Konser Gala Amal bertajuk 'SYMPHONY FOR LIFE' merupakan acara utama dari program Yayasan Kanker Anak Indonesia 'Humanity in Harmony'.
Acara ini dirancang untuk merayakan 'HARI KESEHATAN NASIONAL' yang jatuh pada tanggal 12 November 2023 dan juga bertujuan untuk mengumpulkan dana guna mendukung pembangunan fasilitas HOSPICE dan Rumah Paliatif bagi anak-anak 'Pejuang Kanker'.
Memeriahkan acara yang berlangsung pada Minggu (26/11) di Aula Simfonia Jakarta ini akan hadir George Harliono, pianis berkebangsaan Inggris berdarah Indonesia bersama Jakarta Sinfonietta di bawah pimpinan konduktor Iswargia R Sudarno serta Melvina Patricia sebagai narator, seorang penyanyi remaja dan penyintas kanker.
Berikut ini Popmama.com ulas rangkaian event Symphony for Life yang wajib mama tahu.
1. Diselenggarakan YKAI sebagai bentuk dukungan anak-anak dapatkan perawatan terbaik
Dok. YLKI
Konser ini merupakan upaya Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) melalui program 'Humanity in Harmony' untuk menggalang dana guna membangun Hospice dan Rumah Paliatif bagi anak-anak penderita kanker.
Bertujuan memberikan perawatan yang lebih baik serta mengembalikan senyum sehat pada anak-anak penderita kanker stadium lanjut.
Editors' Pick
2. Hadirkan anak penyintas kanker darah yang kini tumbuh sehat dan berbakat
Popmama.com/Onic Metheany
Acara ini juga menghadirkan anak penyintas kanker yang sebelumnya mengalami Leukimia sejak usia 3 tahun.
Melvina Patricia akan bertindak sebagai narator dalam Gala Konser Amal ini, ia kini tumbuh menjado seorang penyanyi remaja yang berhasil melewati berbagai rintangan saat didiagnosa kanker saat usia kecil.
"Saya diagnosis kanker pada usia 3 tahun, sembuh pada usia 5 tahun, dan menghabiskan dua tahun pengobatan di Rumah Sakit Harapan Kita dari tahun 2009 hingga 2011," katanya saat hadir dalam Press Conference Symphony for Life.
Dengan semangat yang menggebu, dia mengejar impian masa depannya. Selama masa pengobatan, Patricia menghibur diri dengan menggambar, belajar modeling, dan menemukan bakat menyanyi pada usia 12 tahun setelah didorong oleh seorang guru di sekolah.
Kini, ia telah mengukir prestasi di tingkat nasional, termasuk memenangkan 'Favorite Winner' di Bintang SMA 2023.
Bulan Mei ini, ia merilis single pertamanya berjudul 'Cakrawala', yang menginspirasi tentang semangat seseorang yang tidak sempurna fisiknya, tetapi memiliki semangat yang kuat untuk sembuh, berkarya, bangkit, dan meraih impian.
Lagu ini dipersembahkan untuk para pejuang kanker, sebagai wujud dukungan dari Patricia.
3. Hadirkan Pianis muda dari Inggris
Dok. Pribadi
Pianis Inggris George Harliono diundang untuk membuat pertunjukan solo pertamanya yang berdurasi satu jam pada usia sembilan tahun dan sejak itu telah tampil di berbagai lokasi baik di Inggris, Amerika Serikat, Eropa dan Asia, tampil di tempat-tempat seperti Wigmore Hall, The Berlin Philharmonie Kammermusiksaal, The Royal Albert Hall dan Chicago Symphony Center.
Pada tahun 2023, ia dianugerahi Medali Perak di Kompetisi Tchaikovsky Internasional XVII.
Pada tahun 2013 dia diundang untuk merekam Piano Sonata Op.2 No.1 Beethoven di Southbank Center di London.
Pada tahun 2016 penampilannya dalam Konser Piano Tchaikovsky No.1 di Aula Besar Konservatorium Moskow disiarkan langsung di TV nasional Rusia dan disiarkan langsung di Medici TV.
Sejak debut konsertnya pada usia 12 tahun, dia telah menjadi pemain tetap dengan orkestra termasuk Moscow State Symphony Orchestra, The Mariinsky Orchestra, Tatarstan National Symphony Orchestra, New Millennium Orchestra of Chicago, Frankfurter Opern- und Museumsorchester, Tyumen Philharmonic Orchestra, Sendai Orkestra Filarmonik.
George juga rutin tampil bersama artis terkenal seperti Denis Matsuev dan telah bekerja dengan banyak konduktor terkenal termasuk Valery Gergiev, Alexander Sladkovsky, Alexander Rudin, Evgeny Shestakov, Ainars Rubikis, Anton Lubchenko, Ken Takaseki dan Sebastian Weigle
Pianis berbakat George Harliono akan memainkan karya-karya Tchaikovsky yang menggambarkan kebahagiaan dan imajinasi anak-anak.
Jakarta Sinfonietta di bawah konduktor Iswargia R Sudarno juga akan mempersembahkan karya-karya klasik yang sangat berkesan.
4. The Nutcracer dipilih untuk tema acara ini
Nutcracker’ karya komponis besar Rusia Tchaikovsky ini ditampilkan dalam karya komponis besar Rusia Tchaikovsky untuk ditampilkan dalam “Symphony for Life” karena karya ini menggambarkan betapa bahagianya dunia anak-anak yang penuh dengan imajinasi.
Kita semua harus menjaga masa yang sangat penting dalam perkembangan manusia ini dalam kondisi apapun anak tersebut berada karena ini adalah hakikat dari keberadaan sang Anak.
Selain itu, musik Tchaikovsky yang sangat imajinatif ini memang cocok (dan bahkan merupakan tradisi) untuk ditampilkan menjelang bulan perayaan Natal dan akhir tahun. Tentunya ini lebih berhubungan lagi dengan konteks karya Tchaikovsky Piano Concerto yang akan dibawakan setelah itu oleh George Harliono, yang adalah pemenang Tchaikovsky International Piano Competition yang sangat bergengsi.
"Dan kami juga akan mainkan sebagai wujud kasih kami, Polonaise dari from ‘Eugene Onegin, Op. 24’ -Piotr Ilyitch Tchaikovsky," jelas Iswargia R Sudarno, Direktur Musik dan Konduktor Jakarta Sinfonietta.
The Nutcracker adalah salah satu dongeng anak-anak paling terkenal yang menceritakan tentang malam Natal seorang anak wanita bernama Clara, yang penuh dengan petualangan imajinatif yang menarik. Di malam Natal itu Clara mendapat hadiah “nutcracker” (pemecah kulit kacang) yang diukir dengan sangat mahir hingga menyerupai boneka prajurit.
Clara jatuh cinta dengan boneka tersebut hingga pada tengah malam tersebut ia mengendap-endap ke ruang tamu untuk melihat boneka tersebut. Sesampainya di sana terjadi keajaiban, tubuh Clara menciut seukuran boneka tersebut, yang juga tiba-tiba menjelma seorang pangeran tampan. Pangeran ini mengajaknya berkelanak e tempat asalnya, “Negeri Permen”.
Wah, semakin penasaran dengan pertunjukan yang begitu mulia karena memiliki tujuan yang baik bagi para anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker. Semoga acara ini berjalan dengan lancar!