Millennial Mama of the Month Edisi Juni 2019: Zee Zee Shahab
Zee Zee ajak para mama tetap bijak dalam menggunakan media sosial
3 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Media sosial sangat mempengaruhi kehidupan seseorang saat ini. Bukan hanya sebagai wadah berkomunikasi serta sumber informasi saja, kini media sosial pun banyak yang memanfaatkannya sebagai wadah untuk penghasilan yang menguntungkan.
Bagi seorang Zee Zee Shahab yang kini memiliki fokus berlebih untuk mengurus keluarga, media sosial cukup berperan penting dalam kehidupannya.
Media sosial bagi Zee zee bisa menjadi sangat menguntungkan bahkan merugikan tergantung bagaimana cara kita bijak dalam menggunakannya.
Pada bulan Juni ini, Zee Zee Shahab membeberkan bagaimana media sosial memberikan banyak efek ositif bagi kehidupannya dalam Millennial Mama of the Month Edisi Juni 2019.
Kesibukan Zee Zee Shahab Saat Ini
Sejak memiiki anak kedua, Zee Zee Shahab memutuskan untuk fokus mengurus keluarganya. Memasuki bulan Ramadan lalu, ia tetap menerima bebrapa program televisi, namun tak seloyal sebelum memiliki putra kedua.
“Beberapa program Ramadan dipilih sangat selektif dengan syuting tapping seminggu sekali, karena saya masih punya bayi yang memerlukan perhatian lebih. Saya juga memilih tidak menggunakan suster atau asisten rumah tangga agar waktu saya untuk mengurus anak dan suami bisa lebih fokus juga.” Katanya saat ditemui dalam sesi pemotretan di Siku Dharmawangsa pada Jum’at (17/5) lalu.
Kesibukan Zee Zee lainnya adalah mengurus clothing line miliknya dan restoran yang dibangun bersama sang Suami, Prabu Revolusi.
Bukan hanya itu saja, setelah berhasil mewakili Indonesia di Tokyo Marathon di Jepang pada Maret 2019 lalu, Zee Zee juga sedang kembali mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba marathon.
Bicara Soal Media Sosial, Seberapa Penting Perannya dalam Kehidupan Zee Zee?
Zee Zee termasuk Mama yang pro dengan kegunaan media sosial. Baginya hampir 80%, hidupnya diperkaya oleh media sosial.
“Nggak usah ngomongin negatifnya saja, pengaruh positif dari media soasial juga sangat banyak. Dari media sosial, kita jadi kaya akan informasi informasi terkini yang bisa dibilang sekarang media sosial lebih update dibandingkan televisi,” ucapnya.
Bagi Zee Zee, media sosial memudahkan aktivitas sehari-harinya, seperti sekarang bisa belanja lewat media sosial. Baginya, dunia digital benar-benar tak dipungkiri cukup mengubah banyak hidup seseorang.
“Sampai anak saya yang termasuk Gen Z pun sudah sangat akrab dengan gadget dan media sosial, tergantung kita sebagai orangtua yang mengatur bagaimana mereka menggunakannya dengan bijak,” kata Zee Zee.
Bagaimana Zee Zee Tetap Seimbang Antara Kehidupan Nyata dan Media Sosial?
“Harus tetap sadar dan waras sih dalam menggunakan media sosial karena kehidupan nyata dan media sosial yang maya adalah sebuah hal yang berbeda,” tandasnya.
Cara yang Diterapkan Zee Zee dan Prabu agar Tetap Bijak dalam Mengakses Media Sosial?
Salah satu yang membuat hubungan keluarga kurang memiliki waktu yang intim adalah setiap anggota keluarga di dalamnya fokus dengan gadget padahal mereka satu sama lain sedang berkumpul. Menghindari hal ini, Zee Zee dan Prabu punya peraturan sendiri, ketika mereka semuanya sudah berkumpul di rumah, handphone dan gadget bentuk apapun harus diletakkan disuatu tempat.
“Hal ini dilakukan supaya anak-anak nggak melihat kita yang sudah di rumah tapi tetap fokus dengan yang lain. Awalnya cukup sulit, karena handphone pastinya ada saja notifikasi yang mau kita lihat. Jadi untuk tetap menyiasatinya ketika handphone berbunyi, baru kita cek. Setelah beres, letakkan kembali HP-nya dan kita kembali fokus dengan keluarga,” ungkapnya.
Efek yang Dirasakan Ketika Membuat Peraturan ini di Rumah?
Cara ini sudah keluarga Zee Zee jalankan selama 6 bulan, meski masih penyesuaian, ia mengaku tetap saling mengingatkan masing-masing untuk lebih bijak dalam menggunakan gadget. Cara ini, cukup bekerja dalam keluarganya.
“Dengan cara ini, keluarga aku jadi sering banget ngobrolin hal-hal yang menyenangkan saat bersama. Khalev jadi nggak terlalu sering bermain games di iPad nya karena melihat orangtuanya yang juga nggak pegang gadget ketika sampai rumah. Kami sekarang lebih banyak memberikan Khaleev mainan yang membantu tumbuh kembangnya seperti LEGO dan Beyblade, mainan ini membuatnya lebih aktif dengan aktivitas fisik,” kata Zee Zee.
Cara Tetap Bijak dalam Menggunakan Media Sosial agar Tidak Oversharing?
Saat menggunakan media sosial, nggak sedikit orang yang menjadikannya sebagai tempat untuk curhat berlebihan yang mungkin membuat banyak yang melihatnya merasa risih.
Untuk tetap bijak dan nggak oversharing, Zee Zee punya cara yang bisa mengisnpirasi lho. Tipsnya adalah yang penting harus bisa kontrol diri kita saat menggunakan media sosial.
Dia pun mengaku termasuk yang jarang banget curhat di media sosial, kecuali dalam bentuk sharing mengenai parenting karena sebagai Mama ia memiliki beberapa hal yang ingin dibagikan, namun ia hanya sharing yang ia pahami saja.
“Bahkan kalau ada topik terkini, saya jarang banget ikut-ikut komentar, karena saya mirikrnya kalau saya nggak kompeten terhadap isu terkait, saya nggak akan komentar. Saya ingin, medsos itu menebar positif, optimis, dan memotivasi bukan kebencian atau keiirian, jangan sampai orang lain ketika melihat akun medsos kita, mereka jadi berpikir, aduh enak ya jadi dia. Saya nggak mau orang mikir begiitu. Saya ingin menujukkan juga kalau ya saya di dalam media sosial pun juga manusia biasa nggak ada yang dilebih-lebihkan dan dikurangi, jadi ya apa adanya,” ungkapnya.
Editors' Pick
Media Sosial yang Pertama Kali Digunakan oleh Zee Zee
“Friendster dong. Setelah itu Yahoo Massanger, lalu Facebook. Tapi, semejak Facebook banyak fake account-nya, saya udah malas dan fokus di Instagram. Sekarang sudah mulai punya akun YouTube. Awalnya Mas Prabu yang punya ide buat akun YouTube," katanya.
"Temanya reality life, parenting, dan kehidupan sehar-hari. Perencanaan konten sudah ada, kkita fokus di keluarga, sesekali tentang fashion. Mas Prabu lebih serius karena dia akademisi, dia juga suka masak jadinya beberapa tentang makanan. Saat membuat akun YouTube ini, kami ingin orang-orang yang nonton biisa lebih dekat dengan kita dan isi dari YouTube-nya maunya bisa informatif,” sambung dia.
Menurut Kamu, Mengapa Perlu Kita Membagikan Momen Bahagia di Media Sosial, Seperti Perayaan Ulang Tahun atau Hari Raya?
Menurut Zee Zee, nggak ada tujuan khusus ia membagikan momen bahagia di media sosial, ini hanya membagikan keseruan saja.
“Sebenarnya kan, Instagram awalnya itu adalah album foto digital, sekarang mungkin sudah jarang orang cetak foto, Instagram jadi album foto andalan banyak orang buat membagikan momen seru. Mungkin, kini banyak yang memanfaatkan Instagram sebagai hal lain, tapi saya masih mencoba untuk tetap menggunakannya sebagai album foto,” kata Zee Zee.
Bagaimana Pendapat Tentang Mom Shaming yang Bertebaran di Media Sosial?
Mom shaming seperti isu yang sulit dihentikan apalagi di media sosial. Zee Zee mengaku termasuk salah satu korbannya.
“Hal ini terjadi setelah saya melahirkan anak dengan proses caesar, saya cerita di media sosial mengapa memutuskan caesar dan sharing riwayat anak-anak hingga akhirnya saya harus caesar, terkejut juga, saat banyak yang komentar yang bilang kalau saya nggak berusaha lah, padaha kalian bukan saya, kalian nggak ngerasain jadi saya. Tapi alhamdulillah, sekarang yang lebih banyak yang membela dibandingkan yang membully. Jadi yang komentar negatif satu, yang memberikan dukungan positif pada saya sangat banyak,” ungkapnya.
Awalnya, ia cukup terkejut dengan komentar yang negatif yang menjatuhkan. Ia merasa Instagram itu ranah pribadi, tapi kenapa ada saja yang memberikan komentar menjatuhkan tentang bagaimana mengurus dan membesarkan anak.
Bagaimana Cara Menanggapi Komentar yang Menjatuhkan?
Awalnya Zee Zee masih terbawa untuk membalas komentar netizen, lama kelamaan ia merasa lelah sendiri.
“Jadi kalau sudah melihat ada yang komentar negatif langsung saya hapus, kalau dia mulai rese banget langsung saya block. Simple as that. Daripada dijawabin satu-satu merusak mood saya. Biasanya saya akan tegas dengan followers yang rese adalah dengan cara mengamati komentarnya, kalau sudah mulai menyudutkan tentang bagaimana saya mengasuh anak, menurut saya itu negatif, karena saya pikir semua Mama punya cara masing-masing mengurus anaknya,” katanya.
Zee Zee menambahkan, bukan hanya mom shaming kalau sudah mulai body shaming yang bilang Kak Zee Zee kok gendut banget. Langsung ia hapus komentarnya.
“Bukan saya gila pujian, hanya siapa sih yang nggak sebal ketika kita buka handphone yang dilihat kata-kata yang bikin merusak mood seharian,” aku Zee Zee.
Pendapat Kamu Kalau Medsos itu Bisa Merusak Mental Health Kita?
“Menurut saya, media sosial sekarang ini cukup bisa merusak mental health apalagi kalau penggunanya nggak bisa bedakan real life dengan social media life. Bukan hanya itu, ketika kita sudah sangat kecanduan menggunakan media social, menurut saya itu sudah mempengaruhi kesehatan mental kita. Jika kita melihat hal-hal yang negatif di media sosial otomatis mengganggu pikiran kita,” ungkap Zee Zee.
Menurut Zee Zee, untuk menjaga kesehatan mental yang diakibatkan dari media sosial, kita harus bijak dan baik dalam mengaksesnya.
“Saya masih berusaha untuk memberikan batasan dalam mengakses media sosial, maksimal 5 jam saja membuka medsos, susah sih tapi lagi berusaha,” tutur artis yang mengawali karirnya menjadi penyanyi ini.
Bagaimana dengan Akses Gadget dan Media Sosial untuk Anak?
Zee Zee mengatakan bahwa ia bersama sang Suami, mengawasi setiap konten hingga games yang dimainkan Khaleev di gadgetnya.
Sampai di handphonenya, Zee Zee mengunduh games yang sesuai dengan usia anaknya dan aplikasi YouTube Kids. Khaleev harus mendapatkan izin jika ia ingin mengunduh games, Zee Zee dan Prabu harus memastikan bahwa yang diunduh sesuai kriteria, informatif, dan cocok buat usianya.
“Kriterianya games yang bisa didownload adalah games yang sesuai usianya dan informatif untuk digunakan. Games seperti Mobile Legend dan PUBG masih nggak boleh aku izinkan buat dia download dan mainkan. Dia baru TKB dan baru mau masuk SD, menurut aku muatan games seperti itu, belum cocok dimainkan seusianya meskipun banyak juga temannya yang main. Saat ini dia lagi suka nonton video yang ajarkan alfabet dan huruf Hijaiyah, kartun-kartun pun juga harus ada ilmunya,” sambung Zee Zee.
Zee zee Membatasi Waktu Screentime untuk Kebaikan Khaleev
Buat Zee Zee, screentime paling lama ia berikan pada Khaleev ketika sedang di perjalanan tapi kalau di rumah, Khaleev sangat jarang main gadget, ia lebih sering main mainan yang berguna untuk kemampuan motoriknya dan dia jadi lebih sering melakukan aktivitas fisik.
Khaleev mulai diperbolehkan melakukan screentime saat usia 5 tahun, tapi Zee Zee memberikan batasan. Batasan sangat diperlukanjuga untuk menjaga kesehatan mata si Kecil.
Cara Zee Zee Membuat Media Sosial dan Gagdet Lebih Berguna Buat si Kecil
Untuk membuat media sosial dan gadget lebih berguna buat anak-anak, Zee Zee punya cara tersendiri. Caranya yaitu dengan harus mengerti gadget dan kontennya itu sendiri.
“Jika anak mulai terlalu lama menggunakan gadget, biasanya saya memberikan pendekatan yang emosional, seperti jangan main terus, nanti Mama sedih kalau Khaleev main gadget terus-terusan. Atau, jangan main yang berantem-berantem, nanti kalau kamu main ini, Mama jadi sedih. Khalev anak yang perasa, dia nggak bisa tuh melihat alasan itu. Jadi, dia akan berhenti dengan sendirinya, karena takut saya sedih kalau dia main permainan itu,” kata Zee Zee.
Menurut Zee Zee, mungkin sebagian orangtua banyak yang kontra dengan penggunaan gadget untuk anak. Padahal melarang anak untuk menggunakan gadget saat ini, sama seperti waktu dulu kita dilarang menonton TV. Menurut saya ya jangan dilarang tapi diarahkan. Tetap dikenalkan, tapi membatasi konten hingga waktu penggunaannya,” katanya.
Nah Ma, melarang atau memberikan gadget pada anak menjadi pilihan tersendiri bagi orangtua. Namun, ada baiknya jika Mama atau Papa memberikan gadget pada anak, orangtua harus dengan bijak dalam mengatur waktu screentime pada anak dan menyeleksi dengan tekun isi konten maupun permainan yang diakses anak melalui gadget.
Begitu pula dalam bermedia sosial, penting sekali untuk tetap waras dalam mengaksesnya, membedakan mana dunia maya dan kehidupan nyata. Jangan sampai karena kecanduan bermain media sosial, kita jadi lupa waktu bahkan sampai lupa diri ya, Ma.
#MillennialMama of the Month Edisi Juni 2019 – Zee Zee Shahab
Production - Popmama.com
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Fashion Stylist – Sarrah Ulfah, Onic Metheany
Reporter – Sarrah Ulfah, FX Dimas Prasetyo
Social Media - Sekar Retno Ayu
Photographer - Michael Andrew
Videographer - Ursula Natasha
Art Designer – Rama Rafael
Makeup & Hair Do – Linda Kusumadewi
All wadrobe by Itang Yunasz, Cottonink, Mothercare
Accessories - House of Jealouxy
Location - Siku Dharmawangsa