Kamasean Ajak Generasi Muda untuk Hargai Keberagaman lewat Lagu Baru
Pernah dibully karena perbedaan, Kamasean ingin banyak orang lebih melek dengan keberagaman
11 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jebolan Indonesia Idol, Kamasean Matthews hadir mengenalkan karya terbarunya bersama Ebith Beat A dan Abraham Kevin.
Berbeda dengan karya sebelumnya, kali ini Kamasean, Ebith Beat A, dan Abraham Kevin akan mengenalkan lagu yang diadaptasi dari lagu daerah.
Seperti apa karya Kamasean, Ebith Beat A, dan Abraham Kevin?
Ditemui dalam jumpa pers secara virtual Indonesia Serasi pada Kamis, 9 Juni 2022 lalu, Kamasean membagikan informasinya. Cek selengkapnya di Popmama.com.
Editors' Pick
1. Karya terbarunya merupakan lagu dari sebuah gerakan yang dibuat oleh Haddad Alwi
Kamasean bersama Ebith Beat A dan Abraham Kevin berkolaborasi dalam sebuah lagu berjudul Indonesia Serasi.
Lagu ini menjadi lagu pembuka dari gerakan yang digagas oleh Haddad Alwi. Lagu yang telah dirilis pada awal April 2022 lalu ini merupakan adaptasi dari dua lagu daerah berjudul Ampar Ampar Pisang dan Paris Barantai.
Saat mendapatkan penawaran untuk turut berpartisipasi dalam karya ini, Kamasean mengaku sangat semangat dan ingin pesan positif ini bisa sampai pada banyak orang di masa setelah melewati pandemi.
"Waktu ditawarin, aku semangat sekali. Ku punya satu impian bisa menyampaikan pesan ke banyak orang untuk perlahan-lahan bangkit setelah melewati masa pandemi. Dan, pesan itu bisa disampaikan lewat lagu ini," kata Kamasean.
2. Tantangan Kamasean dalam menyanyikan adaptasi lagu daerah ini
Untuk menyanyikan lagu yang diadaptasi dari lagu daerah ternyata bukan hal yang mudah bagi penyanyi berusia 26 tahun ini.
Bagi pelantun Tak Pernah Sendiri ini, challange-nya dalam membawakan Indonesia Serasi adalah bagaimana ia bersama Ebith Beat A dan Abraham Kevin bisa menyampaikan pesan tanpa terdengar klise.
"Jadi selama ini selalu kebersatuan dalam keberagaman itu difokuskan pada suku dan bahasa, beda agama, dan beda budaya. Kita lupa, ada perbedaan yang tidak terlihat secara jelas, terkadang orang lupakan. Kondisi kesehatan secara psikologis dan mentaly juga menimbulkan perbedaan. Kita kadang lupa, latar belakang mental dan fisiknya orang jadi perbedaan juga," ungkap Kamasean.
Ia menambahkan harapannya dengan karya ini, kita bisa melihat perbedaan bukan hanya sekadar suku, agama, ras, dan budaya saja.
"Tantangannya bisa menyampaikan pesan yang sangat kuat. Jadi, ada satu gerakan yang kita mulai, nggak hanya dari menyanyikan lagu ini saja, tapi pesannya juga sampai ke pendengar," tambah Kamasean.