Hukum Ghibah atau Membicarakan Orang saat Puasa, Emang Boleh?
Apakah ghibah dapat membatalkan puasa?
7 Maret 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat berpuasa di bulan Ramadan, kita harus menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan amarah.
Tapi, bukan hanya itu saja orang yang sedang berpuasa juga semestinya menjaga mulut dari tindakan tercela seperti dusta, ngomongin orang atau mengghibah.
Membicarakan orang saat puasa memerlukan kehati-hatian dan kesadaran akan nilai-nilai kesucian bulan ini. Menjauhi ghibah (mengumpat) adalah prinsip utama, karena tindakan ini dianggap merusak kebersihan spiritual selama puasa.
Berikut ini, Popmama.comakan mengulas mengenai apakah membicarakan orang lain bisa membatalkan ibadah puasa?
Editors' Pick
1. Ghibah atau mengumpat dan membicarakan orang lain harus dijauhi
Dilansir dari NU Online, Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan:
ويتأكد له أي للصائم من حيث الصوم، وإن وجب لذاته ترك الكذب والغيبة وإن أبيحا لنحو إصلاح أو تظلم، فيسن تركهما. بخلاف الواجبين ككذب لإنقاذ مظلوم وذكر عيب خاطب توقفت النصيحة عليه وحفظ جوارحه من كل منهي عنه لخبر البخاري "من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه". وخرج بزيادتي من حيث الصوم نحو النميمة والكذب والغيبة لذاتها فيجب تركها، فهي يجب تركها لذاتها، ويسن للصوم.
Dusta dan ghibah semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa meskipun menjauhi dua sifat tercela itu pada dasarnya memang wajib. Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari dua jalan tadi.
2. Tidak membatalkan puasa, namun menghilangkan pahala puasa
Seperti diketahui bahwa para ulama menyepakati bahwa ghibah termasuk dalam penyakit hati yang bisa merusak kesempurnaan seseorang dalam beribadah. “Ghibah itu termasuk penyakit hati yang cukup bahaya, apalagi sudah menjadi kebiasaan sehari-hari,” kata Ustaz Syamsudin.
Secara hukum, membicarakan orang lain memang tidak membatalkan puasa, tapi bisa menghilangkan pahala puasa dan menambah dosa. Jadi, ghibah harus dihindari apalagi saat menjalankan ibadah puasa.