Penjualan Sembako dan Alat Kesehatan di E-commerce Alami Peningkatan
Pada saat pandemi virus corona, banyak orang manfaatkan e-commerce untuk belanja memenuhi kebutuhan
29 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak masuk ke Indonesia awal Maret 2020 lalu, virus corona membuat beberapa industri mengalami penurunan penjualan, namun tidak untuk e-commerce.
E-commerce dianggap menjadi salah satu bisnis yang alami pertumbuhan pada masa Covid-19 dikarenakan banyak orang memilih berbelanja di rumah untuk menekan laju penyebaran virus corona.
Mulai dari kebutuhan pokok seperti sembako, alat-alat kesehatan, vitamin, perlengkapan pendukung untuk bekerja menjadi beberapa produk yang mengalami peningkatan selama kita di rumah saja.
Hal ini dikuatkan dengan pendapat Fransisca K. Nugraha, Executive Vice President (EVP) of Consumer Goods Category Blibliyang mengatakan bahwa Selama bulan April 2020, jumlah seller di Blibli meningkat 90% dari tahun-ke-tahun karena seller harus memanfaatkan e-commerce untuk lanjut berjualan.
Lalu, bagaimana strategi e-commerce untuk bisa tetap melayani konsumen dengan baik di Ramadan dalam masa pandemi virus corona seperti ini?
Dan, apa saja barang-barang yang laris di saat seperti ini? Berikut Popmama.com ungkap penuturan dari e-commerce Blibli.com dan Tokopedia dalam menghadapi tantangan bisnis saat masa pandemi virus corona.
Editors' Pick
1. Barang apa saja yang alami pertumbuhan pesat dalam penjualan?
Dalam sesi konferensi pers bertajuk, "Sambut Ramadan 2020, Blibli Berkomitmen Menopang Ritel untuk Mempertahankan Ekonomi Indonesia" yang diadakan pada Selasa (28/4/2020) melalui live streaming, Fransisca K. Nugraha menyatakan bahwa saat masa pandemi virus corona dan memasuki Ramadan, beberapa penjualan di Blibli alami peningkatan sejak bulan Maret 2020.
"Produk yang alami peningkatan penjualan adalah perawatan kesehatan seperti masker dan vitamin. Selain itu, kebutuhan harian seperti kebutuhan bahan pokok seperti produk makanan dan minuman esensial, yaitu susu, obat herbal, minyak goreng, beras, dan bumbu dapur juga cukup mengalami pertumbuhan. Tak hanya itu saja, produk-produk penunjang kebutuhan bekerja di rumah pun turut tinggi angka penjualannya," ujar Fransisca.
Serupa dengan Blibli, Tokopedia pun mengalami peningkatan penjualan untuk produk kebutuhan pokok dan kesehatan. VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak,mengatakan, “Kesehatan, Keperluan Rumah Tangga, Makanan dan Minuman merupakan 3 kategori produk yang meningkat signifikan selama Maret. Pada kategori Perawatan Kesehatan dan Pribadi misalnya, terjadi kenaikan transaksi hampir 3 kali lipat.”
Selain dapat menekan penyebaran Covid-19, belanja daring juga bisa mendorong bisnis lokal tetap beroperasi secara online. Hal ini dibuktikan dari peningkatan jumlah penjual baru pada kategori Perawatan Kesehatan dan Pribadi sebesar hampir 2,5 kali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Untuk Tokopedia, hand sanitizer, vitamin dan masker adalah produk yang banyak dicari masyarakat di kategori Kesehatan. Nilai penjualan masker tercatat meningkat 197 kali dibanding bulan-bulan sebelumnya selama Maret. Di sisi lain, ada satu waktu dimana dalam 42 menit, 72.000 hand sanitizer terjual habis. Pembeli hand sanitizer paling jauh berasal dari Merauke.
Dalam kategori Keperluan Rumah Tangga, produk paling diburu mencakup disinfektan, tisu dan air purifier, sedangkan dari kategori Makanan dan Minuman, daging sapi, jahe dan kurma mengalami peningkatan signifikan.
Lebih dari 100 ton daging sapi terjual di Tokopedia selama bulan Maret 2020. Jumlah jahe yang terjual pun mencapai 60 ton, setara dengan jumlah jahe yang dibutuhkan untuk membuat jamu empon-empon bagi seluruh masyarakat Kota Sukabumi.
2. E-commerce berikan sanksi tegas untuk penjual yang menaikkan harga sembako dan alat kesehatan
Naiknya permintaan konsumen terhadap kebutuhan alat kesehatan seperti masker, serta kebutuhan bahan pokok menjadi perhatian Blibli dan Tokopedia.
Kedua e-commerce ini menegaskan akan memberikan sanksi untuk para penjual yang melakukan kenaikan harga yang tak wajar bagi produk-produk yang banyak banyak diminati.
"Pada Blibli, kami selalu melakukan pengecekan pada harga-harga barang yang naik tak wajar dan gila-gilaan. Internal tim kami selalu melakukan monitoring. Jika menemukan penjual yang menaikkan harga di atas kewajaran, maka akan kami langsung non aktifkan akunnya," kata Fransisca.
Menanggapi produk/harga/judul/deskripsi tidak wajar di kategori kesehatan maupun kebutuhan pokok lain sebagai dampak dari Covid-19, Tokopedia telah menutup permanen ribuan toko online dan melarang tayang puluhan ribu produk yang terbukti melanggar, juga terus melakukan sweeping berkala untuk memastikan produk yang dijual dalam platform Tokopedia sesuai dengan peraturan.
Jika masih menemukan produk yang melanggar, baik syarat dan ketentuan platform maupun hukum yang berlaku di Indonesia, masyarakat bisa ikut melaporkannya melalui fitur ‘Laporkan’ yang ada di pojok kanan atas setiap halaman produk.