Apa Arti From the River to the Sea? Bentuk Dukungan untuk Palestina
Slogan ini mencuri perhatian setelah sering dipakai oleh demonstran pro-Palestina global
25 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Slogan from the river to the sea, Palestine will be free telah menjadi mantra yang menggema di seluruh dunia, khususnya di kalangan masyarakat Palestina dan para pendukungnya.
Dengan makna yang kaya dan akar sejarah, slogan ini tidak hanya mencerminkan keinginan akan kemerdekaan Palestina, tetapi juga menimbulkan kontroversi yang memotret perbedaan pandangan dalam konflik Israel-Palestina.
Nah, kali ini Popmama.com akan menjelaskan secara mendalam apa arti from the river to the sea? Sebuah bentuk dukungan untuk Palestina serta kontroversi seputar penggunaannya, bahkan jadi perdebatan penafsiran yang terus berkembang.
Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, terus gulir kamu untuk membaca informasinya!
1. Pengertian dari slogan "From The River to The Sea, Palestine Will Be Free"
Menurut liputan Al Jazeera, makna slogan ini melibatkan panggilan untuk kebebasan Palestina dari Sungai Yordan hingga Laut Mediterania.
Sebagai sebuah ungkapan yang meresapi gerakan perlawanan dan seruan gencatan senjata di Gaza, slogan ini tidak hanya berfungsi sebagai semboyan perjuangan, tetapi juga menjadi lambang dari tekad untuk membebaskan diri dari cengkeraman sejarah penindasan yang panjang.
Dalam inti pesannya, slogan ini mencerminkan hasrat yang mendalam untuk menegakkan hak-hak asasi manusia, meresapi sejarah yang penuh konflik dan penderitaan di wilayah tersebut.
Kebebasan yang diinginkan tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga mencakup hak-hak politik, ekonomi, dan budaya yang adil dan setara bagi rakyat Palestina.
Editors' Pick
2. Kontroversi terkait penggunaan slogan "From the River to the Sea, Palestine Will Be Free"
Perbedaan pandangan antara masyarakat Palestina dan Israel menciptakan konflik interpretatif yang meresahkan. Bagi pendukung Palestina, slogan ini adalah suara keadilan dan perlawanan terhadap penindasan sejarah oleh Israel.
Namun, di sisi lain, Israel dan sebagian pendukungnya melihatnya sebagai gerakan pro-Hamas yang mengancam eksistensi negara Yahudi, menyulut potensi muatan anti-Semit.
Pelarangan penggunaan slogan oleh pihak-pihak seperti Partai Buruh Inggris dan pemerintah Austria memunculkan pertanyaan esensial tentang batas antara kebebasan berbicara serta perlindungan keamanan nasional.