Inilah Pilihan Film dengan Kisah Perjuangan Sebagai Single Parent
Bukan hanya menghibur, film ini juga memberikan pesan baik bagi penontonnya
6 Januari 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi single parent merupakan sebuah perjuangan yang luar biasa. Merawat, mendidik anak, bahkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan untuk anak-anak tanpa didampingi suami atau istri menjadi tanggung jawab yang tak terhitung harganya.
Hal ini mungkin menjadi inspirasi para sutradara untuk membuat sebuah film yang menggambarkan kegigihan para single parent membesarkan sendiri anak-anaknya. Film apa saja yang menonjolkan kehidupan single parent? Read on!
1. Bad Moms (2016)
Menjadi Mama dengan karir yang baik, anak-anak berprestasi, namun punya suami pengangguran dan tukang selingkuh? Amy memilih untuk menjadi single parent! Suatu hari, Amy menghadiri sebuah pertemuan orangtua di sekolah anaknya di mana dalam pertemuan tersebut dihadiri seorang pembicara, Gwendolyn James. Ia menuntut para ibu menjadi ibu paling sempurna dengan memberlakukan banyak peraturan untuk anak-anaknya. Amy nggak setuju dengan hal ini, sampai akhirnnya pendapatnya tak dihargai.
Ia bertemu dengan dua ibu lainnya yang juga terlalu banyak bekerja, kurang dihargai, dan sangat stres. Mereka memutuskan membuang tanggung jawab konvensional untuk mendapat kebebasan tertunda, kesenangan, dan mencari kesenangan diri. Sayangnya, hidupnya justru mengalami kemunduran, anaknya di fitnah dan harus kehilangan semua aktivitas ekstrakurikulernya.
Anak-anak Amy, Jane dan Dylan memutuskan tinggal bersama Mike, yang telah menyetujui sebuah perceraian damai. Keputusan ini jadi tanggapan atas apa yang mereka lihat sebagai kegagalan Amy sebagai seorang ibu. Amy juga kehilangan pekerjaannya. Saat hari pada pemilihan ketua PTA, Amy memberikan pidato inspiratif tentang bagaimana semua ibu terlalu banyak bekerja dan mereka perlu beristirahat, melakukan lebih sedikit dan lebih sedikit kejadian yang membuat stres, dan yang terpenting, membiarkan diri mereka melakukan kesalahan. Menurut Amy, tak ada ibu yang sempurna, namun mereka terus belajar untuk menjadi sempurna. Tak disangka, pidatonya membuat ia menang telak dan terpilih sebagai ketua PTA.
Pada bagian akhir film, para pemeran mewawancarai ibu dalam kehidupan nyata mereka.
2. Room (2015)
Bercerita tentang seorang perempuan yang ditahan bertahun-tahun di sebuah ruangan tertutup. Ia merupakan korban penculikan yang diperkosa. Ia ditahan hingga melahirkan seorang anak laki-laki, mengurus anaknya pada ruangan tertutup tersebut hingga anaknya besar.
Sang Ibu selalu mencari cara untuk keluar dan bebas dari kurungan tersebut bersama anaknya. Hingga akhirnya, ibu tersebut membiarkan anak laki-lakinya keluar terlebih dahulu untuk meminta pertolongan. Mereka pun bebas dalam penyekapan dan tinggal bersama orang-orang tersayang.
Film ini cukup membuat kita terharu karena kita dapat melihat perjuangan sang ibu untuk mendapatkan kehidupan yang layak bagi anaknya. Meski setiap hari terus tertekan dengan kondisinya, ia tetap memberikan kasih pada sang anak.
3. Incredibly Loud and Extremely Close (2011)
Oskar Schell merupakan anak pintar, cerdas, eksentrik dengan sindrom Asperger. Ia kehilangan ayahnya, Thomas dalam serangan 9/11 di World Trade Center. Setelah ayahnya meninggal, Oskar hidup bersama ibunya, Linda. Ibunya mengurus, merawat, dan bekerja sendiri demi memenuhi kebutuhan keluarga. Linda sangat memperhatikan keluarganya. Setelah meninggalnya Thomas, Linda mengatakan kepada Oskar "Saya tidak akan jatuh cinta lagi."
Oskar yakin bahwa ayahnya meninggalkan pesan terakhir untuknya di suatu tempat di kota tersebut. Setelah menemukan kunci misterius di lemari ayahnya, Oskar segera mencari kunci yang sesuai di seluruh kota.
Saat ibunya masih berduka, ia terus didorong oleh pikiran yang tidak kenal lelah. Oskar memiliki sebuah perjalanan penemuan yang membawanya ke sebuah tempat yang membawa pada pemahaman dunia yang lebih besar.
Editors' Pick
4. The Pursuit of Happyness (2006)
Film berikutnya bedasarkan kisah nyata tentang seorang pria bernama Christopher Gardner yang tinggal di San Francisco. Gardner seorang salesman yang telah banyak berinvestasi dalam perangkat yang dikenal sebagai "bone density scanner". Saat finansial keluarga merosot, istrinya meninggalkannya dan dia kehilangan apartemennya.
Ia terpaksa pindah bersama anaknya ke New York. Gardner tak pantang menyerah, ia terus berjuang untuk menghidupi anaknya, meski harus tinggal di jalanan. Tanpa uang dan istri, ia berkomitmen pada anaknya, hingga ia melihat kesempatan untuk memperjuangkan posisi magang pialang saham di Dean Witter, yang bersaing memperebutkan satu karir di akhir periode enam bulan tanpa gaji dengan dua puluh kandidat lainnya. Dalam perjuangannya, ia selalu menanamkan kepada anaknya untuk tetap kuat dalam menjalani kehidupan yang keras.
5. Stepmom (1998)
Film ini menyuguhkan kisah tentang ibu tiri yang merasa gagal dalam membesarkan anak-anak tirinya. Tiga tahun setelah menceraikan Jackie, ibu dari anak-anaknya, Luke Harrison memutuskan untuk menikah dengan pacar yang jauh lebih muda, seorang fotografer fashion bernama Isabel Kelly.
Ketika harus dihadapkan dengan anak-anak Harrison, Kelly melihat bahwa kesetiaan antara ibu kandung dan anak-anak tak dapat dipisahkan. Mereka begitu mencitai ibu kandungnya. Sang ibu kandung terus menujukkan kasih sayangnya pada anak-anaknya meski ia harus menjadi single parent. Demi bisa menyalurkan perasaan cintanya, Jackie harus beberapa kali harus bertemu mantan suaminya serta istri barunya.
6. Life is Beautiful (1997)
Perpisahan bukan hanya diakibatkan karena perpisahan yang disebabkan oleh perceraian atau meninggal dunia, tapi bisa saja dikarenakan dipisahkan oleh pihak tertentu. Sama halnya dengan kisah dalam film ini. Seorang pelayan Jewish-Italian yang lembut bernama Guido Orefice bertemu dengan Dora seorang guru sekolah yang menawan.
Ia berhasil memenangkan hati Dora dengan pesona dan humornya. Mereka menikah dan memiliki anak laki-laki bernama Giosué. Pada ulang tahun kelima Giosué, yang bertepatan dengan Perang Dunia II, sebuah konflik terjadi. Karena mereka orang Yahudi, orang Jerman membawa Guido, Eliseo dan Giosué ke sebuah perkemahan kerja paksa.
Untuk melindungi Giosué dari ketakutan yang tengah terjadi pada mereka, Guido mengatakan kepadanya bahwa mereka sedang bermain game, game tersebut merupakan kegiatan untuk mengumpulkan poin. Yang pertama mencapai 1.000 poin memenangkan hadiah.
Tujuan utama Guido membuat game ini adalah untuk menjaga Giosué tetap aman dengan segala cara, sementara dia mencoba menemukan jalan untuk mengeluarkan keluarganya dari perkemahan dan menjaga agar Jerman tidak mengetahui apa yang dia lakukan dengan Giosué. Dari cerita ini, kita dapat mengambil pelajaran, bahwa bukan hanya kasih ibu yang kuat, ayah pun memiliki cinta yang besar untuk melindungi anak-anaknya.
7. My Neighbor Totoro (1988)
Menjadi orangtua tunggal, bukanlah perihal yang mudah apalagi bagi seorang ayah. Mei dan Satsuki adalah anak-anak yang dibesarkan oleh ayahnya yang sangat lembut dan profensif. Ibu kedua anak perempuan ini meninggal karena sakit serius.
Tinggal bersama ayahnya, kedua perempuan ini menetap di rumah pedesaan yang kebetulan berada di sebelah tempat tinggal roh-roh alam yang kuat yang disebut Totoros. Bagaimana kisah sang ayah membesarkan Mei dan Satsuki? Simak kisah lengkapnya dalam film animasi, My Neighbor Totoro.
8. Baby Boom (1987)
Sebagai perempuan pembisnis terkenal di New York, J.C Wiatt dijuluki sebagai “Tiger Lady”. Pada suatu hari, ia mendapat sebuat warisan, bukan uang tapi bayi perempuan. Meski awalnya J.C. menolak, namun ia tak bisa dan terpaksa harus hidup bersama bayi perempuan yang menurutnya sangat menyebalkan. Pasangan J.C tidak menyukai bayi yang tinggal bersama mereka dan dia pun meninggalkan J.C.
Hingga akhirnya, bayi itu terlalu terikat padanya dan tidak akan J.C tidak bisa membiarkannya pergi. Bayinya melakukan kenakalan yang menyebabkan ia dipecat. J.C memutuskan untuk pindah ke sebuah kota di New York dan fokus mengurus anak adopsinya.