Agar Bebas Stres, Ini Cara Rawat Kesehatan Mental Bekerja di Rumah
Kesehatan mental jadi silent killer lho
17 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani hidup seimbang dalam masa pandemi bukanlah hal yang mudah. Kesehatan mental adalah salah satu masalah yang timbul selama pandemi ini.
Tidak terlihat, seperti penyakit lainnya. Tetapi kesehatan mental dapat menjadi “silent killer” bagi seseorang.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, penyembuhan pada kesehatan mental dibutuhkan waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun untuk membuat seseorang merasa nyaman dan dapat membuka diri.
Dengan menjalani work from home (WFH) juga menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan gangguan pada kesehatan mental.
Kecemasan karena masa pandemi yang tidak usai, berbagai peraturan baru yang perlu diadaptasi, menyeimbangkan kehidupan personal dan kerja dapat menjadi beban kesehatan mental selama masa pandemi ini.
Sebuah tantangan bagi banyak perusahaan untuk melindungi karyawannya dalam masa pandemi. Banyak dari perusahaan tersebut yang memberikan layanan extra seperti tambahan libur atau day off untuk mengurangi gangguan yang terjadi pada kesehatan mental.
Gangguan pada kesehatan mental yang serius dapat mempercepat tutup usia 2 dekade lebih cepat daripada yang tidak menderita. Hal ini dapat memberikan dampak negatif tidak hanya bagi orang tersebut tetapi juga pada sekitarnya.
Kali ini Popmama.com merangkumi beberapa tips merawat kesehatan mental yang dapat kamu lakukan selama WFH.
Editors' Pick
1. Jangan dipendam, bicarakan apa yang kamu rasakan
Di Indonesia, masih banyak dari kita yang kurang aware mengenai merawat kesehatan mental. Banyak yang mengabaikan dan menganggap enteng masalah tersebut.
Ketika dirimu merasa banyak pikiran, merasa canggung, banyak pertanyaan dalam pikiranmu. Hal utama yang harus kamu ingat bahwa kamu tidak sendiri.
Cobalah menjadi pribadi yang lebih terbuka dalam membicarakan apa yang dirasa. Memang aneh rasanya di awal, tetapi hal tersebut dapat mengurangi beban yang kamu pikirkan. Itu adalah langkah pertama kamu dapat mempercayai orang lain.
Jika kamu tidak pernah melihatnya, coba menjadi pendengar yang baik dan banyak belajar mengenai kesehatan mental yang dapat membantu temanku yang sedang membutuhkan.
2. Punya support sistem yang selalu ada
Punya support system seperti teman, teman kerja dan keluarga adalah hal yang baik. Ketika kamu merasa terganggu dalam kesehatan mental, mereka dapat menjadi orang-orang penting yang dapat dipercaya.
Tidak hanya saat dirumah saja kamu merasa nyaman dengan adanya support sistem, tetapi juga saat bekerja juga dibutuhkan kejujuran dan transparan antara atasan dan rekan kerja.
Salah satu contohnya adalah 3M mempunyai program FlexAbility yang mendorong atasan untuk mendukung dan membantu dalam menghadapi hambatan yang dialami oleh karyawan.
Program ini disesuaikan dengan kondisi pribadi karyawan. Dengan adanya komunikasi yang terbuka, hal ini dapat menjaga hubungan dan alur kerja yang lebih baik.
3. Mencari strategi baru dalam melakukan WFH
Jenuh melakukan WFH, coba lakukan kegiatan yang dapat me-refresh mental kamu. Seperti melatih ‘Mindfulness’ seperti yang disarankan oleh Vice President 3M Asia Corporate Affairs, Jim Falteisek.
Banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk merawat kesehatan mental. Pandemi memang mengubah segala cara hidup, tetapi bukan berarti kita juga menyerah dengan perubahan.
Tetap beradaptasi dengan perubahan, tetap merawat kesehatan secara mental dan fisik.
Baca juga:
- Hati-hati! Inilah 5 Gangguan Mental yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil
- 10 Kesalahan Orangtua yang Dapat Menghambat Perkembangan Mental Anak
- 10 Cara Membuat Anak Memiliki Mental yang Kuat