Eksklusif: Cara Eriska Rein Menghadapi 'Mom Shaming' dari Orang Terdekat
Dapat perkataan negatif online dan langsung dari orang terdekat sempat membuat Eriska merasa terpuruk
30 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak tantangan dan perubahan yang harus dihadapi oleh ibu hamil dan melahirkan. Survey yang dilakukan oleh BukaReview tahun 2021 terhadap 208 mama milenial menyebutkan 88 persen seorang ibu pernah mengalami mom shaming. Lalu ada lebih dari 90 persen mama merasa mom shaming semakin marak terjadi seiring berkembangnya teknologi.
Eriska Rein, aktris yang kini ibu dari dua orang anak ini juga tak luput dari hal tersebut. Apalagi pekerjaannya sebagai public figure ternyata membuatnya mendapatkan banyak mom shaming secara online yang menyakiti hatinya.
Tidak berhenti sampai di sana, Eriska juga mengalami mom shaming dari orang terdekatnya. Tentu pengalaman ini membuat Eriska sempat merasa tidak percaya diri. Millennial Mama of the Month edisi Desember 2022 ini sampai menceritakan pengalaman tersebut kepada suaminya lho.
Seperti apa pengalaman dan cara Eriska Rein menghadapi mom shaming terutama dari orang terdekat? Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
1. Eriska Rein dikomentari negatif dari bentuk tubuh sampai cara parenting
Perubahan bentuk tubuh selama hamil dan melahirkan membuat Eriska Rein sempat mengalami mom shaming. Ini jadi salah satu penyebab juga dirinya mengalami baby blues saat melahirkan anak pertamanya, Mikhail Zayn Muhsin pada tahun 2016 lalu.
"Kalau online soal bentuk tubuh, waktu Zayn lahir kan masih kaget soal apapun. Ditambah komentar kayak gitu jadi semakin kepikiran. Ada saja omongan orang yang bilang 'Eriska sekarang gendut banget ya' itu bisa bikin saya down," tuturnya kepada Popmama.com.
Tak hanya soal bentuk tubuh, Eriska juga mendapatkan komentar negatif soal cara mengurus anaknya. Ia sempat dikomentari banyak hal tidak baik sampai merasa frustasi dan tidak percaya diri.
"Pernah dapat komentar, 'kok makannya Zayn gitu?'. Nah, kata 'kok gitu' itu yang membuat saya menyalahkan diri sendiri. Mikir, 'memang saya salah banget ya?'. Padahal yang paling tahu kebutuhan anak kita ya ibunya, tapi tetap saja saat itu rasanya down banget," pungkasnya.
Editors' Pick
2. Eriska sebut mom shaming oleh orang terdekat lebih menyakitkan
Pengalaman mom shaming itu tidak hanya didapatkan Eriska Rein lewat komentar terhadap unggahannya di Instagram. Bahkan banyak orang terdekat yang berusaha dipahami Eriska sebagai bentuk perhatian, tetapi justru malah membuatnya tertekan.
"Dikomentari cara parenting, makan, sampai bentuk tubuh. Tapi saja juga berusaha untuk tidak usah diambil pusing. PIkirannya tetap 'Zayn is everything', jadi apa yang saya dengar dan alami jangan sampai membuat saya tidak fokus mengurus anak. Omongan kayak gitu kadang memang tidak penting dan tidak ada hubungannya sama sekali," ucapnya.
3. Dampak psikologis mom shaming untuk Eriska Rein
Melalui masa pasca melahirkan yang cukup sulit karena mom shaming, Eriska merasakan beberapa dampak yang terjadi padanya secara psikologis. Memang, Eriska tidak sampai menangis setiap hari atau ingin menelantarkan anaknya, tetapi ada kalanya pikiran negatif dan khawatirnya terus menghantui tanpa berhenti.
“Kepikiran banget iya, makanya saya benar-benar berjuang untuk tidak terlalu dipikirkan. Bagaimanapun caranya, karena harus fokus ke anak. Saya tanamkan harus bisa fokus mengurus anak dibandingkan berpikir hal-hal yang hanya jadi asumsi di kepala saja,” tuturnya.
Soal masalah mom shaming ini, Eriska sempat menceritakannya kepada sang Suami. Ia mengaku dukungan suaminya berperan besar ketika dirinya menghadapi hal tersebut.
Sejalan dengan pikiran dan tindakan Eriska, suaminya juga menyarankan agar mama dua anak ini jangan terlalu memikirkan hal-hal asumsi saja. Lebih baik melakukan hal yang bisa membuatnya bisa menyalurkan stres saat pikiran negatif muncul kembali.
“Saya selalu cerita ke suami, dan dari dia juga sama jangan terlalu diambil pusing dan diambil hati. Saat itu saya pun berpikir yang penting anak saya sehat dan tidak sakit. Jadi mau saya belum bisa merawat diri ya tidak apa-apa. Saya percaya semua ada waktunya,“ pungkasnya.
4. Cara Eriska membatasi diri dari omongan negatif orang lain
Soal mom shaming ini Eriska memang terasa berat pada awalnya. Namun, lama-lama ia sudah mulai bisa ikhlas. Apalagi saat hamil dan melahirkan anak keduanya kemarin, meski masih mengalami hal serupa ia sekarang cukup santai.
Ada beberapa cara yang diterapkan Eriska Rein saat mendapatkan mom shaming. Terutama secara online lewat komentar-komentar jahat netizen.
“Kalau online dan bahasanya terlalu kasar kasang delete comment, sekarang ada fitur restrict jadi pakai itu. Kalau sudah berlebihan coba istirahat dulu dari media sosial, kalau sudah tenang saya baru buka lagi,” ucapnya.
Aktris kelahiran 1994 ini juga membagikan caranya untuk menanggapi mom shaming dari orang terdekat. Apalagi jika perkataan menyakitkan tersebut dilakukan secara langsung.
“Saya kembali lagi tidak usah dipikirkan dan fokus urus anak. Didengarkan aja, tapi jangan diambil hati. Karena yang tahu kenapa kayak gini ya hanya saya sendiri. Kadang kita tidak bisa menutup omongan orang karena punya asumsi dan opini sendiri,” tuturnya.
5. Tips Eriska Rein menjadi sosok ibu yang percaya diri
Perjalanan Eriska Rein menerima dirinya sebagai ibu melahirkan dengan segala perubahannya tentu tidak mudah. Butuh perjuangan dan dukungan dari orang terdekat, yang berperan penting tentunya sang Suami.
Namun, selain faktor eksternal atau dari orang lain diri sendiri juga punya peranan. Eriska punya pemikiran ini untuk membuat dirinya tetap bisa memandang positif segala hal yang terjadi.
“Saya merasa kalau yang mengalami hal ini tidak saya sendiri, banyak juga ibu di luar sana yang struggle. Jadi ya dalam pikiranku, yuk kita hadapi ini bareng-bareng,” ucapnya.
Terakhir, Eriska membagikan caranya untuk bisa lebih bisa menerima perubahan menjadi seorang ibu karena mengalami mom shaming.
“Pastinya percaya sama diri kita, kalau diri kita bisa. Cintai diri kita, self love. Kalau percaya pasti kita bisa enjoy melakukan segala hal,” tuturnya.
Mom shaming bisa dialami oleh siapa saja, diri kita, saudara kita, tetangga atau teman kita. Dari cerita Eriska Rein kita belajar lebih baik membantu dan menanyakan kabar dibandingkan mengucapkan hal yang tidak baik yang akhirnya bisa meninggalkan trauma pada orang tersebut.
Popmama Star
Eriska Rein
"Mama segalanya bagiku, memberi dukungan sejakku meniti karier hingga menjadi seorang ibu"