Beredar video dan foto aktris China, Zhao Lusi, yang duduk di kursi roda dengan kondisi lemah saat mendapatkan perawatan medis pada akhir Desember 2024. Aktris kelahiran 9 November 1998 itu terkulai lemah di bahunya, tubuh meringkuk, wajah pucat, dan dipasang selang di hidungnya.
Rupanya, Zhao Lusi mengalami gejala afasia. Hal tersebut diungkapkan oleh sahabatnya, Wei Xiao. Tidak hanya aktris tersebut, aktor Hollywood, Bruce Willis bahkan sudah didiagnosis penyakit itu.
Gangguan otak itu bahkan mempengaruhi kemampuan kognitif yang membuatnya memutuskan pensiun dari dunia akting. Bagaimana pengertian penyakit ini dan apa saja gejalanya?
Berikut Popmama.com rangkum apa itu Afasia? Gangguan otak yang diidap Zhao Lusi dan Bruce Willis.
1. Apa itu Afasia? Gangguan otak yang berbahaya
Pexels/MART PRODUCTION
Afasia adalah gangguan bahasa yang disebabkan oleh kerusakan pada area otak yang mengatur kemampuan berbicara, memahami, membaca, atau menulis. Kondisi ini biasanya terjadi akibat cedera otak seperti stroke, trauma kepala, tumor, atau infeksi.
Berdasarkan jurnal medis dan neurologi, afasia bukanlah gangguan kecerdasan melainkan gangguan komunikasi. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba setelah seseorang mengalami stroke atau cedera kepala.
Editors' Pick
2. Gejala Afasia yang perlu diperhatikan
Pexels/Anna Shvets
Sejumlah gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita afasia adalah sebagai berikut:
Berbicara menggunakan kalimat yang singkat dan cenderung tidak lengkap.
Mengucapkan kata-kata yang sulit dipahami orang lain.
Menggantikan satu kata dengan kata lain atau satu bunyi dengan bunyi lainnya.
Berbicara dengan susunan kalimat yang tidak tepat.
Tidak memahami kata-kata yang disampaikan orang lain.
Sulit menemukan kata atau istilah yang tepat untuk mendeskripsikan sesuatu.
Mengalami kesulitan untuk menulis.
3. Jenis-jenis Afasia dan diagnosisnya
Freepik
Menurut jurnal neurologi, afasia dapat dibagi menjadi beberapa jenis utama:
Afasia Broca (akspresif)
Ditandai dengan kesulitan berbicara meskipun pemahaman bahasa relatif terjaga.
Kerusakan terjadi di area Broca, yang berperan dalam produksi bahasa.
Penderita sering menggunakan kalimat pendek atau terbata-bata.
Afasia Wernicke (Reseptif)
Ditandai dengan kemampuan berbicara lancar tetapi sulit memahami bahasa.
Kerusakan terjadi di area Wernicke, yang terkait dengan pemahaman bahasa.
Kalimat yang diucapkan sering tidak masuk akal atau mengandung kata-kata yang salah.
Afasia Global
Bentuk paling parah dari afasia.
Penderita mengalami kesulitan besar dalam berbicara, memahami, membaca, dan menulis.
Biasanya disebabkan oleh kerusakan luas pada otak.
Afasia Anomik (Nominal)
Kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, terutama nama benda.
Pemahaman dan kemampuan berbicara umumnya tetap baik.
Sementara itu untuk diagnosis sendiri untuk penyakit ini yakni melalui tes neurologis untuk mengidentifikasi area otak yang terpengaruh. Lalu, ada tes bahasa yang menilai kemampuan berbicara, memahami, membaca, dan menulis hingga pencitraan otak melalui MRI atau CT scan membantu mengidentifikasi lokasi kerusakan.
4. Pengobatan dan cara mengatasi Afrasia
Pexels/Tima Miroshnichenko
Penanganan afasia bergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Seberapa parah kerusakan otak yang dialami juga memengaruhi pilihan perawatan bagi pasien.
Tujuan penanganannya, yakni untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pasien lewat berbagai metode yang tersedia, seperti:
Terapi wicara-bahasa
Terapi komunikasi nonverbal, misalnya lewat gambar atau komputer
Terapi kelompok bagi pasien dan keluarganya
Terapi neuro engineering/ neuro restorasi
Orang yang mengalami afasia bisa mengalami frustasi ketika sulit mengungkapkan sesuatu lewat kata-kata ataupun tulisan, memahami perkataan orang lain, atau menemukan kata yang tepat.
Oleh karenanya dukungan keluarga sangat diperlukan agar mereka mental mereka tidak jatuh. Bagi pasien tertentu, seperti kalangan lansia, mungkin dibutuhkan bantuan caregiver yang sekaligus dapat membantu memberikan terapi di rumah.
5. Pencegahan gangguan Afrasia, lakukan hal ini!
Freepik/rawpixel.com
Afasia bisa terjadi secara tiba-tiba, ketika otak mengalami kerusakan sehingga tidak selalu dapat dicegah. Namun, kita bisa berupaya menekan risiko mengalami afasia dengan mencegah terjadinya kerusakan otak, terutama stroke.
Misalnya:
Menerapkan pola makan gizi seimbang
Menjaga berat badan sehat
Menggunakan peralatan keamanan yang dibutuhkan dalam aktivitas tertentu
Bila mengalami infeksi, jangan diabaikan karena bisa menjalar hingga otak
Rutin berolahraga
Menjalani pemeriksaan kesehatan rutin bila punya risiko stroke, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Itulah tadi apa itu Afasia? Gangguan otak yang diidap Zhao Lusi dan Bruce Willis. Semoga menjadi tambahan pengetahuan untuk kita ya!