiovaskular. Sekitar 697.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat penyakit jantung pada tahun 2020 dari setiap 5 kematian.
Beikut ini, Popmama.comakan memberikan beberapa fakta mengenai penyakit jantung, Cek yuk, Ma!
1. Serangan jantung terjadi karena aliran darah tersumbat
Pexels/Karolina Grabowska
Dilansir dari dosomething.org, serangan jantung terjadi ketika darah kaya oksigen tersumbat dan tidak dapat mengalir ke jantung. Bagian jantung yang kekurangan oksigen mulai mati jika alirannya tidak pulih dalam waktu yang cukup.
Seseorang yang akan mengalami serangan jantung mungkin menunjukkan gejala-gejala berikut: nyeri atau rasa tidak nyaman (di dada, lengan, bahu, siku, rahang, atau punggung), sesak napas, dan mual atau muntah.
Di Amerika Serikat, seseorang mengalami serangan jantung setiap 40 detik.
2. Penyakit yang memiliki klaim paling besar di Indonesia
Freepik/wirestock
Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan BPJS menyebutkan kesehatan jantung adalah penyakit yang memiliki klaim paling besar. Sepanjang 2019-2021, BPJS Kesehatan telah membiayai pengobatan penyakit jantung hingga Rp30,32 triliun diikuti dengan kanker sebesar Rp11,21 trilun, stroke Rp7,75 triliun dan gagal ginjal Rp6,72 trilun.
Biaya pengobatan jumbo tersebut mendorong AXA Mandiri meluncurkan Asuransi Mandiri Secure CritiCare. Asuransi Mandiri Secure CritiCare yang merupakan solusi perlindungan dwiguna (endowment) ini, juga berlimpah manfaat seperti, manfaat penyakit terminal, manfaat meninggal dunia hingga 250% uang pertanggungan (UP), manfaat tunai dijamin hingga 38% dari premi tahunan, manfaat akhir masa asuransi hingga 106% total premi yang dibayarkan dan kenaikan UP meninggal dunia sebesar 3% setiap tahun, tanpa penambahan premi sesuai dengan ketentuan polis.
“Dengan hadirnya Asuransi Mandiri Secure CritiCare ini, kami berharap para nasabah kami bisa lebih fokus dalam menjalani pengobatan dan menjalani kehidupannya sehari-hari, tanpa mengkhawatirkan risiko masa depan kesehatan dan keuangan mereka,” ungkap Presiden Direktur AXA Mandiri Handojo G. Kusuma pada jumpa pers peluncuran Asuransi Mandiri Secure CritiCare, Senin (27/2/2023).
Editors' Pick
3. Kebanyakan orang tidak tahu tanda peringatan serangan jantung
Freepik/jcomp
Faktanya, hanya 27% orang Amerika yang mengetahui tanda-tanda peringatan serangan jantung, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Rendahnya persentase orang Amerika yang mengetahui tanda-tanda serangan jantung bisa menjadi alasan mengapa hampir setengah dari orang yang meninggal mendadak karena penyakit jantung melakukannya di luar rumah sakit.
Ingat tanda-tanda peringatan serangan jantung ini:
Nyeri dada
Sesak napas
Mual
Keringat dingin
Nyeri di rahang, leher, lengan, punggung, atau perut
Jika kamu atau orang tersayang mengalami tanda-tanda peringatan ini, segera melakukan medical check up sedini mungkin.
Penting juga untuk mengetahui bahwa orangtua, penderita diabetes dan perempuan lebih mungkin mengalami gejala seperti sesak napas, lemas, mual dan muntah, jantung berdebar, dan pusing tanpa rasa tidak nyaman di dada.
4. Memiliki depresi juga meningkatkan risiko penyakit jantung
Freepik/freepik
Orang dengan penyakit kronis sering mengalami depresi. Itu termasuk orang dengan penyakit jantung, mungkin tidak mengejutkan, tetapi tahukah kamu bahwa memiliki depresi meningkatkan risiko penyakit jantung.
Depresi juga bisa memperburuk penyakit jantung. Dan itu meningkatkan peluang untuk meninggal akibat serangan jantung.
Ini mungkin karena depresi, sebagian, dapat menyebabkan perilaku yang membahayakan jantung. Pemicu depresi bisa dikarenakan karena kebiasaan tak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan tidak berolahraga.
5. Serangan jantung bisa juga mengancam orang yang masih muda bahkan rajin olahraga
Pexels/Pixabay
Jangan pernah main-main dengan serangan jantung. Kita berpikir, orang yang rajin olahraga dan usianya masih muda akan terhindar dari penyakit ini. Nyatanya, coba ingat siapa saja nama orang terkenal yang dilaporkan terkena serangan jantung setelah mereka berolahraga.
dr. Vito A. Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC dari Siloam Hospitals Lippo Village mengatakan bahwa serangan jantung dapat terjadi pada siapa saja bahkan pada orang yang aktif berolahraga sekalipun.
"Orang yang olahraga teratur atau kelihatan sehat-sehat saja bisa meninggal di usia muda karena serangan jantung. Ada dua penyebabnya, pertama orang tersebut sudah punya penyakit jantung bawaan misalnya masalah katup jantung atau listrik jantung," ungkap dr. Vito.
Pencegahan Penyakit Kritis Bisa Dilakukan dengan Terapkan Gaya Hidup Sehat
Dok. AXA
dr. Vito A menekankan, pencegahan penyakit kritis masih mungkin dilakukan dengan pemilihan dan pengolahan makanan sehat, olahraga yang rutin dan medical check up yang bisa dilakukan sejak umur 20 tahun.
“Pola hidup yang sehat dan teratur, dengan deteksi dini menurunkan risiko komplikasi penyakit kritis dan meningkatkan harapan kesembuhan apabila lebih awal terdiagnosis. Tentu lebih baik mengetahui adanya masalah di stadium awal daripada stadium akhir. Kepemilikan perlindungan asuransi dan BPJS kesehatan adalah antisipasi bila hal yang tidak diinginkan terjadi,” tutur dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ini.
Risiko penyakit jantung menyerang kapan saja bahkan bisa meninggal mendadak dikarenakan penyakit ini. Lakukan check up secara dini, siapkan dana kesehatan seperti asuransi, dan terapkan gaya hidup sehat menjadi solusi untuk mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan terjadi. Semoga kita senantiasa sehat selalu ya, Ma.