Bahaya Lemak Jenuh bagi Kesehatan, Bisa Kena Stroke di Usia Muda

Pencinta gorengan dengan minyak yang dipakai berulang, harus waspada!

13 November 2023

Bahaya Lemak Jenuh bagi Kesehatan, Bisa Kena Stroke Usia Muda
Popmama.com/Onic Metheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Jika sebelumnya, penyakit kronis seperti jantung, stroke, diabetes dan lainnya kerap dinilai sebagai penyakit yang menyerang orang tua, kini anak muda bisa mengalami masalah jantung dan stroke, dan hal ini dapat disebabkan oleh sejumlah faktor risiko. Dilansir dari website resmi siloamhospitals.com, fakta menunjukkan sebanyak 20% orang mengalami serangan jantung masih berusia kurang dari 40 tahun lho. 

Gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan kardiovaskular orang-orang muda. Beberapa anak muda mungkin memiliki kebiasaan hidup kurang aktif, dengan kurangnya latihan fisik yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan merokok juga menjadi faktor risiko utama, karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

Aspek pola makan juga berkontribusi terhadap risiko ini. Diet yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol tinggi, dan garam berlebihan, dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular. 

Merayakan Hari Kesehatan Nasional pada Minggu, 12 November 2023, forVITA mengadakan talkshow dan cooking class bertajuk  “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan yang dihadiri oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K,, Celebrity chef, Nicky Tirta, dan Brand Manager Food Category PT Bina Karya Prima, Roland Octasilva Layand. 

Berikut ini Popmama.com akan merangkum informasi mengenai lemak baik dan lemak jahat bagi kesehatan tubuh manusia. 

1. Lemak dibutuhkan oleh tubuh

1. Lemak dibutuhkan oleh tubuh
Popmama.com/OnicMetheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Dalam presentasinya, dr. Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K menjelaskan jika tubuh manusia membutuhkan lemak untuk menjalankan beberapa fungsi penting. 

1. Sumber dan Cadangan Energi:

Lemak adalah sumber energi yang efisien. Saat tubuh membutuhkan energi, lemak dipecah menjadi asam lemak dan glycerol melalui metabolisme, menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.

2. Perlindungan Organ:

Lapisan lemak di sekitar organ internal berfungsi sebagai bantalan atau perlindungan. Ini membantu melindungi organ-organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati dari benturan fisik dan membantu menjaga integritas struktural organ-organ tersebut.

3. Menjaga Suhu Tubuh:

Lemak berperan dalam menjaga suhu tubuh melalui isolasi termal. Lemak subkutan, yang terletak di bawah kulit, membantu mencegah kehilangan panas tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap stabil.

4. Membantu Penyerapan Vitamin Larut Lemak:

Vitamin A, D, E, dan K adalah vitamin larut lemak yang diperlukan oleh tubuh. Lemak membantu dalam penyerapan dan transportasi vitamin-vitamin ini ke seluruh tubuh. Tanpa lemak yang cukup, penyerapan vitamin-vitamin tersebut dapat terhambat.

5. Pembentukan Membran Sel:

Asam lemak, salah satu komponen utama lemak, berperan dalam pembentukan membran sel. Membran sel adalah lapisan luar sel yang mengatur apa yang masuk dan keluar dari sel, serta berpartisipasi dalam berbagai proses seluler.

6. Mendukung Produksi Hormon:

Lemak merupakan bahan dasar untuk sintesis hormon. Hormon-hormon tertentu, seperti hormon seks (estrogen dan testosteron), diproduksi dari prekursor hormon yang dibentuk dari asam lemak tertentu.

Dengan demikian, konsumsi lemak yang seimbang dan tepat sangat penting untuk mendukung fungsi-fungsi ini dan memastikan kesehatan dan kinerja optimal tubuh manusia. Penting untuk memilih jenis lemak yang sehat, seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, dan membatasi asupan lemak jenuh dan trans.

"Batasan mengonsumsi minyak yang mengandung lemak sebaiknya hanya 60 ml atau 5 sendok makan per hari per orang, 5 sendok makan merupakan minyak yang terserap pada tubuh. Tapi, harus diimbangi dengan konsumsi gizi seimbang sepertu sayuran, karbo, dan nutrisi lainnya," kata dr. Raissa. 

Editors' Pick

2. Mengenal lemak baik dan lemak buruk bagi tubuh

2. Mengenal lemak baik lemak buruk bagi tubuh
Popmama.com/OnicMetheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Lemak, sahabat atau lawan dalam tubuh kita. Lemak dibagi menjadi dua, lemak tidak jenuh tunggal dan ganda. Mereka ini seperti pasukan kebersihan pembuluh darah, selalu bekerja keras menjaga supaya tetap bersih.

Lemak baik ini juga bisa membuat kolestrol baik atau yang sering disebut HDL, bergerak ke mana-mana dalam tubuh, sambil mengusir kolestrol jahat atau LDL. Selain itu, lemak baik ini punya jurus andalan untuk menurunkan peradangan dan level kolestrol di tubuh kita lho. 

Nah, lemak baik ini bisa ditemukan di minyak zaitun, minyak jagung, minyak canola, sampai pada alpukat, kacang-kacangan, dan ikan-iakanan yang kaya akan omega-3, seperti salmon, herring fish, kembung, tuna, dan sarden. Jadi, kalau niatnya jaga kesehatan, tak ada salahnya masukkan menu ini ke dalam daftar makanan sehari-hari.

"Tapi, ingat ya, walaupun baik, jangan terlalu banyak. Disarankan hanya 10 persen saja oleh WHO," tamba dr. Raissa. 

Dalam presentasinya, dr. Raissa menjelaskan selain ada lemak jenuh ada lemak jahat yang dapat membuat kolestrol jahat naik tinggi dan mengusir kolestrol baik.

Efeknya? Bisa-bisa penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 meyerang. Bahkan, efek dari lemak trans ini memengaruhi otak, lho. Banyak konsumsi lemak jahat, bisa bikin otak volume-nya mengecil. 

Nah, lemak jahat ini biasanya ada di lemak trans yang muncul saat minyak cair diubah jadi lemak padat dalam proses hidrogenasi. Jadi, kalau mau makan margarin atau yang sejenisnya, cek dulu labelnya. Pilih yang 0% trans fat ya, Ma! Jika Mama, kerap menggunakan margarin untuk menumis, takar gizinya pun harus diperhatikan. 

Brand Manager Food Category PT Bina Karya Prima, Roland Octasilva Layandi, menjelaskan untuk margarin bisa digunakan untuk menumis dengan takar saji yang disesuaikan dengan jenis masakannya. "Takaran saji tergantung dengan jenis masakannya dan untuk berapa orang. Biasanya, normalnya sekitar 150 sampai 200 gram ini untuk menu makanan 3 orang. Margarin sudah memiliki taste, 1/2 sendok makan saja sudah cukup untuk menumis  karena ini akan memengaruhi rasa, produk kami sudah memiliki rasa, jadi tidak perlu menambahkan MSG, dengan margarin sudah cukup. Rasa dan aroma sudah terasa," katanya. 

3. Jangan lupa, kalau Demensia atau pikun juga disebabkan karena terlalu banyak makanan dengan lemak trans

3. Jangan lupa, kalau Demensia atau pikun juga disebabkan karena terlalu banyak makanan lemak trans
Popmama.com/OnicMetheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Pernah merasa jadi gampang pelupa akhir-akhir ini. Lupa menyimpan kunci mobil sampai lupa sedang memasak mi rebus, hati-hati penurunan daya ingat ini bisa jadi tanda-tanda demensia atau pikun. 

"Demensia ini diakibatkan karena pembuluh darah di otak ada yang tersumbat. Mungkin, belum tersumbat total tapi aliran darah menuju otak mulai menipis dan susah bergerak. Jadi, itu yang dikenal sebagai demensia, jika itu kena di bagian tertentu dalam otak terutama menyerang memori, sehingga membuat seseorang mudah lupa," kata dr. Raissa. 

Faktor makanan dapat berperan dalam risiko terjadinya demensia, terutama ketika pola makan yang tidak sehat mempengaruhi kesehatan pembuluh darah dan fungsi otak. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan tertentu dapat memengaruhi risiko terkena demensia, terutama demensia vaskular. Konsumsi tinggi lemak jenuh dan kolesterol dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) yang dapat berkontribusi pada demensia vaskular. Selain itu, konsumsi makanan yang tinggi gula dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Diabetes dapat meningkatkan risiko demensia, terutama Alzheimer.

Meskipun faktor makanan dapat memainkan peran, demensia seringkali bersifat multifaktorial, melibatkan kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan seluruh pola hidup yang sehat untuk mengurangi risiko terjadinya demensia. Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk saran yang lebih spesifik sesuai kondisi dan kebutuhan individual.

"Kalau pembuluh darah bersih dan bebas lemak, biasanya penyakit yang stroke, jantung, dan bahkan demensia nggak akan muncul. Semua tergantung dari pola makan sehari-hari dan gaya hidup seperti olahraga dan tidak merokok," tambahnya. 

4. Konsumsi makanan dari minyak yang sudah berwarna hitam meningkatkan penyakit kronis

4. Konsumsi makanan dari minyak sudah berwarna hitam meningkatkan penyakit kronis
Popmama.com/OnicMetheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Nah, siapa dari kamu yang suka banget konsumsi makanan yang digoreng dengan cara deep fry bahkan hingga minyaknya berubah menjadi warna hitam melekat sampai seperti oli? Mulai sekarang, berhati-hati ya, karena ini jadi sumber penyakit kronis seperti jantung hingga stroke yang menyerang tak mengenal usia. 

dr. Raissa mengatakan minyak yang sudah berubah warna hingga hitam, pastinya sudah sangat tidak sehat. Minyak tersebut berubah menjadi lemak jenuh dan lemak trans. Jika terus dikonsumsi dalam tubuh, kolesterol meningkat. Risiko penyakit tertentu yang berhubungan dengan pembuluh darah seperti, jantung, stroke, dan diabetes. Sebaiknya dihindari. 

"Penyakit yang saya sebutkan tadi, bisa menyerang anak muda juga, bukan hanya orang dengan usia lanjut. Penyakit tidak menular tersebut, malah sekarang mulai diderita usianya muda. Jaman dulu kena diabetes usia 70an, sekarang anak muda sudah kena diabetes dan jantung," ujarnya. 

5. Agar terhindar dari risiko penyakit kronis, sejak muda mulailah pilih apa yang masuk ke tubuh

5. Agar terhindar dari risiko penyakit kronis, sejak muda mulailah pilih apa masuk ke tubuh
Popmama.com/OnicMetheany
Hari Kesehatan Nasional, Minggu, (12/11/2023), “Ada Apa dengan Lemak?” di Teras Kota, Tangerang Selatan

Selagi muda, dr. Raissa mengimbau agar mulai memilih asupan yang masuk ke dalam tubuh. Pastikan bahan makanan dan minuman yang sehat, apalagi efeknya jangka panjang, bukan seketika. "Lemak itu memberikan rasa nikmat pada lidah hingga ketagihan, jadi sebaiknya menjaga dan memerhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh," katanya. 

Memperingati momen Hari Kesehatan, dr. Raissa memberikan pesan pada masyarakat agar menerapkan gizi seimbang dalam keseharian terutama saat mengonsumsi minyak. "Konsumsi minyak yang sehat, jangan dipakai berulang kali. Paling maksimal untuk menggoreng, hanya boleh dua kali saja. Setelahnya, ganti yang baru. Untuk gorengan, minyaknya sudah hitam, masih dimakan juga, itu mulai dihindari. Pilih minyak yang sehat. Selain minyak, perhatikan konsumsi gula dan garam, nggak boleh kelebihan juga. Sesuai Kemenkes, minyak hanya boleh 5 sendok makan, gula 4 sendok makan, dan garam 1 sendok makan perhari," tambahnya. 

"Di Indonesia, sumber penyakit yang mematikan itu salah satunya stroke, diabetes, dan jantung. Ini semua, diakibatkan oleh konsumsi terlalu banyak lemak trans. WHO menyarankan untuk konsumsi lemak trans hanya boleh 1% dari total kebutuhan kalori per hari. Jadi, kalau kita yang ingin tetap sehat, mulailah dari pilih makanan yang baik buat tubuh kita. FDA di Amerika juga sudah melarang minyak terhidrogenasi sebagian pada tahun 2020, kalau sudah nggak ada manfaatnya kenapa harus dikonsumsi," tambanya.  Jadi, mari makan dengan bijak!

Demikian informasi mengenai fungsi lemak baik dan bagaimana konsumsi lemak jahat bisa sangat buruk bagi kesehatan. Semoga bisa menjadi inspirasi mama dan keluarga agar bisa hidup lebih sehat dan bahagia lebih lama. 

Baca juga:

The Latest