Bertemunya Ide dan Gagasan Baru di IdeaFest 2024
Banyak speaker Gen Z dengan berbagai keahlian berbicara, ada pula workshop!
28 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebih dari satu dekade ada, IdeaFest 2024 resmi digelar mulai Jumat (27/9/2024) hingga Minggu (29/9/2024) di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta Pusat. Tahun ini, IdeaFest menghadirkan 400 lebih pembicara melalui 120 sesi.
IdeaFest sendiri dikenal sebagai forum yang memberikan wadah kolaborasi transformatif untuk ide segar setiap insan dan komunitas kreatif. Seiring berkembangnya waktu, di tahun 2024 ini IdeaFest akan membahas isu-isu terkait dunia Gen Z dari berbagai perspektif dan pandangan setiap generasi.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai IdeaFest 2024 ini!
1. Bertema 'i' sebagai representasi setiap individu penting
IdeaFest 2024 mengangkat tema "IdeaFest : i", sebuah representasi individu dari berbagai generasi dan berbagai identitas yang mendambakan wawasan, dalam upaya untuk memberdayakan kecerdasan bersama IdeaFest.
IdeaFest 2024 dibuka langsung oleh Co Chair IdeaFest 2024 Ben Soebiakto, melalui pers konferens IdeaFest 2024 yang di gelar di Senayan JCC, Jumat (27/9/2024) pukul 09.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula CEO dan Co Founder Poplicits, Nazira C. Noer hingga penulis, Dee Lestari. Selain itu kehadiran dari tiga narasumber di IdeaFest 2024 yakni Andovi Da Lopez, Jovial Da Lopez, serta Irene Konten Kreator Art juga menambah semarak pembukaan IdeaFest 2024.
Editors' Pick
2. Kolaborasi menjadi kunci untuk terus relevan dari masa ke masa
Ben mengatakan pihaknya tidak bisa seorang diri dalam membangun IdeaFest hingga bisa menjajaki tahun ke-13 diselenggarakan. Sejak tahun 2011 banyak pembicara berubah begitupun dengan platform dan ide-ide brilian yang terus berkembang.
Ia menyebut eksistensi ini didasari oleh dua kunci utama salah satunya adalah kolaborasi. Dengan adanya kolaborasi tercipta ruang baru untuk di eksplorasi bersama.
Ini pula yang membuat banyak ide bisa hidup ke dunia nyata. Tidak hanya sebagai gagasan di kepala masing-masing orang.
"Kuncinya bagaimana kita berkolaborasi," jelasnya dalam pemaparan tersebut.